Jika Haechan bisa berteriak maka akan ia lakukan, sungguh Haechan sangat bosan sekarang. Namun sayang di sini ramai sekali sehingga membuatnya mengurungkan niatnya. Pesta baginya tidak seperti pesta, semua yang ia lakukan tidak berkesan sama sekali. Sama seperti pesta pada umumnya, padahal ini adalah pesta pernikahannya.
Semua ini gara-gara oknum bernama Mark Lee, yang sejak tadi belum menunjukan batang hidungnya. Bahkan Jeno sampai menawarkan diri untuk mencari lelaki itu, sekarang Jeno juga tak kunjung kembali. Lino juga tidak kelihatan, Renjun sedang berbincang dengan teman lamanya. Begitu juga appa dan eomma, serta Mommy dan Daddy yang juga menyapa beberapa tamu mereka.
Haechan merasa sangat jenuh, tapi tidak tahu apa yang akan dia lakukan. Dengan melihat sekeliling, orang-orang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Batas kebosanan Haechan sudah sampai pada titiknya. Ia memutuskan untuk pergi dari pesta itu dan menuju lantai dua.
Langkah kakinya membawanya ke balkon, dan membuatnya berdiri di tepi untuk melihat pemandangan yang bisa ia lihat. Mata indahnya melihat sekitarnya, hanya pemandangan malam kota.
“Jadi seperti ini pernikahan yang tidak akan ku lupakan” gumam Haechan sendu.
“Kenapa disaat bahagia kita kau justru sering menghilang” dumal Haechan kesal “Ini baru saja di mulai” lanjut Haechan dengan menghela nafas pelan.
“Tapi kau sudah membuat ku seperti ini” kata Haechan dengan wajah menengadah menghadap langit.
“Awas saja jika muncul” kesal Haechan “Aku tidak akan mudah luluh seperti tadi” lanjutnya dengan tangan saling meremas satu sama lain. Untuk menunjukan jika dirinya benar-benar kesal saat ini.
“Kenapa dingin sekali” kata Haechan memeluk dirinya sendiri setelah angin berhembus cukup kencang.
Dengan tiba-tiba pula ada seseorang yang memeluknya dari belakang, secara refleks menyiku seseorang yang berada di belakangnya.
“BERANI-BERANINYA KAU ... Mark hyung?” kaget Haechan begitu mengetahui orang yang memeluknya adalah suaminya.
Dengan tawa kecilnya Mark bangkit setelah jatuh terduduk karena terkejut dengan serangan tiba-tiba Haechan.
“Kau terkejut ya, ku kira kau mabuk” kata Mark dengan menghampiri Haechan.
Haechan membuang mukanya, kembali menghadap ke arah kota yang di hiasi lampu yang terlihat kecil.
“Kenapa kemari, bukannya hyung banyak pekerjaan” sindir Haechan tanpa menoleh ke arah Mark.
Mark kembali memeluk Haechan dari belakang, karena alam mendukungnya untuk melakukannya. Bisa dibilang udara malam ini memanglah dingin.
“Aku sudah selesai” kata Mark lembut “Lalu kenapa kau kemari, aku mencari mu”
“Aku bosan di sana sendirian” bukannya menolak Haechan membiarkan Mark memeluknya, meskipun kesal tapi udaranya memang dingin “Oh, hyung masih ingat aku. Ku pikir pekerjaan mu lebih penting”
“Maaf, kali ini aku tidak akan meninggalkan mu sendirian lagi” kata Mark dengan mengendus ceruk leher Haechan.
“Karena pestanya memang hampir selesai” kata Haechan dengan menggeliat dengan tindakan yang di lakukan Mark.
“Hyung berhenti, geli” Haechan bergerak tidak nyaman “Jadi seperti ini pernikahan yang tidak akan aku lupakan” kata Haechan kembali menyindir.
“Pestanya belum selesai”
“Memang belum selesai, tapi bagi ku sudah. Sepertinya hanya aku pengantin yang merasa kesepian di hari pernikahannya”
“Ssst ... kita nikmati sisa pestanya hanya berdua saja”
KAMU SEDANG MEMBACA
[ Book I ] My BodyGuard and I || Markhyuck || [Completed]
Fanfic"MARK SIALAN LEE, MARK LEE BODOH, MARK LEE MESUM. MATI SAJA KAU!!!!" Haechan "Siapa yang kau bilang mesum. Tuan mesum? apa ingin aku memasang yang biasa" Mark Bxb Since : 2019 End : 2020