Rumah minimalis itu tampak sangat sepi seperti tidak ada penghuninya,jelas saja selesai makan malam semua orang yang tinggal di sana mengurung dirinya di kamar. Mereka beristirahat setelah seharian penuh beraktivitas.Adel dengan sling bag peach matching dengan baju yang ia kenakan berdiri mengetuk pintu rumah dihadapannya.tanpa menunggu waktu lama terlihat seorang wanita yang tidak terlalu tua dari balik pintu."Adel"sapa wanita itu."hai Tante maaf mengganggu waktu istirahatnya"ujarnya sambil menyalami wanita itu. Wanita yang berstatus ibu bagi Aleta."ga papa,ayo masuk"Adel mengangguk."tante panggil Aleta dulu ya" "gak usah tante"jawabnya cepat"Adel udah izin ke bunda mau nginep di sini. Besok kan weekend,bolehkan Tan?"tanyanya"boleh kok. boleh banget malah, ya udah kamu ke atas aja aleta belum tidur kayaknya"ucap ibu Aleta sambil mengelus lembut rambut adel."makasih Tan, adel ke atas ya selamat malam"
••••
"ALETA!"mata adel membelalak melihat penampilan aleta. Rambut yang urak urakan,Mata sembab,Hidung memerah."lo kenapa?" Tanya adel, mereka berdua masih berdiri di ambang pintu"masuk"pinta aleta"sorry gue baru kesini sekarang"kata dia merasa tidak enak pada aleta. Padahal dia janji untuk menemuinya tadi sore"ga papa del, kita punya kesibukan masing-masing" aleta memeluk guling dan menutupi wajahnya"ada apa sama gema?"tanya Adel dengan lembut"lu masih inget sama Aurel? Yang dulu pernah gue ceritain"kata aleta "iya gue inget,adiknya gema kan?"jawab adel sambil terus mengingat ceritanya tentang aurel. Aleta menunduk "bukan del, sebelumnya gue nggak tahu apa-apa tentang hubungan aurel sama gema. Sampe ada yang ngasih tau gue dengan yakin kalo mereka hanya sebatas kaka dan adik. Orang itu salah,orang itu bohong. Aurel makhluk hidup yang spesial bagi gema" adel masih diam, iya masih setia mendengarkan sahabatnya bercerita"gue sayang gema del, gue cinta sama dia. Gue mau ketemu sama dia, gue mau dia del" kata aleta yang dibarengi isakan. Semuanya di luar bayangan Adel, iya kira sahabatnya hanya sekedar suka biasa. Ternyata tidak, Aleta sudah jatuh cinta sangat dalam. cinta? Atau mungkin obsesi?. Adel menghela nafas, ia bingung harus bagaimana. "Lo boleh suka, lo boleh cinta sama orang tapi jangan kayak gini. Dulu sebelum gema hadir di kehidupan lo, lo pernah suka sama Dimas. Tapi gak segininya, lu berlebihan let. Kalo lu jatuh cinta,jatuh sewajarnya. Kalo lu cinta,cinta juga sewajarnya. Kalau lu lakuin itu secara berlebihan orang-orang bakal ngira lu terlalu obsesi, bahkan mungkin ada yang ngira kalo lu gila. Gue tau let, lu kalo udah sayang,udah cinta bakal susah buat ngelepas.tapi tolong jangan kaya gini. Biar waktu yang nentuin kapan lu ketemu dan deket sama gema. Itu semua belum pasti. Tuhan udah nyiapin yang terbaik buat kita"jelas adel dengan bijak."sekarang lu cuci muka,terus tidur. Tenangin diri dan pikiran lu" pinta adel yang diangguki aleta
Hello riders 🤗. menurut kalian aleta gimana?ada apa dengan aleta dan gema?🤔 makasih yah udah baca cerita ini. Maaf typo bertebaran. Maaf juga ceritanya abstrak 😂. Nantikan cerita selanjutnya ya riders 😉 jangan lupa follow akun Instagram aku @asmaramlt_
love you all💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
mesin waktu
Teen Fictionpernah ga kalian jatuh cinta sama seseorang? kalian pernah berada diposisi aleta? jatuh cinta pada orang yang sama sekali tidak mengenalinya. berjuang untuk mengikis jarak sendirian, berjuang untuk seseorang yang ia sendiri pun tidak tahu yang ia pe...