Chapter 9 - Perasaan (4)

1.8K 191 38
                                    

Tanpa Jingyi ketahui, Lan Sizhui saat ini sedang terbaring lemas di Jingshi, kamar HanGuang Jun. Lan Sizhui sedang tak sadarkan diri, suhu tubuhnya berada di atas kata normal. Ia sedang terkena demam tinggi.

"Apa dia baik-baik saja, eh, Lan Zhan ?" Wei Wuxian menatap khawatir ke wajah suaminya itu.

Tidak ada ekspresi dalam wajah dingin Lan Wangji. Ia hanya berkata singkat, "Mn."

Wei Wuxian, "Bagaimana mungkin dia tiba-tiba pingsan saat memberi makan kelinci-kelinci itu ? Apakah mungkin tiba-tiba ia alergi pada kelinci ? Atau apakah Lil Apple menendangnya hingga tak sadarkan diri ?"

"Dia sedang banyak memikirkan sesuatu."

Walaupun dalam keadaan tidak sadar, Lan Sizhui merasakan kehangatan yang diberikan orang yang merawatnya. Dengan telaten mengganti kain yang menutupi kening Lan Sizhui, bahkan mengusap tubuh Sizhui yang berkeringat dan membersihkannya.

"Nenek... Paman Keempat... Paman Keenam... Kakak kaya... kakak Xian..." Sizhui mengigau. Secara tidak sadar ia mengabsen setiap orang yang telah memberikan ketulusan kepadanya. "Jingyi...."

Nama terakhir membuat sebutir air mata menetes melalui celah matanya.

Setelah beberapa waktu, Wei Wuxian yang khawatir masuk menghampiri tempat tidur dimana Lan Sizhui terbaring. Satu tangannya mencoba meraih kening Lan Sizhui untuk memeriksa keadaannya. Tapi belum sempat ia menyentuhnya, kedua mata Lan Sizhui terbuka perlahan.

"Anakku, apa kau baik-baik saja ?" Wei Wuxian bertanya sambil tersenyum menggoda. Ia merasa teringat pada A-Yuan saat ia masih kecil dulu.

"Ah... Senior Wei, Hanguang Jun." Lan Sizhui melirik seluruh ruangan. Mencari tahu dimana ia berada. "Jingshi ?!"

Lan Wangji mengangguk pelan. Membuat Lan Sizhui berusaha untuk bangkit. Ia merasa tidak enak berlama-lama berada di salah satu kamar paling sakral se Yun Shen Buzhi Chu.

"Kau masih lemas. Jangan memaksakan diri. Beristirahatlah dulu." Wei Wuxian memegang dua bahu Lan Sizhui dan merebahkannya lagi.

Lan Sizhui, "Senior Wei, HanGuang Jun... Terima kasih sudah merawat saya. Maaf saya merepotkan kalian lagi."

Lan Wangji dan Wei Wuxian tidak bereaksi.

"Apa sih yang kamu pikirkan sampai bisa pingsan seperti itu ?"

Tatapan mata Sizhui seketika menerawang jauh memikirkan pertanyaan Wei Wuxian itu. Ia kemudian melirik kearah HanGuang Jun, tanpa berkata-kata. Lan Wangji mengangguk seakan mengerti maksud tatapan Lan Sizhui dan berkata datar, "Tanyakan...!"

Lan Sizhui bertanya dengan sedikit ragu dan sungkan, "Saya dengar anda menunggu hingga tiga belas tahun sampai bertemu lagi dengan senior Wei...."

"Mn...."

"Bagaimana... bagaimana caranya anda dapat menahannya..." Lan Sizhui mulai menangis. "Hanya seminggu... hanya seminggu dan rasanya saya sudah ingin mati."

Wei Wuxian menatap pemuda dihadapannya itu dengan tatapan yang sangat lembut, seakan-akan ia mulai mengerti apa yang terjadi dalam emosi Lan Sizhui. Wei Wuxian mulai mengelus hangat kepala Sizhui, "kalian berbeda dengan kami... kau tidak akan mengalami hal seperti itu. setidaknya karena tiga alasan."

Sizhui dengan matanya yang masih basah menatap wajah Wei Wuxian tidak mengerti.

"Pertama, orang yang kau panggil Ayah dulu ini akan berbicara dengan pamannya." Wei Wuxian menepuk pundak Lan Wangji sambil menahan tawanya. Mengingat bagaimana Sizhui kecil memeluk kaki Lan Wangji sambil memanggilnya 'Ayah' di depan banyak orang. "Dia tidak akan membiarkan anaknya tersiksa karena dipisahkan dengan cintanya. Ya kahn, Lan Zhan ?"

Best Friend [[Vakum]] (Lan Sizhui x Lan Jingyi / Zhuiyi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang