Penaku bersorai kala kurangkap aksara
Dengan mahir ia tuangkan mangsi ke atas kertas
Dan aku mulai terpasung oleh jeruji kisah kitaHei, ingatkah kau saat kali pertama bertemu?
Mungkinkah hanya kebetulan semata?
Atau sudah tercatat dalam lauhulmahfuz-Nya?Entah, aku tak tahu-menahu perihal itu
Yang kutahu awalnya kita memang bersatu
Lalu kini kita telah menjadi potongan nada rancu; tak menyatu
.
.
.
Kota Tahu, 1 Juli 2020✿✿✿
Kali ini kususun aksara asmamu. Penaku bersorai, dengan mahir ia jatuhkan mangsi hitam di atas kertas. Lalu aku? Mulai terperangkap dalam jebakannya. Aku terpasung oleh jeruji semu kisah kita.
Hai, kau! Ingatkah saat dahulu kau bertemu dan menyapaku? Huft, aku tidak tahu bila akhirnya takdir dengan lihainya memainkan perasaan kita.
Kita ya? Apa kata yang pantas untuk kita? Entahlah. Dahulu kita memang bersatu layaknya potongan nada indah yang menyatu. Ya, itu dulu sebelum kita menjadi potongan nada yang rancu; tak menyatu.
✿✿✿
KAMU SEDANG MEMBACA
Jurai Karsa Beraksara
Puisi[antologi puisi] ¸„.-•~▬▬⸙✦⸙▬▬~•-.„¸ ❝merantai jurai-jurai karsa yang menyemai rasa, tertuang dalam aksara yang penuh cela.❞ ¸„.-•~▬▬⸙✦⸙▬▬~•-.„¸ Terangkum dalam: ꔸ #9 - puisi (15 September 2020...