Bisakah kau menjadi sedikit kejam?

370 48 0
                                    

Dia mendengus angkuh tatapan matanya seolah-olah merendahkan sang pemuda pirang yang kini masih tersungkur diatas tanah yang sedikit basah dan sebuah ember kosong . Mata shappirenya kini teralihkan menatap gadis beriris ungu pucat dihadapannya walaupun harus mendongkak kan kepalanya. Ia mendecih kesal dan memeras tangannya yang membuat buku-buku jarinya memutih seketika.

"Ehem" intruksi suara deheman itu menyadarkannya. "Mau apa kau? Sudah puas?" ucapnya sarkastik disela senyuman meremehkan gadis itu. Rok lipit sebatas lututnya berkibar oleh angin menampakkan sedikit celana dalam berenda berwarna ungu muda miliknya.

Pemuda itu mendengus mesum. Dan yang parahnya gadis itu tahu, namun ia tetap memasang wajah angkuh. Padahal di dalam hati kecilnya ia merasa sangat malu setengah mati, seolah-olah ia ingin menggali lubang untuk mengubur dirinya disitu.

"Kau kurang angkuh dan sangar Hinata-chan, ternyata peran sadistik nggak cocok buatmu ya?" cibir pemuda bermata shappire mengejek.

"Ughh..." Hinata menggigit bibirnya kesal.

"Ada apa Hinata-chan?" tanyanya saat melihat gadis yang ada dihadapannya seperti ingin menangis.

"Naruto-kun bo-bodoh!"

Setelah mengatakan itu ia pergi begitu saja, ia menangisi dirinya sendiri dan ia bingung. Padahal dia telah berusaha tapi mengapa pemuda itu malah bersikap menyebalkan seperti itu. Ada sedikit penyesalan yang hinggap dihatinya namun dengan cepat ia menepisnya. Kadang kala Hinata berpikir mengapa ia bisa jatuh cinta dengan Naruto kakak kelas yang sangat mencolok itu. Dan tanpa ia duga mereka berpacaran. Yang sialnya ternyata gossip yang menyebar itu benar adanya. Ya pacarya si kakak kelas Naruto Uzumaki ternyata ia...
Masochist akut.

.
.
.
- amexki chan PRESENT-
.
.
Menjadi 'S' ?
Naruto own Masashi Kishimoto
Author: Amexki chan
Rate: T
Genre: Drama, school life, fluff (?)
Warning: strange
.
.
.

BRAK

Hinata mengatur nafasnya yang memburu ia nekat berlari dari taman belakang ke lantai dua sekolahnya. Di depannya kini tiga orang siswi menatapnya heran dan beberapa anak laki-laki dan perempuan berbisik-bisik riuh. Tiga gadis yang menatapnya heran kemudian perlahan mendekat kearah Hinata yang masih sibuk mengatur nafasnya.

"Hinata- chan ? Kau baik-baik saja?" tanya seorang gadis bersurai merah jambu dengan sedikit menepuk pundak Hinata.

"Ada apa?" kali ini gadis bercepol ikut berkomentar sembari mengunya permen karet dimulutnya.

"Jangan bilang ini ada sangkut pautnya dengan Naruto baka" ucap spontan si gadis modis dengan rambut diikat tinggi.

Hinata hanya menatap ketiganya terutama si pirang yang berhasil menebaknya. Ia mengangguk lesu. Sedangkan ketiganya menghela nafas panjang dan ada yang marah-marah.

"Hah... dasar si Naruto itu, beraninya ia mengerjai Hinata- chan. Awas saja aku akan melapor dengan bibi Kushina nanti" ujar gadis pirang sedikit kesal dan marah.

"Kayaknya kita harus buat perhitungan sama Si Senpai kuning itu deh Tenten- chan" yang dibalas dengan anggukan gadis bercepol yang kini mengepalkan tangannya seolah-seolah ingin meninju seseorang.

Sontak Hinata membelalakan matanya. Ia tahu mereka baik tapi sepertinya mereka agak keterlaluan. Ya, mereka berempat bersahabat dari kecil Hinata, Sakura, Tenten dan Ino. Sebenarnya gadis pirang itu adalah tetangga Naruto dan mengenal betul tabiat si empunya. Termasuk sifat Masochist akut yang sangat menyebalkannya itu.

"Sudahlah Ino-chan, Sakura-chan, Tenten-chan. Aku baik-baik saja hanya saja sedikit kaget" ujarnya lembut. Mereka bertiga hanya memandangi Hinata.

Menjadi 'S' ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang