•Blue Lust•Sore hari yang cerah di Bighit High School Seokjin sedang menyeret sebuah plastik sampah besar yang akan ia buang di halaman belakang sekolah.
"kenapa harus aku sih?"Keluh Seokjin saat sudah sampai di depan tempat sampah, kemudian membuang plastik sampah tersebut. menepuk kedua tangannya lalu menatap ke langit, sinar matahari yang menyilaukan matanya membuatnya reflek mengangkat sebelah tangannya untuk melindungi wajahnya.
"ahh, mataharinya terlalu menyilaukan..." netranya kemudian tidak sengaja melihat seseorang sedang berdiri di dekat pagar atap sekolahnya.
"huh? orang itu... apa tidak jatuh berdiri di situ?"
tidak lama kemudian mata seokjin membelalak saat orang yang di bicarakannya mencoba untuk meloncat, dengan cepat dia berlari memasuki gedung "t-tidak mungkin!!" ucapnya sambil berlari menaiki tangga menuju atap sekolahnya, dia berlari sangat kencang dan nafasnya mulai tidak beraturan, berharap agar orang tersebut tidak bunuh diri.
saat sampai di tangga terakhir dia membuka pintu dengan keras lalu melihat ke sekeliling namun tidak menemukan orang tersebut.
'di mana dia?!' batinnya panik, matanya menelusuri setiap sudut dan berhenti saat melihat tanda pembatas bertuliskan Dilarang melintas di ujung dekat gudang, dengan cepat dia berlari ke sana dan melihat orang tersebut.
"YA!!" teriak Seokjin yang mana membuat orang tersebut yang ternyata pria terkejut dan membeku. "s-syukurlah aku tidak terlambat" Seokjin mengambil nafas dalam dalam dan pemuda tadi kemudian tersadar dan jatuh terduduk, melihat itu Seokjin dengan cepat berjalan ke arah pemuda itu "h-hey kau baik?"
"t-tolong.....jangan mendekat" ucap orang itu yang terdengar seperti kesakitan di telinga Seokjin. "apa kau sakit?" tanya Seokjin lalu berjongkok agar bisa melihat wajah pemuda tersebut, tangannya dengan cepat menarik dagunya lalu menempelkan punggung tangan ke dahinya. "kamu keringat dingin, tunggu sebentar disini yah! aku belikan minum" Pemuda tersebut mengangguk sambil menahan detak jantungnya yang cepat.
Seokjin lalu membeli minuman dan kembali ke atap setelahnya, di lihatnya pemuda tadi masih terduduk di situ "ini minumanmu" Seokjin memberikan sebotol aqua dan sarung tangan.
"terima kasih" ucap pemuda tersebut. Seokjin terlena akan suaranya yang dalam itu, kemudian dia menarik nafas dalam lalu membuangnya perlahan. "mau ku temani ke uks?" tawar Seokjin namun di tolak pemuda itu. "aku baik baik saja"
"hmm oke..."
"Ahh iya, kau sedang sakit begini kenapa berdiri di situ? itu berbahaya" pemuda tersebut menunduk.
"aku....dalam bahaya?" ucap pemuda tersebut yang membuat Seokjin terkejut, Seokjin seketika mengingat sesuatu di masa lalu dan itu membuatnya marah.
"kau tidak sadar kau dalam bahaya hah?!! sedikit saja kamu salah langkah kamu bisa mati!!!" bentak Seokjin dan membuat pemuda tersebut terkejut. Seokjin mendekat kemudian memegang kedua lengan pemuda itu "kamu sakit atau tidak, jangan pernah kesini oke?! kau mengerti!!" pemuda tersebut mengangguk cepat karena takut dengan Seokjin.
Seokjin menatap lama wajah pemuda tersebut dan terpesona karena ternyata pemuda tersebut sangat tampan.
"umm.. m-maaf, dan terima kasih. aku akan berhati hati" ucap pemuda tersebut, kemudian Seokjin tersenyum "bagus kalau kamu ngerti, maaf yah aku sudah bentak kamu" kemudian dia berdiri dan mengulurkan tangannya untuk berkenalan "Namaku Kim Seokjin, kelas 2-1... kalau kamu?"
Pemuda tersebut membalas uluran tangannya "n-namaku Kim Taehyung, a-aku kelas 2-2 dan baru pindah ke sekolah ini" Seokjin mengangguk lalu membantu Taehyung berdiri "kalau begitu, ayok kita masuk. bentar lagi pelajaran akan dimulai" Seokjin tersenyum lebar yang mana membuat jantung Taehyung berdetak tak karuan.
Seokjin kemudian berjalan menuju pintu masuk dan Taehyung menyusulnya. mereka kembali ke kelas masing masing dan berharap bel pulang cepat kembali agar mereka bisa bertemu lagi.
'syukurlah dia tidak bunuh diri,' batin seokjin lega
'ah, aku harus mengembalikan uang minumnya' batin Taehyung
.
.
.
.
.
.
Tbc
maaf jika penulisanku banyak yang salah, aku masih tahap belajar menulis hehe~~
thanks for reading! see you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Lust
FanfictionMohon baca deskripsi sebelum membaca! Blue Lust Genre : Drama/Romance/School Life/ Angst On-going Warn! Boy x Boy Rate- M Summary "Suatu sore hari di musim panas, Seokjin bertemu dengan anak pindahan di sekolahnya, seorang pendiam yang belum bisa...