29. Tamu tak di Undang

152 32 12
                                    

Deka mendengus kesal, karena sekarang ia harus memutar balik mobilnya ke rumah lisa. Awalnya, lisa dan deka sudah hampir sampai di restaurant dimana kakak dari juki itu ulang tahun. Namun, karena lisa yang masih memakai seragam sekolah meminta untuk pulang terlebih dahulu mengganti bajunya sekaligus mengambil kado.

Saat sudah sampai di rumah, lisa langsung buru-buru turun dan masuk ke kamarnya, sedangkan deka mengusap wajahnya kasar dengan malas ia menunggu lisa di teras rumah.

"Ehh ada deka di sini? Sejak kapan nak?".

Deka yang mendengar seseorang berbicara dengannya, spontan langsung mendongak dan tersenyum hangat.

"Eh iya bu.. baru aja kok". Jawabnya sopan.

"Oh lisa udah pulang ya?". Ucap rani, ibu lisa. "Duh ibu baru pulang arisan ini,". Sambungnya.

Deka tersenyum simpul.
"Iya bu, gak papa kan kalo deka yang anter lisa?". Tanya deka dengan kikuk.

"Ya gapapa lah deka, justru ibu seneng kalo kamu yang nganter pulang". Sahut rani.

Deka merasa senang, setidaknya ibu dari lisa ini masih merestuinya untuk kembali menjadi calon dari anak perempuannya itu. Tak lama, lisa pun datang.

"Eh lisa kamu mau kemana?". Tanya rani melihat anaknya sudah rapih.

"Oh ini bu, lisa mau ke rumah temennya kak jinan yang ulang tahun. Itu loh kakaknya juki..". Jawab lisa.

"Oh kakaknya juki.. ya udah tapi pulangnya jangan malam-malam ya..".

"Iya bu.. lisa pamit ya". Lisa mencium punggung tangan rani, begitu juga dengan deka.

Lisa dan deka pun kembali masuk ke dalam mobil deka. Mobil mulai melaju, tapi ada yang mengganjal di hati deka. Kenapa ibu lisa kenal dengan juki? Apa lisa sudah memperkenalkannya.

"Sejak kapan ibu lo kenal juki?". Tanya deka melirik lisa sebentar, lalu kembali fokus pada jalan.

"Em.. sejak juki jadi guru les nyetir mobil gue, dan dia juga sering kan anterin gue pulang ke rumah". Jawab lisa.

"Ibu lo seneng?".

"Ya sejauh ini ibu sih suka suka aja, kata ibu juki orangnya sopan. Dan ibu bilang, juki baik sering bawain ibu makanan".

Duh deka kalah gercep nih sama juki. Gak bisa di biarin. Kalo semakin lama sikap juki begitu, yang ada ntar deka akan tereleminasi dari daftar calon menantu ibu lisa. Apa lagi ibu lisa itu orangnya gampangan, dia akan suka sama orang yang lisa suka dan baik sama anaknya. Begitu fikir deka.

"Oh,. Lo sendiri suka juki?". Tanya deka lagi.

"Suka..". Jawab lisa. "Dia ganteng..".

Jleb. Kok sakit ya hati deka. Deka senyum miring aja, takutnya kalo sedih ntar di kira cemburu. Tengsin juga depan lisa. Padahal mah emang cemburu.

Sebenarnya lisa menjawab demikian karena ia sengaja untuk melihat perubahan wajah deka. Ia ingin melihat apa deka cemburu atau tidak. Namun, di lihat dari raut wajahnya deka nampak biasa saja membuat lisa jadi berpikir kalo deka emang udah gak ada rasa lagi sama lisa. Kalo masih ada rasa, mungkin udah dari dulu deka udah ngajak balikan. Ah lisa terlalu baper dan berharap sendiri sejak kemarin.

"Udah sampai". Ujar deka saat mobil mereka sudah terpakir di area khusus di restaurant itu.

Lisa keluar dari mobil, di ikuti juga oleh deka yang sekarang di samping lisa mulai memasuki pintu masuk restaurant. Dapat di lihat, banyak balon yang sudah di pasang di sana sini.

Deka terkekeh.
"Sumpah lis alay banget sih kakaknya juki, sampai pasang-pasang balon beginian. Haha.. bener-bener anak TK deh ini.  Haha..". Deka tertawa keras.

Romantic (Donghyuk-Lisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang