Selamat membaca 🌹❤
Hari ini kelas 11 IPS 1 waktunya pelajaran olahraga jadi para siswa sudah bersiap ditengah lapangan. Materi hari ini adalah permainan bola basket. Jadi setiap murid akan dinilai untuk memasukkan bola basket ke dalam ring.
Bulan benar-benar takut. Karena ia tidak bisa bermain bola basket. Pelajaran olahraga sangat tidak ia sukai apapun karena ia sangat lemah dalam hal berolahraga. Sejak tadi ia akan berfikir alasan apa yang sesuai untuk bisa kabur dari pelajaran ini. Keringat dingin sudah membasahi badannya. Bulan bukan takut kalau tidak bisa memasukkan toh bisa belajar kan tapi ia sangat malu pada teman-temannya nanti, pasti akan menertawakan dirinya.
“Bulan Belinda silahkan sekarang giliran kamu” ucap pak Yusuf yang sedang mengabsen.
Bulan berdiri dengan ragu mengambil bola basket dan menuju ke depan ring. Saat itu ia benar-benar sangat takut, sampai-sampai ia mengigit bibir ranumnya itu.
“Bulan pasti bisa.” ucapnya dalam hati.
Lemparan pertama dari bola itu tidak masuk kedalam ring. Membuat perasaan Bulan semakin takut. Lamparan kedua dan ketiga pun sama ia tidak bisa memasukkannya dalam ring.
“Saya kasih kamu kesempatan sekali, ayo lempar cepat!”
Bulan mengangguk paham. Ia mencoba memenangkan dirinya sendiri, dengan menghirup dan membuang nafas perlahan- lahan. Ia menatap ring dan melemparkan bola basket itu tapi bola itu tidak masuk hanya mengenai pinggiran ring dan pantulan bolanya mengarah ke kepala Bulan. Tapi ada yang mencegah bola itu mengenai kepalanya ternyata dengan cepat Surya menepis bola itu.
“Kamu sudah saya kasih kesempatan tapi kamu sia-siakan. Terserah kamu saya tidak akan kasih nilai.”
“Tapi pak say-a nggak bisa main basket.”
“Biar saya pak yang ajari dia. Mungkin minggu depan dia pasti udah bisa main basketnya.”
“Baiklah Surya saya yakin sama kamu.”
Setelah semua selesai mendapat nilai mereka beristirahat ke kantin, tapi ada beberapa murid yang masih di lapangan, tengah bermain basket seperti sekarang Surya dan beberapa teman kelasnya.
Disisi lain disana juga ada kelas dari Galena yang akan bersiap untuk berolahraga. Jadwalnya memang setelah kelas 11 IPS 1 selesai olahraga maka disusul dengan kelas 11 IPA 2, kelas Galena. Dan kalian juga tau kan itu kelas siapa. Bima.
Disana Galena melihat kearah para cowok kelas lain yang sedang bermain basket. Ia dengan seksama melihat cowok tinggi, putih itu yang sedang memasukkan bola ke dalam ring. Membuat dia semakin terkagum akan ketampanan sang pria itu. Senyumnya memudar setelah melihat cowok disamping Surya yang tengah melambaikan tangan kearah Galena. Membuatnya membuang muka dan pura-pura sedang berbicara pada teman-temannya. Siapa lagi kalau bukan Raka yang melambaikan tangan.
Saat kelas Galena memulai pemanasan yang dipimpin Bima sebagai ketua kelas. Galena ada dibarisan paling belakang karena ia masih ingin lebih lama melihat kearah Surya yang masih bermain basket. Dengan masih melirik kearah Surya dan ia masih menirukan gerakan pemanasan. Tiba-tiba dia tidak bisa seimbang dirinya karena ada yang menyengolnya dengan sengaja. Galena terjatuh dan meringis kesakitan melihat kedua lututnya berdarah.
Kejadian itu membuat semuanya berhamburan dari barisan dan berkerumun kearah Galena. Dan semua yang ada dilapangan yang tadinya masih asik dengan permainan mereka juga ikut melihat.
Surya, Galang, dan Raka langsung menerobos masuk kearah kerumunan itu. Melihat saudara kembarnya terluka membuat Galang sangat marah.
“Gue tanya sama kalian siapa yang dorong dia?! Siapa! Pada gak punya mulut apa!”
KAMU SEDANG MEMBACA
SUN AND MOON
Teen FictionBudayakan follow dan vote sebelum membaca ❤ 🌤🌕 Orang yang mereka sayangi di masa lalu tiba-tiba saja datang masuk dalam kehidupan keduanya lagi. Akankah keduanya akan terjebak lagi di dalam kisah masa lalunya? Atau Mereka bisa menjaga hubungan yan...