Chapter 23

78 13 2
                                    

Anna P.O.V

Okay....

Ah, itu dia Brandon dan... juga Yerisa. Aku melambaikan tanganku ke arah mereka saat mereka baru saja turun keluar dari mobil.

"Ada apa ini?" Yerisa dengan tampang seriusnya tiba-tiba bertanya padaku. Tatapannya juga masih sama seperti dulu, dia tidak pernah menyukaiku. Sebenarnya, ada masalah apa dia denganku?

"Kita tidak punya banyak waktu. Tadi aku sedang berada di cafe seberang dan tidak sengaja melihat Revano yang datang bersama Zanetta, makanya aku menelepon mu, Brandon. Aku pikir, kalian memang janjian untuk bertemu disini. Ternyata kamu juga tidak tahu?"

Aku melihat Brandon hanya diam saja, sepertinya ada hal yang tengah dia pikirikan saat ini. "Apa benar begitu? Mungkin saja kamu salah lihat" Gadis kecil ini menyebalkan sekali.

Aku menggelengkan kepalaku sebagai jawaban padanya. "Itu tidak mungkin. Aku melihat mereka dengan sangat jelas. Jika tidak percaya, bagaimana kalau kita periksa ke dalam hotel?"

Yerisa menatap kearah Brandon. Pria itu akhirnya mengangguk menyetujui usulanku. Dalam hati, aku menyeringai. Segalanya berjalan sesuai keinginanku.

Memasuki lobby hotel, kami segera menuju counter resepsionis dan menanyakan tentang seseorang atau orang yang bernama Zanetta atau Revano. Resepsionis yang adalah seorang perempuan itu menganggukan kepalanya dan meminta seorang staff hotel mengantar kami ke kamar yang terbooking atas nama Zanetta. Awalnya memang tidak diperbolehkan, tapi karena kami bersama Brandon yang adalah suami dari tamu yang menginap itu, merekapun membiarkan kami pergi.

Saat di lift, aku tidak mendengar suara apapun yang keluar dari mulut Brandon. Pria itu benar-benar hanya terdiam. Sorot matanya kosong, aku benar-benar tidak bisa mengetahui apa yang sedang dipikirkannya.

"Perasaanku kenapa jadi tidak enak begini?" Aku mendengar Yerisa bergumam demikian. Diam-diam aku tersenyum simpul. Tenang Yerisa, aku sudah menyiapkan kejutan untukmu dan Brandon....

Ting!

Pintu lift terbuka, dan staff hotel segera menunjukan kami kamarnya. Kamar nomor 233.

"Cepat buka pintunya!"

Staff hotel itupun segera menscan kartu, dan pintupun terbuka. Aku membiarkan Brandon untuk maju terlebih dahulu, dan dengan perlahan dia mulai mengambil langkah masuk kedalam kamar hotel tersebut. Membuka pintu kamar itu lebih lebar, lalu Yerisa masuk dan aku dibelakangnya.

Brandon berhenti seketika, dan hal itu membuat Yerisa dan aku ikut terdiam. Aku bisa mengintip dari samping wajahnya, pria itu terkejut. Matanya melebar, begitu juga Yerisa yang langsung menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang sekarang dilihatnya.

Disana, di atas ranjang, seorang pria dan wanita yang tengah 'tertidur' pulas, tidak lain adalah Revano dan Zanetta.
Aku pun melakukan aktingku dengan berpura-pura terkejut melihatnya.

"Apa ini?!" Itu adalah kalimat pertama yang aku dengar keluar dari mulut Brandon sejak tadi ia tiba disini. "REVANO!!" Aku terkejut mendengar suara Brandon yang menggelegar penuh amarah. Sambil mengambil langkah besar, pria itu menuju ke samping Revano dan mulai menarik kasar pria yang ada di atas ranjang itu untuk bangun. "CEPAT BANGUN!!!"

Revano yang mulai tersadar, mengerjapkan matanya beberapa kali dan terkejut melihat kami bertiga. Terutama saat dia menatap bagaimana murkanya raut wajah Brandon. Ia mengerutkan dahinya bingung, lalu mulai mengedarkan pandanganya ke seluruh penjuru ruangan sampai Brandon menarik kerah bajunya, membuatnya bangkit berdiri.

"Apa yang kamu lakukan, HAH?!!"

Pertunjukan dimulai!

"Tunggu, Brandon. Ada apa ini?" Tanya Revano tidak mengerti, sementara Yerisa menggeleng-gelengkan kepalanya pelan tidak percaya dengan semua yang dia lihat. Bagaimana sekarang, gadis kecil? Kamu terluka?

"Little Cupid" - Remake BaekHera Ver. (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang