🌜Lorong Rumah Sakit🌛

221 28 12
                                    

☁️

Tepat 1 bulan sudah aku bekerja dirumah sakit pusat ini, Aku sangat menikmati pekerjaan ku setiap pagi aku masih selalu di antar oleh Jaki dan di jemput olehnya.

Para suster dan dr di rumah sakit ini sebagian banyak sudah mengenalku, bahkan Aku sudah akrab dengan beberapa dokter dan tentunya aku semakin sangat akrab dengan suster Alfi.

"Assalamualaikum, selamat pagi suster Alfi"ucapku saat masuk runganku.

"Waalaikumsalam, selamat pagi juga dr. Husna"ucap Alfi membuat ku menatapnya.

"mulai deh kamu fi"ucapku dan Alfi hanya tertawa.

Alfi sudah terbiasa dengan menggodaku bahkan bercanda bersama ku walaupun awal-awal masih sangat canggung tapi waktu 1 bulan membuat kami sangat dekat, tepat Hari ini adalah H-2 Acara Akad dan Walimahtul Arsy Firdha dan Yoga.

Aku masih sangat ingat saat pertemuan kami 5 hari lalu,
"Kamu harus datang bawa gandengan, aku gak mau setelah aku harus kamu yang menyusul aku"ucap Firdah yang membuatku tertawa.

Itulah kata-kata nya di pertemuan terakhir kita sebelum dia memasuki masa pingitan saat ini, bahkan setiap malam dia menelphone ku hanya untuk bilang 'Aku bosan dirumah terus, kapan masa pingitan ini berakhir Aku mau ngeMall lagi sama kamu'ucap Firdah serata dengan tangisannya.

Aku hanya bisa menahan tawa kalau mengingat tingkah-tingkah Firdha akhir-akhir ini yang mengatakan dia tegang mendekat acara Akad,
"Mbak Husna sudah sarapan? "tanya Alfi membuatku membuyarkan lamunanku.

"sudah tadi, kamu sudah belum?"tanyaku.

"Aku pun sudah tadi di kantin"jawabnya dan Aku pun tersenyum menganggukan kepalaku.

"yaudah kita visit dulu saja ya, baru membuka praktek"ucapku dan Alfi hanya menganggukan kepalanya patuh.

Sebelum keluar aku memakai snelliku dan stetoskop yang aku aku masukan kedalam kantong snelliku dan Alfi mengambil riwayat pemeriksaan para pasien, Aku dan Alfi berjalan keluar dari ruangan ku menuju Bangsal ruang Mawar yang memang tugasku dan suster Alfi.

Aku jarang membawa snelli ku pulang kerumah bahkan bisa di hitung berapa kali aku membawa pulang snelli ku hanya untuk di cuci atau tak sengaja terbawa pulang, sampainya di bangsal ruang Mawar aku langsung mengecek keadaan pasien ku satu-persatu.

"Assalamualaikum, selamat pagi Ibu bagaimana keadaannya? "tanyaku kepada wanita umur 54, melihat beliau aku seperti melihat Ibuku yang sampai saat ini aku belum bisa pulang ke malang untuk menemuinya.

"Waalaikumsalam, Selamat pagi juga Bu dokter. Alhamdulillah sudah lebih baik Bu dokter"ucap bu Minah itu.

"Alhamdulillah, syukurlah kita periksa dulu ya bu kalau memang sudah sngat membaik saya akan buatkan surat izin ibu pulang"ucapku membuat wajah cerah di muka Bu Minah terlihat olehku.

"bener Bu dokter saya sudah boleh pulang? "tanya nya.

"Insyaallah, tapi sebelum itu kita perisa dulu ya"ucapku yang langsung mengecek kesehatan dan memastikan sudah boleh pulang atau tidak.

"Alhamdulillah, sus buatkan surat izin pulang ya untuk Bu Minah"ucapku kepada Alfi.

"baik dok"

"Ibu sudah boleh pulang tapi ingat makannya harus lebih di kontrol ya buk nanti saya berikan Obat habiskan ya Buk, lebih baik sehat dari pada harus sakit jaga kesehatan"ucapku dan Bu Minah mengangukan kepalanya semangat.

"Ibu siapa yang jaga? "tanyaku.

"ada anak saya bu dokter tapi dia sedang ke kantin untuk sarapan"jawabnya dan Aku hanya menganggukan kepalaku.

MY LIFE ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang