Just a Words

98 4 0
                                    


"Kau tetap sama. Bodoh." -Chanyeol

"Dimana letaknya keadilan?" -Baekhyun

"Kenapa kau hanya diam? Apa kau menunggu ada yang peduli padamu?" -Chanyeol

"Tolong aku..." -Baekhyun

"Aku terus berfikir. Apakah hanya aku? Haha, kenapa hanya aku? Apa aku ini terlalu mendukung untuk menjadi sasaran empuk pelampiasannya? Sebenarnya aku ini siapa? Apakah dia mengenalku?" -Chanyeol

"Aku benci perokok. Saat ini, besok dan selamanya, aku akan selalu benci perokok. Kalian benar benar hanya mementingkan diri sendiri tanpa memerdulikan orang lain. Cih, egois." -Baekhyun

"Kasihanilah dirimu sendiri." -Chanyeol


"Jika kau tidak mengerti aku dan permasalahanku, maka sebaiknya kau diam saja." -Baekhyun


"Apa kau fikir kau disukai banyak orang?__Bukan. Apa kau pikir ada orang yang menyukaimu? Dengan seluruh sifatmu yang menyebalkan dan suka mengatur ini? Apakah ada yang mau menerimamu? Oh,.. Apakah, kau mempunyai teman?" -Chanyeol


"Aku tidak akan pernah memohon, ataupun mengemis kepada dirimu yang angkuh dan arogan ini, dasar brengsek!" -Baekhyun


"Berhenti membeda bedakan aku dengan orang lain, Ayah! Sudah cukup! Aku sudah muak!" -Chanyeol


"Apa dia tidak pernah memberitahumu?" -Sehun


"Sekali ini saja. Aku mohon.. Ini bukan untuk diriku, tapi ini untuk dirimu sendiri." -Baekhyun


"Apa perbedaan diantara kita? Kau dicintai, dan aku tidak." -Kyungsoo


"Dia terlalu keras kepala. Kenapa dia selalu lebih mementingkan orang lain daripada dirinya? Dan parahnya lagi orang lain itu belum tentu berbalik menganggapnya penting." -Chanyeol


"Apa kau mengerti bagaimana perasaan dia?! Apa kau tahu apa yang dia perjuangkan selama ini untukmu? Apa kau tau perasaan dia?! Apa kau tahu apa yang dia rasakan?!! Apa kau tahu?!!" -Chanyeol


"Dasar Brengsek!!" -Baekhyun


"Bisa kau berhenti? Berhenti melakukan sandiwara ini seolah olah kau yang paling tersakiti?" -Chanyeol


"Berhenti memakiku dan makilah dirimu sendiri! Kau bahkan jauh lebih pantas dimaki dari pada aku!" -Baekhyun


"Apa orang bisa berubah? Apa semua orang berubah?" -Chanyeol


"Aku hanya lelah, Chan.." -Baekhyun


"Berhentilah. Aku kasihan padamu." -Chanyeol


"Aku sudah lama memahamimu. Hanya saja kau yang selalu menutup untuk dipahami." -Baekhyun


"Kau beruntung. Kau bahagia." -Chanyeol


"Hidup itu pilihan, Chanyeol." -Baekhyun


"Apakah dalam situasi ini aku harus memilih juga? Memilih untuk bahagia atau membahagiakan? Apakah aku tidak bisa mendapatkan keduanya secara bersamaan?" -Chanyeol


"KAU___ BEDEBAH!! SIAL! SUDAH DARI AWAL SEHARUSNYA AKU SADAR! AARGH!" -Chanyeol


"Hidup ini menjadi sangat menyebalkan berkat kau. Dan sialnya lagi, kau bahkan tidak menyadarinya." -Chanyeol


"Bukan aku... Aku mohon jangan perlakukan aku seolah aku telah melakukan kesalahan yang besar. Bukan aku... Kumohon... Bukan aku..." -Baekhyun


"Jangan pergi..."


"Maafkan aku..."


"Sakit..."


"Kenapa rasanya sakit sekali... Kenapa?"










Slutbaekkie

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bear The PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang