The last one
I hope you guys like it. Sorry kalo ada typo, dan sorry banget klo up ny lama.
And btw thank you yang udh mau vote dan coment dicerita aku:)
Luv💜
__________Keesokan hari nya...
Mengingat kejadian kemarin itu membuat fikiran Soora rasa nya sangat berat. Ia terus bergelud dengan fikiran nya sendiri. Tadi malam, Soora juga tidak bisa tidur nyenyak. Park Jimin, nama itu terus berputar dikepala nya.
Fikiran negatif pun terus keluar dari mulut nya. Jimin akan membenci nya nanti, Jimin akan semakin tak menyukai nya nanti, makin menghindari nya nanti, dll--mengingat Soora adalah penyebab Jimin kecelakaan.
Tanpa sadar, setiap Soora mengingat itu pasti manik mata nya selalu berkaca kaca--dimana pun itu. Dikantin, dikelas, saat berjalan dilorong, saat olah raga, bahkan saat buang air kecil.
Minju yang selalu melihat itu terus diselimuti dengan rasa penasaran. Soora pun tidak pernah sedikit pun ada niatan untuk bercerita dan memberitahu semua nya kepada Minju, sahabat nya sendiri. Soora benar benar menjadi murid pendiam sekarang. Guru guru yang melihat itu pun sempat terheran. Bahkan wali kelas mereka pernah menegur dan bertanya sifat Soora kepada Minju dan teman sekelas lain nya, tapi apa daya mereka juga tidak tau.
Hingga Minju tersadar akan sesuatu. Sifat Soora semakin berubah saat Jimin--murid kelas sebelah dan populer itu, tidak menampakkan diri nya lagi disekolah ini. Apa memang itu yang membuat Soora terus melamun? Sebenarnya ada apa dengan Jimin dan Soora? Ada hubungan apa mereka?
Saat ini, Soora berada diperpus. Seperti biasa untuk meminjam beberapa novel lagi. Sifat Soora yang sering melamun sekarang tidak menghapus hobi nya yang suka membaca novel, meskipun memang tidak sesering biasa nya.
Soora sudah berada dihadapan salah satu rak buku disana. Pandangan nya pun mulai menajam, mencari judul novel yang bagus untuk dibaca. Beberapa menit mencari, akhir nya pun pandangan Soora menangkap salah satu novel disana. Salah satu tangan nya pun bergerak untuk meraih buku novel itu.
Belum sempat menyentuh nya, tangan Soora bergerak menjauh lagi perlahan dari buku novel itu. Seketika Soora mengingat kejadian nya yang bersama Jimin disini. Lokasi kejadian yang letak tak jauh dari tempat Sooora berdiri sekarang.
Soora menoleh kan kepala nya kearah rak buku dimana kejadian itu terjadi. Bayang bayang diri nya dan Jimin yang sedang berhadapan disitu pun muncul begitu saja dikepala nya. Mata Soora mulai memanas, tapi Soora tetap berusaha untuk tidak mengeluarkan rintikan air dari mata nya.
Seketika semua kejadian nya bersama Jimin berputar dikepala Soora lagi. Mulai dari awal Soora menyukai lelaki dingin itu, awal mereka bertemu, awal mereka bertatapan muka, lalu dimana Soora dibuat Jimin sakit hati, dimana mereka terus bertemu setelah kejadian dikoridor sekolah itu, dimana Jimin memberi perhatian nya kepada Soora saat kaki gadis cantik itu terluka, dimana Jimin menggendong tubuh mungil Soora kerumah nya, lalu menggendong nya kekamar nya, dll.
Semua berputar begitu saja tanpa permisi dibenak Soora. Soora juga masih iangat betul wangi maskulin Jimin yang memasuki indera penciuman nya. Ia juga masih ingat betul sentuhan jari milik Jimin yang mengobati lutut nya. Soora sekarang benar benar sadar, sedingin apapun manusia, pasti mereka masih mempunyai rasa peduli kepada orang lain. Termaksud Jimin.
Jimin adalah lelaki baik, tapi ego nya yang dingin dan acuh tak acuh menutupi nya. Jimin seharus nya juga bisa mempunyai teman banyak seperti remaja dalam umumnya, tapi lagi lagi masalah ego. Ego nya memilih mundur saja. Setidak nya ia bisa nyaman dengan pilihan nya sendiri.
Membericarakan Jimin, Soora jadi ingat perkataan lelaki itu tentang fans nya. Ya, yang Jimin bilang bahwa ia tau siapa dibalik fans Soora itu. Soora juga masih ingat betul perkataan dan pengakuan Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
LATTER PAPER | PJM ✔
Novela JuvenilSeorang gadis cantik yang dikirim sebuah kertas surat yang pengirim nya hanya menulis nama diri nya 'Your Fans'. Banyak cara gadis itu lakukan untuk mencari tahu fans nya. Ujung-ujung nya sang pengirim mengaku dihadapan sang gadis siapa diri nya seb...