Jihoon memandang keributan yang ada dilobi rumah sakit dan sesekali tersentak mendengar pekikan atau teriakan saat ambulans datang di sana.
Membuat Jihoon kembali teringat pada memori buruknya, kehilangan kakeknya karena kecelakaan.
Bayangan dirinya berakhir di bangsal rumah sakit dengan pandangan memburam diikuti oleh lampu-lampu yang selalu mengerjarnya.
Itulah yang membuatnya menjadi seperti ini, semua kesalahannya. Andai Jihoon tidak meminta pada hari itu untuk pergi kesalahsatu taman bermain. Mungkin ia tidak akan kehilangan kakeknya.
Seandainya ia mendengarkan sang kakek yang mengatakan cuaca hari itu tidak bagus, mungkin ia tidak akan seperti ini.
"semua sudah ditakdirkan Jihoon, apapun kejadian buruk yang tidak kita inginkan pasti akan terjadi suatu saat. Kita hanya perlu mengikhlaskan semua, agar kita tidak perlu terlalu larut dalam kemarahan."
Mengingat ucapan kakeknya Jihoon menarik nafasnya yang mulai memberat. Menetral secara beratur disaat itu ia mendengar ada yang memanggilnya.
"hai adik manis~ kenapa sendirian di sini?" seorang pria tampan kini menyamakan tinggi disampingnya.
"oh hai dokter Jeon! Aku hanya menunggu bibi Jung sebentar,"
Dokter muda itu mengangguk mengerti tak lupa dengan senyum yang menampilkan gigi kelincinya yang besar.
"ingin menemui daddymu?"
"tidak perlu, katanya daddy ada operasi sekarang. Dokter Jeon! Aku akan melepaskan benda terkutuk ini di kaki ku hari ini," seruan semangat Jihoon membuat Jungkook tertawa gemas.
"jika daddy mu mendengar itu sudah dipastikan kau akan diceramahi,"
Jihoon menggaruk pipinya yang tidak gatal dengan senyum malunya dihadapan Jungkook.
"kau juga akan fisioterapikan hari ini? Wah sebentar lagi Jihoonie akan bisa berjalan,"
"hum! Dokter aku akan memberi satu rahasia" dengan cepat Jungkook mendekatkan telinganya pada Jihoon.
"kakiku yang masih dibaluti benda terkutuk ini sudah bisa digerakkan. Jangan bilang daddy ya?" bisik Jihoon dan lagi lagi membuat Jungkook tertawa.
"kenapa tidak mau memberi tahu daddy mu?"
"kejutan hehe,"
"bagaimana kalau aku memberitahu daddy tentang ini?" Jihoon memasang wajah paniknya membuat Jungkook menahan senyum.
Nanti daddy tidak mau menggendongku lagi kalau dia tau, "dokter tidak bisa dipercaya!"
"jangan marah hahahah aku hanya bercanda. Nah sekarang bibi Jung sudah sampai, Jihoonie bisa keruang dokter Serim sekarang. Rahasiamu aman bersamaku hehe, Sampai jumpa bibi Jung~"
Jungkook berbisik pada Jihoon lalu pria tampan itu pergi dari sana tidak lupa membungkuk kearah wanita tua yang dipanggil 'bibi Jung'.
.
.
.
.
.Jihoon membiarkan kakinya diambil alih sebentar oleh dokter tampan kini dihadapannya. Mengenai Bibi Jung, wanita itu ada luar, tepatnya diruang tunggu.
'dr. Park Serim' terlihat jelas pada jas putih kebanggaannya.
"bagaimana? Apa sakit? Coba Jihoon gerakkan secara berlahan,"
Dengan perlahan Jihoon menggerakkan jari-jari kakinya lalu memutar pergelangan itu tanpa ada rasa sakit seperti sebelumnya ia rasakan.
Dokter itu tersenyum puas dan membawa Jihoon kealat terapi yang akan Jihoon lakukan.
YOU ARE READING
Get Closer (NIELWINK) I√
Fanfiction(COMPLETED) 🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞 Jihoon membenci rintikan air. rintikan air itu membuatnya kehilangan dunianya, kakek yang menjaganya dari lahir. orang tua? hahaha jangan membuatnya mendengar pertanyaan itu. Wajah mereka bahkan ia tidak tahu. hidup seoran...