Setelah berminggu-minggu menjalani karantina, para ATCKers diperbolehkan untuk kembali ke ATCKers Building selama 2 hari.
Itupun mereka harus mengikuti power control test, untuk menguji pengendalian kekuatan mereka. Tujuannya supaya tidak ada yang terluka nantinya.
Jika mereka tidak bisa melewati tes itu, secara terpaksa mereka tidak diperbolehkan kembali ke ATCKers Building.
Dan sayangnya, hal itu terjadi pada Guanlin. Dengan kesal ia langsung keluar dari White Room, meninggalkan anggota grupnya yang lain dan Profesor Choi.
Selain tidak ingin ambil resiko kekuatannya lepas kendali, Guanlin juga merasa tidak terima.
Ia sudah berlatih keras selama ini dan ia yakin sudah cukup bisa mengendalikan death power nya.
Tapi entah kenapa, saat power control test tadi, fokusnya buyar dan... Ya, dia berhasil membunuh seekor tikus yang dijadikan sebagai sarana percobaan.
Dan tolong jangan ingatkan mereka, bagaimana sadisnya Guanlin saat membunuh tikus itu.
Meskipun ia hanya berdiri diam dan menatap mata sang tikus, hewan kecil itu berhasil terpotong-potong menjadi beberapa bagian kecil.
Kembali pada Guanlin yang sekarang. Lelaki itu segera berlari menuju kamar grup mereka dan memilih untuk tidur.
"Huh... Tidak ada gunanya," dengus Guanlin kesal.
Brak!
"Guanlin!"
Guanlin mendecak kesal sambil membelakangi pintu masuk kamar dan mengeratkan selimut pada tubuhnya. Dia sedang tidak ingin bicara saat ini.
Hingga tiba-tiba saja, seseorang menarik selimutnya dan melemparnya begitu saja.
"Hwang Hyunjin?!" protes Guanlin.
"Tidak perlu protes! Kau ini seperti anak kecil saja. Jika kau tidak bisa ke ATCKers Building, aku dengan sukarela mau menemanimu di sini, kau tahu?"
Guanlin kembali memunggungi Hyunjin, "Tidak. Aku tidak tahu. Dan lebih baik kau pergi saja. Sampaikan salamku pada Jaemin serta Felix,"
Hyunjin menggerutu kesal. Saat ia hendak membalas perkataan Guanlin, ia bisa mendengar dengkuran halus dari lelaki itu, membuatnya menghela napas pasrah.
"Alright! I'll go then. Bye!" gumam Hyunjin pelan.
Setelah mendengar suara pintu yang tertutup, perlahan Guanlin membuka matanya dan mendecih.
"Dia bodoh atau bagaimana? Mana mungkin aku tertidur secepat itu?" gumamnya.
Tok... Tok... Tok...
Perlahan, Guanlin membuka matanya setelah mendengar ketukan di pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3-4] ATTACK's Series: AFTER ATTACK-BEFORE ATTACK
Fiksi Penggemar[红] Third Book of ATTACK's Series "The truth still hidden somewhere. They come back to the same place. Will it be over?" Jika kalian berpikir ini sudah berakhir, maka kalian salah. Kebenaran yang sesungguhnya belum terungkap. Setelah apa yang terjad...