oneshot

34 5 6
                                    

Mentari pagi mulai menunjukan sinarnya menerobos tirai kamarku dan membangunkanku yang masih bergumul dengan kasur dan selimut hangat, kutarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhku dan melanjutkan tidur nyenyak yang sempat terusik, ini weekend dan aku hanya ingin tidur jangan ganggu aku,

Drrtt.. Drrtt.. Drrtt..

Ku raih ponselku dan mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelfon,

"Oh ayolah aku sangat mengantuk karna begadang semalaman jangan ganggu aku untuk hari ini" keluhku sedikit kesal, tapi orang disebrang sana tak mengizinkan aku tidur kembali.

"Ky kamu lupa ada janji sama aku hari ini? Baiklah tidurlah aku bisa pergi sendiri"

"Boy? Aaa maaf aku lupa aku akan mandi dan segera kesana" jawabku menyesal

"Gak perlu"

"Ayolah aku banyak tugas dan baru tidur jam 4 pagi, aku minta maaf dan tunggu aku yaa" ucapku sedikit memelas dan memotong ucapannya

"Kamu bahkan ga dengerin aku mau ngomong apa ky, maksud aku kamu ga perlu nyusul keluarlah buka pintu kakiku pegal dari tadi berdiri terus" jawabnya sedikit kesal lalu memutuskan sambungan telfon,

Aku langsung bangun merapikan sedikit rambutku dan bergegas membukakan pintu,

"Masuk" ucapku dengan senyuman manis

"Gausah sok manis masih bau belum mandi" ucapnya sembari mengacak rambutku dan berjalan ke arah sofa depan tv lalu berbaring disana,

"Mau aku bikinin kopi atau minum lain?" Tanyaku

"Kopi aja" jawabnya cuek sambil main game

Setelah selesai membuat kopi kuletakan di meja dekat sofa dia berbaring,

"Kopinya disini ya, aku mau mandi dulu cemilan ada di lemari dapur ambil aja kalo mau"

"Hmmm"

Aku kembali masuk ke kamarku dan bergegas mandi karna dia tidak suka menunggu lama.

****

Aku mematut diri di depan cermin sekali lagi memastikan tidak ada hal yang akan membuatnya malu, setelah puas aku mengambil tas selempangku dan keluar, berjalan mendekatinya. Dia tertidur? Apa aku terlalu lama pikirku, kuseka keringat di dahinya,

"Panas? Kamu demam? Kenapa ga ngasih tau" ujarku khawatir

Kuletakan tas selempangku dan berjalan ke dapur mengambil kompresan dan segelas air hangat,

"Duduk dulu minum dulu obat, kamu udah makan?" Tanyaku dia mengangguk dan mencoba duduk,

aku mengambil obat penurun demam di kotak obat bawah meja, setelah selesai memberinya obat aku mulai mengompresnya hati-hati dan menyimpan bantal dibawah kepalanya untuk menyamankan posisinya,

"Duduklah aku ingin tidur dipangkuanmu" ucapnya serak

Aku hanya tersenyum dan duduk ditempat tadi aku meletakkan bantal, dia mulai mencari posisi yang nyaman tak berapa lama hembusan nafasnya mulai teratur dia tertidur, kubelai lembut rambutnya dan memandang wajah yang tak pernah bosan kutatap 5 tahun terakhir ini, memandangi setiap lekuk wajahnya, kulit putih bersih dengan hidung mancung dan rahang tegasnya membuat siapapun tak bisa memalingkan pandangan darinya.

*****

Aku terbangun saat langit sudah mulai gelap, ku cek ponselku ternyata sudah jam 7 malam dan dia masih terlelap, aku mengambil kompres dikepalanya dan mengecek suhu tubuhnya,

Tentang Setelahnya (Oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang