Kembali

144 8 0
                                    

"Jadi itu keputusanku saat ini, aku tidak bisa bekerja di cafe mu lagi mian.." ucap Sohyun dan meninggalkan Kang Minhee

"Sohyun-ssi..." ucap kang minhee menahan lengan Sohyun.

"...." Sohyun buru-buru menepis tangan Minhee

"Apa karena Jinhyuk? Kau berhenti?" ucap Minhee yang ngebuat Sohyun membelalak

"Kenapa tidak dijawab? Apa hubunganya lelaki itu denganmu? Bukankah ini kehidupmu kenapa dia melarangmu seenaknya. Cih.. Brengsek" kata Minhee berdecih

"Kang Minhee jangan ikut campur urusanku. Bukan dia yang membuat aku berhenti bekerja. Aku memang memutuskan untuk berhenti karena aku sibuk."

"Ciihh.. Apa Jinhyuk menjelek-jelekan ku di depanmu. Kenapa kau sekarang mejauhiku?"

"Maafkan aku Minhee, sepertinya kau salah paham. Aku pergi sekarang." Sohyun lalu melangkah untuk meninggalkan minhee.

"Apa kau tau apa yang disembunyikan badebah itu?? Tentang ingatanmu" kata Minhee tiba-tiba ngebuat Sohyun berhenti berjalan.

"Dia sudah tau semua tentang mu masa lalu mu. Dia hanya berpura-pura bodoh didepanmu." kata Minhee ngebuat jantung Sohyun hampir berhenti sejenak.

Dia lalu menoleh ke belakang kearah Minhee. Bibirnya serasa kaku tidak tau harus berucap apa.

"Bagaimana kau tau aku hilang ingatan?" tanya Sohyun tak percaya.

"Ahh.. Itu aku sudah tau semua." jawab Minhee enteng

"Kau.. Tau dari mana?"

"Hmm..? Apa badebah itu tidak memberi tahu mu. Apa yang sebenarnya dia sembunyikan dari pacarnya.." jawab Minhee memancing Sohyun.

.

.

.

Setelah mendengar apa yang diucapkan Minhee Sohyun berjalan pulang tanpa arah sambil memikirkan apa yang ia barusan dengar. Dengan perasaan tak percaya ia seperti menanggung sebuah beban di pundaknya. Air matanya tak kuasa ia bendung, kaki nya lemas tak sanggup untuk berjalan.

Braakkk...

"Eomma.." suara itu terniang ditelinganya

Sohyun menoleh ke sumber suara, seorang anak kecil yang sedang menangis dan berteriak memanggil ibunya. Telah terjadi sebuah kecelakaan lalu lintas di area yang dilewati Sohyun. Dengan mata kepalanya sendiri Sohyun melihat kecelakaan itu. Telinganya se-akan berdenging cukup keras, membuat Sohyun menutupi kedua telinganya secara reflek.

Kepala Sohyun seakan sakit dan dadanya serasa sesak mendengar anak kecil korban kecelakaan itu menangis dan memanggil nama ibunya. Memorinya seakan berputar dan teriset secara samar-samar ketika melihat kejadian itu secara langsung.

"Sohyun-ssi eomma bogosipo.."  entah kenapa Suara itu terus terniang ditelingga Sohyun dan terlintas terus menerus di kepalanya. Kepalanya serasa mengingat memori-memori lama yang menyakitkan. Sohyun tubuhnya terasa lemas.

Jalanan penuh dengan kerumunan orang-orang setelah kecelakaan. Sebuah ambulan, dan beberapa polisi memenuhi tempat kecelakaan itu. Jantung Sohyun berdegup kencang.

"Sohyun.. Kim Sohyunn.." dari kejahuan seseorang memanggil nama Sohyun namun Sohyun tak mendengar panggilan orang itu.

Dia adalah Lee Jinhyuk yang melihat Sohyun dari kejahuan di keramaian, dia langsung menghampiri Sohyun menggunakan sepeda motornya. Buru-buru Jinhyuk turun dan menghampiri Sohyun yang sudah terduduk lemas. Ia bergegas memeluk Sohyun yang wajahnya kini sudah pucat dan matanya berkaca-kaca. Dia begitu khawatir dengan keadaan pacarnya saat ini.

Make Sweet Moment Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang