🐥 D E L A P A N B E L A S 🐥

128K 16K 5.4K
                                    

"Licik Itu Kata Kasar Cerdas"

***

Sedari pukul setengah lima, si Kembar sudah pulang ke rumah. Mereka bubar setelah layangan Ucul nyangkut di pohon kelapa. Balik bentar ke lapangan buat jemput layangan lagi. Sampai di lapangan ternyata nihil, udah dibawa pulang sama Andre. Jadilah mereka ke rumah Ucul lagi buat jemput layangan lagi.

"Ma, Papa pulangnya kapan sih?" Ayana uring-uringan di ruang tengah.

"'Kan barusan Papa telepon kalau pulangnya agak telat." Jawab Kinzy yang asik menemani Ansell bermain bersama Keana.

Ini sudah pukul setengah enam petang dan Arthur belum pulang. Biasanya kalau Arthur lembur, si Kembar mah udah biasa. Tapi karena si Kembar lagi ada perlunya sama Arthur, jadi keterlambatan Arthur saat ini terasa sangat lama.

"AKOOO SEOKHANG KAPITEN!
MEMPUNYAI PEDANG PANJANG.
KALAU BEKHJALAN,
PKHOK PKHOK PKHOK!
AK--"

Nyanyian gabut Ayana yang susah payah ia lafalkan terhenti ketika mendengar suara mesin mobil dan disusul dengan suara pagar yang didorong.

"PAPA PULANG!" Keana lari duluan keluar kemudian disusul dengan Ayana.

"PAPA!!!" Ayana dadah-dadah sambil senyum lebar menyambut Arthur.

Sementara Arthur yang masih berada dibalik kemudi membalas ramah senyum Ayana. Arthur lebih dulu memasukkan mobilnya ke dalam pekarangan rumah. Setelah parkir mobil dirasa aman, lelaki itu mematikan mesin mobil.

Sebelum turun dari mobil, Arthur lebih dulu mengangkat tinggi kandang kecil hamster dari dalam mobil. Ia menunjukkan kandang hamster itu pada anak-anak dan istrinya dan memberikan tatapan yang mengisyaratkan, ini hamsternya udah Papa bawa!

Si Kembar kegirangan, Ansell ikut-ikutan girang, Kinzy tersenyum senang.

Arthur pun akhirnya turun dari mobil sambil menenteng kandang kecil hamster dan tas kantor miliknya.

Si Kembar berlari tergopoh-gopoh mendekati Arthur. Melihat kakaknya se-excited itu, Ansell pun bergerak kencang berusaha lepas dari gendongan Kinzy. Batita itu berharap bisa merangkak menyusul kakaknya. Tapi tentu saja Kinzy tidak mengabulkan permintaan Ansell yang itu. Ia hanya ikut berjalan mendekat ke arah Arthur.

"Lihatnya di dalam aja, ya, Kak." Arthur pun mulai berjalan masuk ke dalam rumah setelah mendapat persetujuan dari si Kembar lebih dulu.

Lantas si Kembar pun ikut masuk menyusul Arthur dengan mata yang terus terpaku pada hamster. Sementara Kinzy yang menggendong Ansell masih harus menutup pagar terlebih dahulu.

Sesampainya di dalam, Arthur pun meletakkan kandang hamster itu ke atas meja yang terdapat di ruang tengah.

"Kak, duduk dulu!" Arthur menunjuk sofa.

Si Kembar menurut saja. Yah, walaupun wajah Ayana awalnya hendak menunjukkan protes, tetapi ia langsung menurut ketika melihat tatapan Arthur, duduk atau Papa jual hamsternya?

"Jadi, selama ada hamster Papa mau buat peraturan dulu. Kakak mau patuhi 'kan?"

"AYAY CAPS!" Seru Keana semangat sekaligus tak sabar.

Sementara Ayana menatap Arthur dengan tatapan menyelidik.

Kok agak gak enak, ya?

"Kak," Arthur menegur Ayana agar anak itu segera memberi jawabannya.

"Ya, li--"

"Gak ada protes, iya atau nggak?" Tegas Arthur.

Dengan perasaan ragu, Ayana pun akhirnya menyetujui.

Jajar Genjang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang