Pagi ini setelah sholat subuh tadi, kamu gabisa tidur lagi, gatau kenapa. Padahal biasanya kalau udah berada dipelukan hangat Seokjin, kamu pasti langsung ngantuk dan pengin tidur terus bawaannya. Iya. Pelukannya senyaman itu.
Alhasil karena gabisa tidur, kamu cuma bisa liatin Seokjin yang udah tidur lagi, muka polosnya, kamu suka.
Kamu terkekeh pelan liat dia yang bergumam - gumam didalam tidurnya. Tanganmu mengelus puncak kepalanya penuh sayang,
"Aduh"
Kamu memegangi perutmu yang rasanya sedikit kram sampai ke punggung, mengelusinya penuh sayang sambil bergumam lembut, memang udah dari dua hari lalu kamu suka dikagetkan dengan perutmu yang tiba - tiba kram.
Sempat tanya ke Dokter Aisha, beliau bilang itu normal kok dan berarti emang udah tanda mau dilahirkan bayinya, mengingat masa kehamilanmu yang juga sudah cukup bulan ini.
"Kenapa?"
Suara serak dari Seokjin menyadarkanmu, jadi kamu tuh dari tadi duduk disamping dia yang lagi tidur dan sekarang kamu kembali tersenyum liatin dia, matanya masih ga terbuka, tapi dia tau kalo kamu lagi ngerasain sesuatu yang ga enak.
"Gapapa, tidur lagi aja" Kamu menepuk - nepuk lengannya memberikan ketenangan dan seolah bilang kalau kamu emang benar - benar gak pa-pa.
"Jam berapa ini?" Tanyanya lagi dengan suara yang masih serak, khas orang yang baru banget bangun tidur.
"Masih jam setengah tujuh, nanti aku bangunin kalo udah jam tujuh" Jawabmu setelah sekilas menatap jam dinding.
Gak ada jawaban lagi dari mulutnya, hatimu jadi terasa damai dan menghangat lihat dia tidur dengan baik kayak gini. Kemarin dia pulang kerjanya habis magrib, sore banget kan?
Iya. Dia ngurus masalah yang seminggu lalu bikin dia kalut banget. Untung banget akhirnya si centil itu mengakui dia yang salah dan udah godain suami kamu, lewat cctv juga udah terbukti kalau Seokjin sama sekali enggak liat apalagi sampai nyentuh dia. Kamu juga dipertontonkan videonya oleh Pak Siwon. Katanya biar kamu tahu.
Dan sebagai hukuman atas perbuatan dia yang ga senonoh itu, pihak sekolah akhirnya mutusin buat memulangkan dia ke orang tuanya alias drop out dari sekolah, tapi juga diurusin surat pindah atas saran dari Seokjin, katanya cewek itu masih muda dan sayang kalau putus sekolah gitu aja. Minimal lulus SMA dulu walaupun ga sekolah di sekolah yang dulu. Sebesar itu hatinya Seokjin tuh.
Kamu juga setuju aja, disamping rasa jengkel kamu yang sampai ubun - ubun ketika dipertemukan dengan cewek itu, tapi rasanya kamu juga ga tega kalau dia harus berhenti sekolah. Sama kayak apa kata Seokjin tadi, dia masih muda dan masih memiliki perjalanan yang sangat panjang dan sayang kalau berhenti di permulaan kayak gini.
Iya, kamu ketemuan sama dia, disuruh oleh Pak Siwon. Katanya biar sama - sama enak dan biar dia bisa minta maaf secara langsung ke kamu. Untungnya waktu itu kamu ga langsung jambakin rambutnya saking geramnya lihat muka sok polosnya itu. Kamu cuma ngasih tatapan tajam aja ke dia, itupun dia udah gemetar luar biasa sampai berlutut minta maaf. Kamu sih cuma ngangguk waktu itu, gamau ngomong apa - apa selain 'iya'.
Selain karena kamu ingat kalau kamu lagi hamil tua, tapi juga tangan Seokjin yang selalu ga lepas genggam tangan kamu. Makanya kamu ga langsung nyerang cewek sialan itu. Padahal dalam hati mau kamu terjang aja dan langsung cekek lehernya sampe mampus, tapi untungnya kamu masih ingat jadi manusia. Istigfar aja kamu dalam hati.
Masalahnya udah clear, tapi gatau deh kalau dia beneran udah sadar atau enggak sama perbuatan biadabnya itu. Dia cuma berlutu minta maaf sambil nangis dihadapan kamu, kamu mah niat mau nyuruh dia bangkit dari berlututnya juga enggak, kamu biarin aja dia kayak diinjak - injak, malu didepan keluarganya dan didepan semua guru, seenggaknya dia bakalan ingat biar ga ngulangin kesalahan yang sama, yang bikin dia malu kayak gini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher is My Husband -Kim Seokjin [1]
RomanceApa jadinya kalau kamu terlibat masalah hati dan percintaan dengan gurumu sendiri? Setelah saling mengenal untuk pertama kalinya, semua terlalu mengejutkan dan tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya Kim Seokjin. Itu dia, dia yang mampu membuatmu yan...