chapter 6

1K 114 5
                                    

Note : tulisan cetak miring berarti flashback ya :)

.

.

.

.

"Siapa namamu??"

Suara baritone yang terkesan dingin menggema di salah satu ruang pantry di salah satu perusahaan paling besar di korea selatan.

Terlihat disana seorang namja jangkung tengah menatap tajam pada namja mungil yang berdiri kaku dengan kepala tertunduk. Diruangan itu juga terlihat 1 gelas berwarna putih tergelatak berkeping diatas lantai berwarna putih.

Namja jangkung itu memasukkan tangan kirinya kedalam saku celananya. Merasa tak ada jawaban dari si mungil. Namja jangkung itu menghela napas kesal lalu berjalan mendekat pada si mungil yang bergetar ketakutan.

"Aku bertanya. Namamu siapa?"

Suara baritone itu kembali terdengar dengan penuh penekanan. Membuat si mungil merinding ngeri karna ketakutan.

"B-byun Baekhyun sajang-nim"

Namja mungil bermarga Byun itu menjawab dengan suara lirih dan kepala masih tertunduk kaku.

Namja jangkung itu tersenyum menyeringai lalu meraih dagu baekhyun dan mengangkatnya. Baekhyun membola kaget melihat wajah rupawan bos nya sangat dekat dengan wajahnya. Bahkan baekhyun bisa merasakan hembusan nafas dari sijangkung.

Namja jangkung itu menelan ludahnya kasar. Menatap lamat pada wajah cantik di depannya. Netra nya menelusuri setiap sudut wajah baekhyun hingga telusur nya berhenti tepat di kedua belah bibir cherry si mungil.

Baekhyun berdehem untuk mengalihkan pandangan sijangkung yang menurut baekhyun aneh. Sijangkung mengerjapkan matanya berkali-kali. Lalu mulai bersuara tanpa melepaskan tangannya dari dagu baekhyun.

"Buatkan aku minum"

Baekhyun masih mematung ketika sijangkung sudah melepaskan tangannya dari dagu baekhyun dan sudah berlalu pergi dari ruangan itu.

5 menit 25 detik. Baekhyun berjalan santai dengan membawa nampan kecil berisi gelas mini berwarna putih. Langkah baekhyun terhenti di depan ruangan dengan pintu berwarna coklat tua dengan tulisan "CEO Park" berwarna putih yang diukir dengan kayu di atas pintu itu.

Baekhyun mengetuk pelan da setelahn mendapat deheman baekhyun menghela napas panjang menghilangkan rasa gugup yang terus melandanya dari 5 menit yang lalu.

Baekhyun masuk lalu membungkuk hormat dan meletakkan gelas itu di meja dekat sofa panjang.

Setelah meletakkannya baekhyun kembali membungkung dan ingin keluar karna tugasnya sudah selesai tetapi suara baritone itu kembali terdengar dan membuat langkah mungil baekhyun terhenti.

"Duduklah dulu"

Baekhyun mengalihkan pandangan nya pada sijangkung yang sudah duduk di sofa panjang dengan menyeduh teh hangat miliknya.

Baekhyun masih diam mematung mencoba mencerna dengan baik apa perkataan dari si bos nya ini.

"Duduklah. Temani aku mengobrol"

Baekhyun membola kaget dan kemudian mengangguk kecil lalu duduk di ujung sofa yang agak berjauhan dari si jangkung.

"Berapa usiamu?"

Sijangkung kembali bertanya dengan mata tertutup mencoba meresapi aroma dan rasa teh yang sepertinya akan ia jadikan list teh favoritnya.

"17 tahun sajang-nim"

The Dark (revenge worsens)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang