34-Bukti Lain

48 11 4
                                    

"Gue mati, koma, ataupun enggak, gak ada yang peduli," -Salma Zahra.

"Mau aku bebas ataupun enggak, gak ada artinya buat Mama." -Trean Adnata.

34-Bukti Lain

"Saudari Flora,"

Flora mengangkat kepalanya dan beranjak mengikuti anggota kepolisian di depannya.

"Pak, ini buktinya. Saya Flora, saksi mata yang punya beberapa bukti untuk membuktikan bahwa Trean memang bersalah."

"Ya. Silakan duduk dulu," suruh polisi yang duduk dengan laptop di hadapannya.

"Bisa saya lihat sekarang?" tanyanya.

Flora mengangguk, "silakan."

Di dalam bukti-bukti itu, yaitu foto letak jatuh posisi motor Noah dan video yang direkam Winji saat itu, dimana Ana memekik bersamaan dengan teriakan Oka.

"Ini, tersangka bernama Trean 'kan?" Prama mengangguk dan berterima kasih pada salah satu aparat polisi yang mengantarnya.

Kening Flora berkerut, Trean? Apakah laki-laki yang berdiri di belakangnya juga memiliki urusan kepolisian dengan Trean sebagai pelaku?

"Kamu kenal Trean?" tanya Flora.

"Ya," balas Prama lalu duduk di kursi sebelah Flora dan berbincang dengan aparat polisi tanpa menghiraukan Flora lagi.

"Sebentar, sebentar," sela aparat polisi itu.

Prama menghentikan ucapannya dan menaikkan sebelah alisnya. "Ya?"

"Kalian berdua, datang kesini memberikan bukti-bukti yang menempatkan saudara Trean sebagai pelaku. Apa kasusnya sama? Atau beda? Silakan bicarakan terlebih dahulu agar prosesnya nanti lebih mudah."

Memang, sedari tadi Flora duduk di kursinya namun tak mengucap sepatah katapun, ia sibuk mendengar dan mengamati setiap kata yang terlontar dari mulut Prama.

"Trean nyelakain Noah dengan tujuan menghancurkan Ana."

Flora menoleh pada Prama yang terkesan dingin dan datar. Laki-laki itu langsung mengucap usai keduanya menjauh dari aparat kepolisian tadi untuk berdiskusi atas tuduhan yang sama.

"Noah?" gumam Flora. "Saya datang kesini memberikan bukti atas kejahatan dan tindakan kriminal yang dilakukan Trean terhadap Ana dan Noah," balas Flora membuat Prama menatapnya.

"Bukti yang lo bawa apa?" tanya Trean mendekat.

"Tunggu, kamu siapanya Noah? Hmm, atau Ana?" cegah Flora meminta penjelasan.

"Gue adiknya Noah, adik angkat."

"O-ohh. Oke. Saya bawa bukti foto motor Noah yang masuk ke selokan atau apalah itu. Sama video waktu Ana di...tusuk Trean. Seminggu lalu," jelas Flora. "Kamu sendiri, bukti apa?"

"Bukti siapa yang ngasi tau Trean tentang Noah dan gue. Gimana ceritanya Trean bisa melakukan tindakan jahat itu. Gue bawa, rekaman suara penyokong rencana jahat ini."

"Jadi, kita menyerahkan bukti atas tuduhan tindakan kriminal yang sama 'kan?" tanya Flora meminta kejelasan.

"Ya. Tapi, menurut gue kita gak bisa sepenuhnya menaruh kesalahan di Trean. Gak cuma dia yang bertindak, mungkin iya dia bertindak. Tapi dia lakuin itu karena suruhan dan rasa sayangnya ke Mamanya," bela Prama.

"Ya, udah. Kamu bisa omongin itu di dalem. Kita harus secepatnya selesain masalah ini. Supaya, Ana dan Noah bisa damai, dan kalo bisa balik lagi. Mereka mungkin keliatan gak peduli satu sama lain, tapi di dalam hatinya pasti mati-matian lawan rasa cemas."

Official [SELESAI - REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang