Bagian 2 🎉

5 0 0
                                    


طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224)

Oleh karena itu, diwajibkan setiap orang islam untuk menuntut ilmu baik orang dewasa ataupun anak-anak.

Menuntut ilmu merupakan sarana untuk menunaikan apa yang Allah wajibkan pada kita.

---------------

“Persahabatan yang kuat tak butuh percakapan sehari-hari atau kebersamaan setiap waktu. Selama persahabatan itu ada di hati, sahabat sejati tak akan pernah terpisah.”

Aqila anatasya putri.

Sesampainya di depan sekolah aqila tidak langsung masuk tapi masih menunggu kedua sahabatnya itu.
"Aduuuh... Mana sih nadin sama Fauzi, lama amat datang nya bentar lagi bel masuk bakal bunyi " Ia menghentak kaki nya karna menunggu lama sahabatnya.
"Tau dah ah, awas kalau 5 menit belum dateng juga " Kesal nya tak lama kemudian Fauzi datang bersama nadin.
"Aqila...... " Sapa nadin Fauzi bersamaan smbil melambaikan tangan nya "lah kenapa neng kok cemberut gitu mukanya " Ucap nadin sambil tertawa dan dikutin oleh Fauzi "aduhh.. Ya sudah ceritanya di dalam aja keburu masuk " Ujar Fauzi.

~~~~~~~

Sesampainya di dalam kelas banyak pasang mata melihat ke wanita cantik itu  dan yaah mereka tergolong wanita cantik di satu sekolahan ini tapi kecantikan mereka terhalang, dikarnakan kemalasan yang mereka punya, yang sering nongkrong di kantin saat jam pelajaran dimulai tapi mereka pergi ke kantin saat jam pelajaran hanya pelajaran yang kurang mereka sukai.

"Qila.... Kamu ngambek ya ke kita? " Tanya Fauzi "kita minta maaf ya soalnya tadi ada yang harus kita lakukan " Mohon Fauzi dengan memasang wajah memelas.
"Iya, qil kita ada urusan sebentar tadi " Dengan menyatukan tangan nya 🙏.
"Apa kamu bilang? Sebentar dari mananya gue nunggu kalian setengah jam lebih " Ucap aqila dengan meninggikan suaranya dan bikin satu kelas menatap heran kepada ke 3 wanita cantik itu. "Ya kan kita sudah minta maaf sama kamu " Melas Fauzi , melihat raut wajah Fauzi aqila tidak tahan untuk tertawa "hahhhahahahaha..... Iya, iya gue cuman bercanda kali " Ucap nya dengan semangat

"iiiiih.... Qila kamu tuh ya gk kasian sama Fauzi wajahnya jadi pucat gitu lihat kamu marah dan gue pertama kali juga lihat kamu marah ,cuman hal biasa kek gitu ....."
"Haha puas loe qil.... Gue takut kamu kamu marah beneran hiks hiks " Rengek Fauzi
"Iya, gue minta maaf kalian sih lama amat datang nya gue tuh nunggu sampek lama tau gak? " Ia langsung memeluk kedua sahabat nya itu "ya sudah jangan nangis masak anak SMA nangisan, gk malu apa" Rayu aqila "iiiih gue gk nangis ya cuman sedih saja lihat kamu marah begitu" Ujar Fauzi .

" Yasudah, inget! Kalau misalnya kita ada masalah jngan sampai kita itu pisah walaupun masalah itu besar ataupun masalah kecil kita harus berjanji apapun masalahnya kita selesaiin sama sama,oke"
"Siap, buk bos " Ucap aqila dan Fauzi bersamaan.


<<<<<

Seharian penuh aqila dan sahabat nya pun keluar dari kelasnya , mereka langsung menuju parkiran. "Gaes, kita ntar lagi mau kemana? Jalan jalan dulu yuk sudah lama gk keluar bareng ? " Ajak nadin 
" Ayo, gue mah ngikut aja"ucap Fauzi dengan antusias "kalau loe gimana qil? " Tanya nadin "gak ah, gue mau pulang aja soalnya gue belom minta izin ke ortu gue apalagi gue males yang mau jalan jalan, kapan kapan dah kita keluarnya " Ucapnya

"yaaah... Gak seru kalau cuman berdua saja, masak gue sama nadin saja " Ucapnya dengan nada sedih.

"Ya... Gimana lagi " Pasranya

"oke, kita jalan jalan minggu saja gimana? Kamu bisa kan qil " Ujar nadin

"kalau minggu bisa sih," Jawaban aqila yang membuat  Fauzi semangat

"oke, deal kita jalan jalan hari minggu tapi awas kalau ada yang gak bisa bisaati ditangan gue " Ucapnya asal asalan.

@@@@@

Mereka pun pulang kerumah masing-masing. Sesampainya di rumah aqila pun masuk dengan terburu buru karna takut ketahuan azzam karna terlambat pulang.

"Alhamdulillah, bang azzam gak ada jadi aku bisa terbebas dari pertanyaan maut nya" Ucap nya yang tak menyadari bahwa azzam ada di belakang nya

"Apa kata kamu, pertanyaan maut emang nya abang ini malaikat maut dan kenapa kamu datang terlambat" Sambil menjitak kepala aqila dan tak lama kemudian diana datang lalu, aqila mengadu atas kelakuan sang abang.

"Umi..... Lihat bang azzam dia nge jitak kepala nya aqila" Rengek nya kepada sang umi

"Abang... Jangan gitu ah sama adek, kasian tau adeknya nanti sakit" Ucapnya  "iya umi dan kau aqila kamu sekarang terselamat kan dari pertanyaan maut abang" Sambil menakut-nakuti aqila.

*****

Sehabis sholat berjamaah aqila pun berlalu pergi ke kamar nya dan yah dia sekarang Badmood karna ditanyakan kapan dia mau menggunakan hijab dan mau menutupi aurat nya.

"Aqila sini dek "panggil rian abinya

Aqila pun langsung menghampiri sang abi dan bertanya ada apa abi.

" Qila kan sudah besar? Nah, kapan mau ber hijab " Tanya rian

Dengan terkejut qila menatap sang abi  "Qila belom siap abi" Balas nya

"Tapi, bukan siap tidak nya yang abi mau tapi kan menutup aurat itu adalah kewajiban seorang muslim dan abi mau kamu berhijab supaya kamu terhindar dari fitnah " Nasehat nya . Aqila hanya terdiam menunduk.

"Tapi kan abi berhijab itu panas aqila gk tahan kalau kepanasan" Rengek nya

"Qila harus terbiasa dulu buat berhijab dan harus belajar menutupin aurat kamu sayang" Ucap sang umi.

"Insya Allah aqila akan mencobanya tapi kayak nya kalau sudah lulus SMA deh baru mau makek, hehehe... "Sambil menyengir kuda

" Iya, gpp asalkan kamu harus jaga diri sendiri, oke"

"Iya abi " Lalu aqila berdiri pamit menuju kamarnya..
















Jangan lupa follow akun saya dan jangan lupa juga vote ⭐⭐⭐ yang banyak, okee

Oh ya maaaf kalau masih bnyak typo typo soalnya masih baru belajar . Juga maaf jarang up soalnya sibuk sama hafalan Tahfidz

IG author @dhin284
FB author Dhin dhin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Harapan Sang Aqila ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang