Ketika Zeyu memanggil Shuyang. Hanyu pulang kerumahnya berniat untuk mengambil jam tangan yang ingin ia berikan pada Zeyu.
***
Zeyu menangis. Shuyang yang mengetahuinya gegenya menangis pun bertanya.
"Zeyu ge, are you oky?."
Zeyu menghapus air matanya dengan kasar. Dia memaksakan agar sudut bibirnya terangkat sempurna.
"Tolong panggilin Annchi," Suruh Zeyu yang diangguki Shuyang.
Shuyang berlari keluar ruangan. Dia mencari seorang gadis yang dimaksudkan gegenya itu. Akhirnya dia menemukan gadis itu sedang duduk termenung dibawah pohon dekat taman rumah sakit.
Perlahan Shuyang dekati. Dia tampak melihat Annchi dengan jelas.
"Chi," Panggil Shuyang. Annchi yang merasa dirinya terpanggil pun menoleh.
"Ada apa yang??," Ujar Annchi.
Shuyang menarik tangan Annchi kasar. Dia tak peduli Annchi meringis kesakitan. Ini juga karena terpaksa bukan?kalo ini bukan perintah gegenya. Shuyang tidak akan mau.
Mereka sudah sampai diruangan Zeyu. Zeyu tersenyum melihat mereka berdua. Begitu pula dengan Annchi.
"Annchi, ada salah ya sama Zeyu??," Tanya Annchi dengan suara lemah lembut.
Zeyu menggeleng pelan. Dia tersenyum.
"Chi??," Zeyu memastikan Annchi menoleh kepadanya. Dia ingin berbicara tetapi air matanya keluar dengan deras.
"Chi!!Lu tau?siapa yang ngedonorin ginjal lu?gw Chi," Kata itu membuat Annchi jatuh terduduk. Dia menangis.
"Gw blom selesai ngomong chi," Ucap Zeyu dengan menggigit bibir bawahnya.
"Ginjal gw didonorin Mingrui."
Shuyang??dia tercengang mendengarkan perkataan Zeyu. Dia menatap Zeyu sendu. Ingin menangis tetapi ia tak mau merepotkan Zeyu.
Annchi?dia tentu saja pusing. Dia memijat pelipisnya. Dia tak rela kehilangan teman temannya.
"Kan Mingrui ngedonorin ginjalnya satu," Zeyu yang mendengar perkataan Shuyang menangis senjadi jadinya.
"Mingrui ngedonorin ginjalnya semua," Ujar Zeyu.
Shuyang tidak tahan. Dia juga menangis senjadi jadinya.
Jadi gini.
Flashback on.Mingrui tau. Zeyu mendonorkan ginjalnya untuk Annchi. Mingrui berniat membantu. Dia ingin mendonorkan ginjal keduanya untuk Zeyu.
Dia masih mempunyai rasa bersalah. Dia pernah menembak perut Annchi. Dia juga pernah memukuli Zeyu sampai Zeyu kritis.
Mingrui dengan semangat mendonorkan ginjalnya untuk Zeyu. Dia merasa ada yang aneh.
Dokter itu?yaa dokter itu ialah paman Mingrui. Mingrui tak peduli. Tujuannya saat ini menyelamatkan gegenya.
Sebab itulah dokter tadi keluar ruangan Zeyu dengan raut wajah sedih.
Zeyu? Dia tau sebab sebelumnya dia sadar. Dokter itu lalu menceritakan semuanya. Zeyu meneteskan air matanya.
Dia mengistirahatkan tubuhnya. Dengan tertidur sampai Shuyang berada didepannya.
Flashback off.
Mereka bertiga tak henti hentinya menangis. Mingrui? Dia telah dipanggil Tuhan. Besok adalah hari pemakaman Mingrui.
Shuyang menatap fotonya dengan Mingrui. Tak disangka air matanya turun. Dia mengusap rambut Mingrui difoto itu.
Lalu meletakkannya dimeja. Zeyu sedaritadi menatap ke depan dengan tatapan kosong.
Annchi, dia sedang memijat kepalanya yang pusing dengan seiring tangisannya.
"Beruntung banget lo Chi!!.".
"Dalam pertemanan, Juga ada yang berkorban, Disana ada yang kesusahan, disini mestinya ada pertolongan"
-Gou Mingrui."Terkadang hidup itu membuat kita merasa bersalah, hingga membuat kita memikirkannya disetiap masa"
-Ren Shuyang."Kadang hidup ini membuatku mengerti, apa artinya berkorban dan apa itu kehilangan"
-Yu Zeyu."Hidup itu pahit diawal, manis dibelakang, perjuangan yang pasti, juga akan merasakan kehilangan"
-Jia Annchi.TBC:) mon maap sad ending mwhehe
Jan lupa votmen
KAMU SEDANG MEMBACA
Seorang Yu Zeyu
Romansa❌warning❌ ❌bahasa nonbaku❌ ❌unfaedah❌ ✔️ZeyuAndAnnchi✔️ Gsuka?tinggalkan!jangan kekdia!udah gsuka dibikin nyaman ehh malah meninggalkan!:v ✅Follow ig author:Znnrl_147 Follow wattpad author Chat!nanti author follback!suer✅