1. Malam Tanpa Bintang

84 19 14
                                    

Sebelumnya aku mau ingetin sesuatu sama kalian untuk tidak terpaku sama prolog !! Kenapa, karena prolog itu bukan penentu dari akhir cerita. Aku udah punya akhir cerita ini sendiri.

Kalau ada typo tolong diingetin ya?🙏
Selamat membaca.

***

Malam ini tidak seperti malam-malam biasanya. Entah apa yang berbeda? Yang ku tahu malam ini terasa.... kosong.

***

Seorang gadis tengah berdiri bersama teleskopnya di rooftop rumahnya. Atas, bawah, kiri, kanan, semua tempat ia jelajahi menggunakan teleskopnya, akan tetapi apa yang ia cari tidak juga di dapatkannya.

"Kenapa malam ini gak ada bintang?" gadis itu mendesah pelan, karena tidak menemukan benda kecil yang ia cari sejak satu jam yang lalu.

Ceklek.

"Sayang, udah dulu ya? Ini udah mulai larut." ucap seorang pria paruh baya.

Gadis itu mengangguk dan mengemasi peralatannya, kemudian mengikuti sang pria untuk turun dari rooftop dan masuk ke kamar.

"Pa, kenapa malam ini gak ada bintang?" tanya gadis itu saat berjalan di tangga menuju kamarnya.

"Tadi, papa baca ramalan cuaca dari BMKG katanya malam ini cerah tanpa bintang." jelas pria paruh baya, yang tak lain adalah ayahnya.

Gadis itu menghembuskan nafasnya gusar. Agak kecewa karena malam ini tidak bisa mengabsen benda-benda kecil kesukaannya.

"Gapapa sayang, kan masih ada besok malam." gadis itu tersenyum dan mengangguk.

"Pa, aku tidur dulu ya? Selamat malam." pamit sang gadis kemudian mencium pipi kanan sang ayah.

"Iya, sayang. Mimpi indah ya." sang ayah mengelus lembut rambut putrinya.

***

Perlahan tapi pasti, sinar mentari menerobos masuk melalui celah jendela yang tak tertutupi tirai. Membuat sang gadis yang tengah terbaring di ranjang mengeliat tak nyaman, terganggu dengan sinar yang menelusup masuk.

Ceklek.

"Masyaallah, cewek kok jam segini belum bangun si? Astaga!!" ucap seseorang yang mengganggu tidur sang gadis.

Gadis itu terbangun dari tidurnya dan duduk dengan mata yang masih merem melek, pertanda bahwa nyawanya masih belum terkumpul.

"Bangun, dek. Astaga cewek kok gitu sii? Pantes aja sampai sekarang belum punya pacar!"

Mendengar penuturan itu, sontak membuat mata sang gadis terbuka sepenuhnya, merasa terkejut dengan kehadiran orang yang mengganggu tidur nyenyaknya.

"Astaga, bang!! Lo kapan pulang dari Amsterdam??" gadis itu bertanya dan langsung bangkit dari ranjangnya.

"Tadi subuh gue sampe. Lo sih tidur mulu, itu lo gak sholat subuh??" sang gadis hanya menggeleng.

"Lagi ada tamu bang."

Laki-laki itu hanya ber-oh ria mendengar jawaban sang gadis.

"Ya udah yuk turun, sarapan dulu."

"Bentar, bang gue belum mandi." laki-laki itu menggeleng melihat kelakuan sang gadis.

***

"Dek, abis ini temenin gue ke gramedia mau?" tanya laki-laki itu.

Sang gadis mendongkak, mengalihkan seluruh atensinya kepada sang laki-laki, kemudian menoleh ke arah sang ayah, meminta izin melalui sorot mata.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang