Banyak yang nanya ke gw.
"Thor, lu fans Mamamoo ya?"Iya, gw emang Moo Moos (l.o.l)
Belakangan juga mulai nonton drakor (kalo film Korea udah doyan dari lama) Gw suka sama Goblin, Crash Landing On you, Kingdom dan naksir si Kim Go Eun. Baru nyadar juga Bae Doona aktris Korea, gw pikir dia kelahiran Korsel aja tapi karir di Amrik. Terus kemarenan disaranin nonton Reply juga, eh bagus banget woy l.o.l.
Kalau kalian ada yang kpopers, bisa kasih gw saran, abis gini enaknya nonton apalagi. Genre terserah, gw penyuka segala (kecuali yang kelewat mellow, ga cocok) horor juga seneng.
Kenapa kebanyakan bacot ya gw. Silahkan baca part berikutnya dan tinggalin komen guys. Thank's
*******************Dua hari sudah berlalu sejak pengakuan Jason pada Rachella di malam itu. Malam yang membuat Rachella nyaris tak bisa tidur dan menjadi zombie keesokan harinya.
Tapi hanya itu, keesokan paginya saat bertemu, Jason sudah bersikap biasa lagi layaknya tak terjadi apapun. Di satu sisi Rachella merasa sangat kesal pada tingkah Kakak Sepupunya, seakan dia cuma tempat sampah yang bisa dilempari pengakuan, lalu tak melakukan tindakan apapun lagi. Rachella ingin sekali bertanya sebetulnya apa mau lelaki tersebut. Namun di sisi lain, egonya mencegah.
Rachella tak mau dipanggil tidak dewasa apalagi merajuk. Belum lagi menurutnya, bukankah yang memulai duluan Jason, harusnya dia juga yang menyelesaikannya.
Untuk sementara, wanita itu akan bertahan dalam permainan tarik ulur yang sudah Jason berikan pada hubungan mereka.
Jadi disinilah Rachella sekarang. Di dalam ruangan kantornya, memfokuskan seluruh energi pada setumpuk pekerjaan yang bahkan beberapa bukan bagian miliknya, melainkan punya Justin.
"Dia harus membayar mahal untuk ini" tukas Rachella kesal, pada diri sendiri.
Bukannya tanpa alasan dia mau mengerjakan tugas yang bukan tanggung jawabnya. Semua dikarenakan permohonan Justin, sejak pulang dari klub dua malam lalu, kondisi adik kembar Jason tersebut tak terlalu baik bahkan bisa dibilang wajahnya pucat seperti orang berpuasa tanpa berbuka sama sekali.
Ketika Rachella bertanya, Justin ya menjadi Justin biasanya. Selalu mengelak. Dan mengalihkan pembicaraan. Namun Rachella bisa mencium hal tidak beres dari dirinya.
Tapi dia memilih diam, dan mengikuti kemauan Justin dengan syarat, kalau semua pekerjaannya dibereskan, Rachella akan meminta bayaran tinggi.
Jam dimeja kerja Rachella sudah menunjukkan pukul setengah dua siang, ketika pintu ruangannya diketuk dari luar.
"Masuk" tukas Rachella tanpa mengalihkan perhatian dari atas layar laptopnya.
Pintu membuka, seorang perempuan berparas cantik khas, berdarah khas Asia Timur berjalan melenggang memasuki ruangannya.
"Makan siang yuk" Cho Bada berdiri di samping Rachella. Membungkuk, matanya mendelik saat melihat layar laptop sahabatnya. " Kamu ngapain ngerjain tugas orang, kurang nganggur apa gimana sih Re? Garapin punyaku juga kalau gitu"
Rachella memutar tubuhnya ke samping, mendelik pada Cho Bada. "Ini nggak gratis ya, Justin bakal bayar mahal ntar"
"Dia kenapa sih? Niat kerja nggak sih. Sumpah untung nggak satu Divisi, bisa mabuk emosi sama dia" celetuk Bada.
Menarik kursi disamping Rachella lalu duduk disebelahnya.Cho Bada adalah teman sekamar sekaligus sahabat baik Rachella yang ia temukan saat menginjak bangku kuliah. Mereka bersama sewaktu berada di Jayaraya Institusi, tapi hanya setahun, karena di tahun kedua Rachella pindah ke Universitas Berkelley (bersama Varhen yang secara anehnya diniatkan atau kebetulan belaka?) Sedangkan Bada meneruskan ke Universitas Yonsei. Satu dari tiga Sekolah tinggi tertua dan terbaik di Korea Selatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL SIN : (BEAUTIFUL SERIES #1)
RomanceFOLLOW GW DULU YA BARU BACA. THANKS! TRIGGER WARNING! 20+ Contain BDSM and abused scene. Saat persahabatan platonis berubah menjadi cinta. Kecemburuan menutupi mata. Varhen yang dominan bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan apapun yang dia mau t...