24//

2.4K 212 107
                                    

Jangan lupa vote, komen dan share~
Semoga suka ya~

Jangan lupa vote, komen dan share~Semoga suka ya~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

G mw tw, mau potonya jimin aja🌚

--

"Ayah saja dulu yang urus. Aku benar-benar tidak bisa pulang."

Kyei menyuapkan sekeping kripik balado yang sempat ia temui di supermarket dekat kantor Yoongi. Mengunyah pelan menikmati rasa pedas dan manis yang menari-nari di dalam mulutnya. Pun rungunya masih sibuk mendengar ocehan sang Ibu yang memaksanya untuk pulang barang sejenak.

"Bukan begitu. Kalau kuberitahu satu rahasia Ibu akan percaya?" tanya Kyei. Tangannya meraih selembar tisu di depannya. "Aku akan operasi di sini."

Helanaan napas terasa sedikit berat saat ucapan Kyei tidak direspon. Kyei menumpukan sikut pada bantal guling dipangkuannya, sesekali menggesek kecil touchpad saat layar laptopnya meredup. Pun sebenarnya Kyei sudah menebak hal seperti ini. Orang tuanya pasti akan benar-benar terkejut mendengar pengakuannya. Memang salah sebab Kyei tidak meminta izin terlebih dahulu.

"Bu?" panggil Kyei. "Ibu marah?"

Bukan merasa bersalah, Kyei memilih tersenyum saat Ibunya mulai mengoceh panjang lebar. Orangtuanya tidak pernah marah ataupun menolak tentang keputusan kedua anaknya selagi itu benar. Selalu mendukung walaupun awalnya akan mengoceh, mengomeli atau bahkan merajuk untuk beberapa waktu. Mungkin itulah salah-satu penyebab kenapa Bima bisa memiliki pergaulan yang cukup liar. Tidak masalah sebenarnya asal tidak mengkonsumsi obat dan membuat anak orang bunting. Selebihnya terserah. Asal terus melapor.

"...Jelaskan apa keuntungannya!" telak sang Ibu. Suara wanita paruh baya yang mulai merajuk itu mau tidak mau membuat Kyei tertawa kecil.

"Aku berada di nomor tiga kali ini. Minggu ini sudah ada yang menerima jantung baru. Teknologinya juga lebih bagus, Bu. Aku yakin akan berjalan lancar," jelas Kyei. Ia menutup laptopnya, merasa kehilangan ide secara mendadak untuk melanjutkan naskahnya. Memilih berbaring untuk meredakan pusing yang secara mendadak menerkam kepalanya.

"Baik. Aku tidur baik di sini. Setidaknya tidak seperti biasa. Jam tidurku sudah empat jam, bukankah itu kemajuan?" sorak Kyei riang. Sedikit berbohong Kyei rasa tidak masalah. Dasarnya tidur selama empat jam bukanlah hal yang Kyei inginkan. Tubuhnya sering lelah dan itu benar-benar mengganggu harinya.

Kyei menyentuh dadanya yang mulai merasakan detak tidak teratur. Menarik napas dalam berharap sedikit teredakan. Kalau ingin dijelaskan bagaimana kondisi Kyei saat ini, jelas tidak benar-benar baik. Walau tidak setiap jam, tapi jantungnya memang sering berulah akhir-akhir ini. Kadang dalam kondisi duduk santai atau berbaring seperti saat sekarang ini, jantungnya bahkan bisa berulah. Pun dalam diam Kyei bersyukur sebab namanya terlalu tidak jauh untuk mendapatkan jantung baru.

Dehaman singkat menjadi jawaban saat sang Ibu yang terus memberi titah. "Iya, Bu. Baiklah, Ibu sehat-sehat di sana. Nanti kalau aku sudah mau operasi, kukabari."

ROUND✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang