Kamu

1 0 0
                                    

Hallo!
Dari aku si manusia yang selalu terjebak dengan masa laluku

Malam ini, malam dimana kesekian kalinya aku memikirkan tentang dirimu, hanya karna membuka dropbox di handphone dan melihat file kerja kelompok lama yang pernah kubuat dengan kamu menjadi salah satu anggota kelompokku.

Sudah berapa hari ini kau mencoba menjahui media sosial bernama instagram, aku mendeactive kan account instagram hanya karna lelah melihat namamu di viewers, yg selalu sengaja ku cari-cari dan sambil hatiku berkata "dia lihat story aku ga ya", hal kecil itu membuat aku semakin sulit melupakan mu, semakin membuat harapanku yg kucoba pupuskan menjadi brkembang kembali, kamu yang sudah memenuhi hati ku selama 8 tahun, dan sangat sulit kuhapus

Tapi beberapa hari ini, aku sudah memikirkan semuanya, memikirkan semua kemungkinan buruk yang aku coba terima mentah-mentah bahwa kita tak akan mungkin bisa bersama.

Perbedaan keyakinan yang kuakui menjadi sebuah jurang yang sangatlah besar untuk kita, belum lagi sakit yang telah kau torehkan 5 tahun lalu yang membuat aku menjadi perempuan berbeda dari sebelumnya, keceriaan yang perlahan menghilang, kepercayaan diri yang memudar, rasa ringan di hatiku menjadi sangatlah berat dan semakin berat meliat kau dan pasanganmu bersama-sama dan bahagia.

kata-kata yang kau bicarakan di hadapan semua orang yang kau anggap lucu dan tertawakan sangatlah berarti besar bagiku yang mengagumimu, tetapi entah kenapa wahai engkau lelaki yg selalu menghantui pikiranku, senyumanmu kala dahulu yang senang mengganggu hari-hari ku, sangat berbekas dan  aku sulit untuk melupakanmu.

Rasa yang sulit engkau ungkapkan tetapi sangat bisa kurasakan, disaat pertama kali stelah pertengkaran 5 tahun lalu, kita duduk bersama dan bercanda, berbicara seperti teman lama yang baru bertemu kembali, perasaan hangat itu dapat kurasakan, tatapan mata yang berani kau tunjukkan saat aku tak melihatmu, tatapan mata yang berani ku lihat tanpa sepengetahuanmu, kita seperti dua manusia bodoh yang mementingkan gengsi tanpa tahu apa yang harus kita perbuat.

Dahulu aku selalu berdoa semoga engkaulah lelaki yg kusemogakan yg dapat menjadi wujud nyata jodohku, tetapi semakin lama waktu berlalu sakit ini mengajarkanku bahwa mencintai tidaklah harus memiliki, Tuhan mempertemukan kita mungkin bukan untuk menjadi jodoh tetapi hanya untuk bertegur sapa, Tuhan mempertemukan kita bukan untuk dijadikan sebuah pohon dengan banyak buah yang membuat senyuman menular ke orang-orang yang melihatnya, Tuhan mempertemukan kita dengan niat lain yang mungkin aku pun belum mengetahuinya sampai sekarang.

Kamu yang di sana semoga engkau baik baik saja.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 01, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AKU KAMU KITA KALIANWhere stories live. Discover now