͒
"Real men don't buy girls." Kata pria itu menyebalkan sok suci.
"Kau hanya tidak pernah ke tempat prostitusi. Kalau kau coba sekali, kau pasti ketagihan! Lagi pula wajah-wajah polos sepertimu itu banyak kutemukan di tempat-tempat seperti itu. Kau akan rugi jika tidak mencoba surga dunia yang satu ini."
"Surga dunia? Kau aneh, Pak. Bagaimana mungkin selangkangan yang isinya itu-itu saja kau sebut surga dunia?!"
"Hei?"
"Kalau memang surga dunia, harganya tidak mungkin semurah itu."
"Murah kau bilang? Beberapa kaum lelaki bahkan harus menunggu duduk di gedung DPR dulu baru bisa menikmatinya dengan uang rakyat." Aku membisikkan satu kata terakhir.
"Rugi sekali lelaki itu mengincar kekuasaan hanya demi seorang wanita."
"Setidaknya ia pernah coba."
"Sekarang kutanya, sudah berapa wanita yang kau tiduri?"
"Aku lupa."
"Dan kutanya lagi, apa kau berubah menjadi Ironman atau Spiderman setelah melakukan hal-hal menjijikkan seperti itu? Apa kau bisa menciptakan mesin waktu setelahnya? Apa kau bisa menyembuhkan semua penyakit manusia yang ada di belahan bumi manapun? Tidak, Pak Ezard Wattson! Kau masih lelaki yang penuh dengan kotoran!"
"Kau menghinaku?!"
"Kau memang hina! Jangan membantah hal itu!"
"Mustahil laki-laki tidak tertarik dengan seks!"
"Siapa bilang aku tidak tertarik? Aku tertarik! Bahkan aku yakin kalah aku lebih kuat dari kau. Aku memikirkannya setiap hari, tapi bedanya: kau lelaki menjijikkan yang tidak bisa mengendalikan diri. Sementara aku, aku lelaki yang pintar mengendalikan pikiranku. Aku bisa membeli wanita-wanita itu dengan uangku, tapi tidak akan kulakukan karena aku tidak sudi membaginya kepada wanita-wanita seperti itu. Barangkali, wanita yang kau tiduri juga ditiduri oleh preman jalanan di luar sana. Lalu, apa bedanya Tuan Ezard Wattson dengan lelaki sampah itu? Hah! Membayangkannya saja sudah membuatku ingin muntah."
"Hei Pak polisi yang terhormat, itulah sebabnya aku suruh kau ke tempat itu terlebih dahulu. Ada pembagian kelas. Dan aku tidak mungkin mengambil bagian paling murah!"
"Semua lelaki sakit otak bisa melakukan apapun demi selangkangan. Barangkali preman mabuk itu telah mencuri untuk mendapatkan uang banyak demi memenuhi hasratnya."
"Sudah, jangan berdebat denganku lagi. Atau kau dan aku akan berakhir di penjara. Minum ini." Aku menyodorkan satu botol wine padanya.
"Aku tidak minum."
"Wahh! Setelah tidak menyukai wanita murahan, kau juga tidak suka minum ternyata. Bagus sekali, kau lebih cocok jadi ustadz di masjid. Tidak sekalian jadi Pastor? Supaya amalmu dobel dan kau bisa masuk surga lewat pintu mana saja."
"Terserah kau. Orang sakit jiwa sepertimu memang tidak akan pernah mengerti bagaimana caraku berpikir."
"Kau yakin tidak ingin mencoba?"
"Percakapan tidak berbobot seperti ini biasanya hanya dilakukan orang mabuk. Sedangkan aku tidak mabuk dan masih sangat sehat akal dan pikiran. Jadi, jangan menggodaku dengan sesuatu yang tak menarik minatku sama sekali!"
"Sombong sekali kau anak muda!"
"Andai kau tahu cara mencintai wanita dengan baik. Kau mungkin tidak akan pernah ke tempat-tempat seperti itu, Pak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Season With You || Lee Jeno [✓]
Romance🔞"Cintai aku sekali lagi. Jika seumur hidup terlalu berat, maka cukup satu menit saja," ucap lelaki itu, penuh harap. || Copy Right 2020 || Start April 2020