Tertukar (25)

475 33 15
                                    

"Mungkin mundur jauh lebih baik daripada maju nabrak mobil"
-Shela

Sudah pukul 06.00 pagi, Shela juga belum tidur sejak tadi malam, karena masih memikirkan tentang bagaimana bertemu dengan Vino nantinya. Mata yang seperti panda sambil menguap terus menerus. Hanya bermain hp sampai pagi ini. Jika ia tidak tidur sekrang juga mungkin kalau ketemu Vino dikira zombie.

Akhirnya Shela bisa menidurkan pikiran dan matanya. Baru dua menit Shela terlelap sudah dibangunkan oleh Letta.

"Bangun bangun udah pagi ... Saatnya beres beres rumah, " ucap Letta.
Shela tetap memejamkan matanya dan tidak menghiraukan Letta.

"DEK BANGUN! " Seru Letta.

"Gue masih ngantuk, baru tidur, " gumam Shela tetap tidak membuka matanya.

"Alesan, " timpal Letta.

"Terserah, gue mau tidur, " balas Shela.

"Dek, disuruh bunda makan, " ucap Letta.

"Bilangin bunda, Shela mau tidur."

"Dasar kebo! "

Letta langsung keluar dari kamar Shela tanpa menutup pintu. "Woy tutup pintunya! " kesal Shela. Lalu terpaksa bangun untuk menutup pintu. Shela kembali lagi ke kasur untuk tidur.

                                🌻

"Pagi, Bi. Katanya om disini? " tanya Salsa ketika Bi Inem membukakan pintu.

"Iya, tadi baru joging. Ayo masuk ditunggu di dalem, " ucap Bi Inem.

"Ok, Bi. "

Salsa menunggu sambil bermain hp dan dibuatkan minuman oleh Bi Inem. Vino yang baru bangun langsung terkejut melihat Salsa pagi-pagi sudah berada di rumahnya. Vino langsung menghampirinya duduk didepan Salsa.

"Ngapain pagi-pagi kesini," tanya Vino.

"Ketemu Om Leo," jawab Salsa.

"Oh ya gue mau ngasih tahu. Besok senin gue udah masuk sekolah, " lanjut Salsa.

"Bagus dong. Kenapa gak mau sekolah bareng Rayn," gumam Vino.

Salsa memanyunkan bibirnya. "Gak ah, males, nanti tiap hari lihat si nyebelin itu, " kata Salsa.

"Lo tinggal gak usah keluar dari kelas lah."

"Gue harus nginep gitu di kelas, hihh. Otak gak pernah digunain jadinya gitu, " ejek Salsa. Vino hanya tersenyum sambil mengacak rambut Salsa pelan.

Vino merasa lega melihat hubungannya dengan Salsa sudah seperti biasa. Sikap Salsa yang membuat Vino merasa sudah tidak ada yang harus ia pikirkan. Di sisi lain Salsa sudah sedemikian rupa menutupi perasaannya dengan bersikap seperti tidak ada yang sesuatu yang terjadi diantara mereka berdua.

"Salsa disini, " ujar Leo ketika melihat ada tamu yang di nantikannya. Bagaimana tidak Leo tidak mempunyai anak perempuan sehingga Salsa sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri.

"Iya om, " Salsa langaung menghampiri Leo dan memberi salam.

Melihat kehadiran ayahnya Vino langsung beranjak pergi kembali ke kamar. Leo dan Salsa duduk bersama untuk berbicara seperti ayah dan anaknya. Bahkan Leo tidak sedekat itu dengan ketiga anaknya sendiri.

"Rencananya Om sama keluarga kamu bakal makan malem bareng.  Ada sesuatu yang harus dibicarain, " ujar Leo.

"Oh ya om, aku aja baru tahu." ujar Salsa.

"Ayah kamu lupa mungkin."

"Mungkin, soalnya papa sukanya dadakan kalo ada rencana gitu, " gumam Salsa.

Rayn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang