PART 12

194 20 0
                                    

Pagi ini, Jimin bangun dengan perasaan yang bagus. Dia tidak pernah tidur se-nyenyak ini sebelumnya. Saat bangun-pun terasa sangat segar. Dia bahkan bersemangat saat membuat sarapan. Ia menyiapkan semangkuk sereal dengan susu ditambah potongan buah. Tidak lupa secangkir kopi dengan krimer.

Jimin sedikit terkejut saat seseorang memeluknya dari belakang. Pemuda itu menenggelamkan wajahnya ke leher Jimin membuat Jimin terkekeh.

“ Sarapan dulu sebelum berangkat kuliah, ya?” tanya Jimin mengacak-acak rambut Jungkook.

“ Mmm...” gumam Jungkook manja.

“ Bawa ini ke meja,” suruh Jimin menyodorkan semangkuk sereal pada Jungkook yang masih belum mengubah posisinya.

“ Sebentar lagi,” sahut Jungkook.
Jimin tersenyum saat Jungkook mempererat pelukannya.

“ Sejak semalam, kau jadi manja sekali.”

“ Karena hyung sudah jadi milikku sekarang.”

Senyum Jimin pudar saat Jungkook menatapnya. Jantungnya berdegup kencang dan wajahnya berubah merah. Jimin berusaha memalingkan wajahnya tapi tertahan tangan Jungkook di dagunya. Jungkook mendaratkan kecupan ringan di bibir Jimin. Pemuda itu menaikkan sisi bibirnya saat melihat kedua pipi Jimin yang memerah.

Jungkook mengubah posisi Jimin –berhadapan dengannya kemudian kembali mendaratkan ciuman di bibirnya. Tanpa sadar Jimin membuka mulutnya membuat Jungkook menunjukkan smirk-nya. Lidahnya segera masuk ke mulut Jimin beradu dengan lidah basah pemuda berambut silver itu. Kedua tangannya sibuk menggerayang di balik kaos putih yang dipakai Jimin membuat pemuda itu melenguh.

“ Hah...” Jimin mendorong tubuh Jungkook setelah hampir kehabisan nafas. “ Kau bisa terlambat kuliah,” kata Jimin.

“ Sebentar saja...” Jungkook mencium pipi Jimin kemudian merembet ke leher, dagu kemudian sampai di colarbone nya.

“ Jungkook-ah!” Jimin kembali mendorong tubuh Jungkook. “ Kita bisa lakukan nanti setelah kau pulang kuliah.”

“ Tapi hari ini hyung pulang malam ‘kan?”

“ Y-ya... setelah aku pulang kerja.”

“ Hyung pasti tertidur lagi. Terakhir kali kita melakukannya, hyung malah tertidur. Bahkan hyung masih memakai pakaian lengkap.” Jungkook cemberut sembari bersedekap.

Jimin memaksakan diri untuk tersenyum saat ingat betapa memalukannya dia saat itu. Padahal Jungkook sedang on fire tapi dia malah tertidur karena terlalu lelah bekerja.

“ Baiklah... nanti aku akan  minta ijin Boss Namjoon untuk pulang lebih awal. Aku akan pulang sekitar pukul 7. Bagaimana?” Jimin melingkarkan tangannya di leher Jungkook membuat kedua tangan pemuda itu yang tadinya bersedekap, sekarang sudah berada di pinggang ramping Jimin.

“ Oke.” Jungkook mengecup dahi Jimin kemudian memeluknya sebentar. Tidak lama, keduanya sudah berada di meja makan untuk sarapan.

XXX

“ Akhir-akhir ini kau terlihat lebih bahagia, Jimin-ssi.” Hoseok memandang sepupunya itu dengan tatapan penuh curiga. “ Jadi, apa ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku?” tanyanya kemudian.

“ Apa maksudmu, hyung? Kau tahu, aku tidak bisa menyembunyikan apapun darimu.”

Hoseok mendekati Jimin yang tengah memotong buah. “ Lalu, ada apa dengan senyum yang selalu terlihat di wajahmu ini? hah? aku tidak tahu kau bisa tersenyum sepanjang hari seperti ini.” Hoseok memegang kedua pipi Jimin membuat keduanya saling bertatap muka.

“ Senyum apa?” tanya Jimin.

“ Lihat? Kau sedang tersenyum sekarang. Biasanya, kau akan marah kalau aku memegang kedua pipimu... kau juga akan menendangku kalau aku mencubit pipimu seperti ini.”

[ONGOING] OUR FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang