. * . ⋆ ⊹ ·
⊹ . ⋆ . ˚ . ˚
. ˚ ·
· ⋆ ⊹ . ·
.
***
"HAN JISUNG!"
Han yang sedang pw, alias posisi wenak tidur di bangku nyamannya tiba-tiba tersentak kaget dengan suara yang memanggil nama lengkap dia barusan.
anjrit lah, kata Han dalam hati.
Han mendapati gurunya yang dapat dikatakan killer itu berdiri tepat di depan bangkunya, tentu saja dengan raut wajah yang sepertinya-bukan, memang beliau terlihat marah saat ini. dan itu membuat Han sedikit takut jujur saja.
dengan gerakan refleks langsung saja Han berdiri tegap dengan tangan posisi hormat ke gurunya. "siap, pak!"
kedua matanya terus natap ke seluruh teman sekelasnya, meminta penjelasan seakan berkata, kenapa gak bangunin gua anjir?
Hyunjin, salah satu sahabat Han yang duduknya di paling ujung kelas menjawab, "tiba-tiba masuk woi, gak sempet bangunin lu, Han," ujar Hyunjin tanpa suara.
"JISUNG KAMU DENGERIN SAYA BICARA GAK?"
bangsat kaget.
"siap, Pak. saya dengar!" lelaki yang sering disebut mirip dengan tupai itu langsung menghadap gurunya kembali, dan di mejanya sekarang sudah ada selembar kertas ulangan dengan angka nilai 25, ditambah lagi angka itu ditulis menggunakan pulpen tinta merah. tamat lah riwayatmu jisung.
abis lah gua, gerutunya.
"bapak gak peduli mau kamu tidur di kelas apa dimana terserah kamu. intinya kamu harus naikin nilai kamu minimal KKM mata pelajaran, atau kamu gak bisa naik kelas," jelas gurunya. "apa kamu mengerti?"
Han menengguk ludahnya, keringat sudah membanjiri tubuh Han. gila, ancamannya tidak main-main emang. bisa gawat kalau dia tidak naik kelas, apa kata yang lain. ini tidak boleh terjadi dan tidak akan.
tapi, gimana cara naikin nilai anjir. masalahnya, kalau naikin berat badan mah gampang tinggal makan. lah ini naikin nilai. Han pusing, serius.
"mengerti pak," jawab Han.
"bapak harap kamu menepati omongan kamu, Han Jisung." Itu kalimat terakhir sebelum gurunya melenggang pergi dari kelas.
Han langsung menyenderkan badannya di tembok. tangan kanannya memegang kepalanya yang entah mengapa sekarang justru pusing, dan tangan yang lain tidak berhenti memukul tembok. mungkin gara-gara hal yang terjadi barusan. Han setress memikirkan apa yang harus dia lakukan selanjutnya.
"aelah bangsat."
***
"gua sama Seungmin cabut pulang duluan ya, Han. gausah terlalu mikirin apa kata si botak barusan. Good luck brader. "
Han ngangguk seraya ngasih sign thumbs up ke Felix. tak lama kemudian. Hyunjin dateng sambil ngedorong Han. emang sialan, untungnya gak nyampe jatuh.
"yok, jalan," kata Hyunjin.
sebenarnya pulang sekolah ini Han mau sekarang Han mau jalan sama pacarnya, dan ia sekarang sedang menuju ke kelas sang doi. di sebelahnya temen jangkung nya itu bilang ada urusan juga di kelas yang sama. makanya mereka berjalan barengan.
dua cowok kece itu kemudian berjalan menyusuri lorong sekolah yang sekarang sudah mulai terlihat sepi karena memang sudah jamnya pulang sekolah.
lagian siapa juga yang betah berlama-lama di sekolah?
setibanya di depan kelas sang pacar, terlihat dari luar kalau di dalam sana masih cukup ramai. Hyunjin mengisyaratkan dengan matanya menyuruh Han untuk membuka pintunya.
saat baru saja Han buka, pacarnya sedang jalan kearah mereka berdua. Han langsung senyum gak jelas gitu. entah kenapa kalau liat pacarnya bawaannya langsung pengen senyum terus. bucin banget emang si tupai ini.
Hyunjin geleng-geleng liat tingkah Han dan langsung cabut buat ngurusin rapat nanti.
"Han aku lupa ngasih tau kamu, aku ada rapat OSIS disini jadi gak bisa jalan habis ini. maaf ya huhu," ucap Heejin, mata Han menangkap dia merasa menyesal. Han bukannya kecewa atau apa gimana, ia justru gemes sama si pacar kelincinya.
ya pantes aja si Hyunjin bilang mau rapat OSIS, Han lupa kalau Heejin juga OSIS.
"hey, it's okay. kita bisa jalan kapan-kapan. aku balik dulu ya, cantik," jawab Han sambil mengelus puncak kepala Heejin.
aduh mas bucin.
"siap pak, bos!" Han cuman bales senyum.
kemudian Han memutar pandangannya, mencari sobat karibnya. "OY JIN ENTAR MALEM JANGAN LUPA AMBIL KOLOR LU DI RUMAH GUA."
dari kejauhan nampak keliatan Hyunjin pengen banget nampol Han. jika bukan mau rapat, hapusan papan tulis sudah dipastikan melayang. Han tidak peduli, ia berjalan keluar kelas sambil tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Hyunjin.
apakah dia akan langsung pulang ke rumah setelah gagal jadi jalan? ya jelas tidak.
bukan Han Jisung namanya kalau pulang sekolah langsung cabut balik ke rumah.
namun, disisi lain,
"Hyunjin, selesai rapat OSIS jalan sama Heejin, yuk!"
***
status : kangen han :(
KAMU SEDANG MEMBACA
sunshine; han jisung
Fanfiction.¸¸.*♡*.¸ ƒєαт. han jisung ❝after the storms, comes the rainbow.❞ copyright ©2020 by hanthelix