-Bagas PoV-
Aku sedang mencuci beberapa alat yang kotor, karena Minho sedang duduk bersama Alania. Sesudah mencuci semuanya, aku membersihkannya kembali dengan kain kering lalu menyusunnya di tempat semula. Tapi, tak sengaja pandanganku tertuju pada mereka. Tu-tunggu kenapa Minho mendekat? apakah....?.
Ah...dia hanya membersihkan bibirnya, tapi mengapa hatiku gelisah begini? apa aku sedang cemburu? aarrgghhh......sudahlah.
-Dira PoV-
Aku tengah mempersiapkan pesanan pelanggan, Brown sugar bubble tea dengan dessert oreo waffle. Saat semuanya sudah siap ,akupun mengkonfirmasikan pelanggan untuk membawa pesanannya. Sesudah itu, aku sedikit melirik pada Bagas. Dia sedang menyusun alat-alat yang sudah dicuci, tapi ekspresinya seperti sedang kesal. Akupun mendekatinya.
"woi gas! liatin apaan sih?", tanyaku sambil menepuk pundaknya. "lo ngagetin aja dir! ga liatin apa-apa", dia menggeleng-gelengkan kepalanya. Aku mengikuti arah pandangan Bagas tadi. Dan terlihat Alania bersama Minho yang tengah duduk berhadapan. Awalnya aku mengernyitkan dahi karena bingung, lalu.. "ooh....lo cemburu liat itu?", tanyaku sambil menggoda.
"a-apaan sih! enggak, buat apa gue cemburu?", jawabnya sambil terbata-bata.
"hahaha, lo kira gue bodoh?dah keliatan lo cemburu kan? suka ma Alania",godaku kembali.
"mending lo diem deh, sebelum gue makan lo", balasnya kesal.
"iya iya ampun", akhirnya aku kembali pada kerjaanku.
-Alania PoV-
Keesokan harinya
Hari ini aku sengaja tidak buka café, karena aku akan menjadwal ulang saat buka dan tutupnya. Aku hendak membeli bahan-bahan yang stoknya sudah habis. Tentu saja aku tidak sendiri, aku ditemani oleh Minho. Aku sudah menganggapnya seperti kakakku sendiri, karena kemana-mana kami hampir pergi bersama.
Saat sudah sampai ditujuan, aku langsung memberikan daftar bahan-bahan itu kepada pegawai disana. Selagi menunggu, kami duduk sambil minum secangkir coffee.
"al,by the way ....". kkkrringg krrringg, handphoneku berbunyi.
"bentar ya, aku terima dulu", sambil beranjak pergi. "oh baiklah", jawab Minho.
"iya halo?".
"hiks....hiks...al..".
"eh, jangan bilang lo lagi nangis, ada apa?".
"gue...gue....dikhianatin pacar gue..hiks..".
"hah...Clara...Clara, ada-ada aja kamu. Yaudah sekarang kamu dimana?".
"di café Sunshine".
"ok, tunggu gue disana. Jangan kemana-mana sebelum gue nyampe".
Akhirnya aku menutup telfonnya duluan. Clara adalah temanku dari kecil, kami kadang sering janji bertemu di café atau tempat makan. Setelah itu, aku kembali ke tempat aku dan Minho tadi duduk.
"min.., keknya kamu ke cafenya sendiri aja. Soalnya aku ada janji temu sama teman".
"oh begitukah? gapapa, asalkan kalo ada apa-apa hubungi aku saja".
"yasudah, aku pergi sekarang ya, daah", sambil membawa tas dan melambaikan tanganku.
20 menit kemudian
Aku sudah sampai di café Sunshine, karena tempatnya tidak jauh dari tempat dimana aku membeli bahan-bahan bersama Minho tadi. Jadi aku hanya berjalan kaki. Awalnya, saat aku masuk, aku celingak-celinguk mencari dimana Clara duduk. Dan akhirnya aku menemukannya. Dia berada meja kedua,hampir diujung dekat jendela. Saat aku menghampirinya, dia tak sadar aku sudah duduk didepannya. Karena dia masih saja menyembunyikan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Me Between Coffee And Tomorrow {The End}
RomanceAlania Maheswari Darlena, seorang manager Going Merry Cafe yang terletak di negeri berselimut putih. Kesehariannya yang tenang dan modis,membuat kedua pria jatuh cinta padanya. Kedua pria itu adalah temannya yang bekerja di Going Merry cafe tersebut...