Assalamualaikum gaesss....
Karena mood nulis lagi bagus membuat ide mengalir terus jadilah chapter pertama author persembahkan untuk readers tercinta 😘😍😘
Harap maklum saking semangatnya 😁
Cuss langsung aja ya... Jangan lupa tandai yang typo 😉
Happy reading 💕
———🍀———
"Kalau begitu saya pasti akan melenyapkan nya."
"Tidak! Jangan lakukan itu Milla!."
Dalam lelapnya Sammuel menggeleng-gelengkan kepalanya tak tenang keringat sudah membasahi tubuhnya dan suara nafas yang tak teratur makin terdengar jelas.
"TIDAKKKK!!!."
Sammuel terbangun dengan nafas yang memburu bersahut-sahutan dengan suara detak jantungnya yang meningkat kencang.
HAH!
"Huh! huh! Astaghfirullah.." Sammuel mengusap wajahnya gusar. Dadanya masih naik turun saat memandangi keadaan sekitar.
Pukul 02.55 WIB
Selalu seperti ini. Hampir setiap malam Sammuel mengalami mimpi buruk yang sama selama enam tahun ini. Rasa bersalah yang semakin berakar kuat bersarang dihatinya atas kejadian di masa lalu yang selalu menghantuinya.
Sammuel mengusap wajahnya kasar memijat kepalanya pusing. Dengan lemas melangkah kakinya ke kamar mandi. Tak sampai lima menit laki-laki itu kembali keluar dengan wajah segar.
Memakai sarung dan mengganti bajunya tak lupa peci yang tersemat di kepalanya. Sammuel membentang sajadah di lantai kamarnya lalu berdiri dengan khusuk seraya bibirnya yang bergerak teratur begitu seterusnya sampai sholat tahajud nya berakhir dengan salam.
Setelah salam Sammuel melanjutkannya dengan membaca dzikir hanya beberapa menit tak lama terdengar isak-isakan kecil di sela dzikir nya.
Hiks! hiks! hiks!
"Ya Allah.. ampuni dosa-dosa hamba. Dosa yang telah menyakiti Milla dan membuatnya menderita."
Nalar nya berpikir manusia penuh dosa sepertinya hanya sia-sia beribadah kepada Allah SWT mengingat perbuatannya merenggut kesucian Milla di masa lalu. Selama enam tahun ini dia berusaha memperbaiki diri dengan belajar agama dan mendalaminya. awalnya ada rasa minder di hatinya atas dosa yang telah dia lakukan tapi ucapan beberapa ustadz yang mengatakan untuk bertaubat membuat dirinya semangat memohon pengampunan sang khalik.
"Hamba mohon yang Allah pertemukan hamba dengan Milla agar hamba bisa meminta maaf darinya dan menebus semua kesalahan hamba."
Sejak enam tahun lalu saat penghinaan Ashton papa nya, Sammuel sama sekali tidak pernah bertemu ataupun menerima kabar dari Milla padahal dia sudah menyewa beberapa detektif swasta untuk melacak keberadaan Milla tapi hasilnya selalu sama, nihil.
Sammuel menangis tergugu membuat siapa yang mendengarnya merasa sesak. Tidak pernah satu malam pun dia tidur nyenyak karena selau di hantui mimpi buruk yang sama.
"Saya selalu berharap kamu mempertahan bayi tak berdosa itu Milla walaupun kemungkinannya sangat kecil." Sammuel mengeratkan genggaman pada tasbihnya karena sesak yang menghimpit dadanya. Kata seandainya selalu menjadi pengharapan terbesarnya setiap berdo'a Milla dan anaknya baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED FATED WITH YOU! ( Slow Update)
General FictionSEQUEL dari Khadijah Abad 21... FOLLOW SEBELUM BACA!!! Blurb "Apakah pendosa sepertiku masih pantas mengharapkan takdir berpihak kita bersatu...?" Di saat cinta dan penyesalan datang terlambat, saat itu juga logikanya menyadari dia telah pergi denga...