bab 4

1 0 0
                                    

Ketika berangkat sekolah, Dila menuju kelasnya lalu seperti biasa, sebelum pelajaran dimulai, dia mengulang materi yang di sampaikan guru dan mempelajari kembali

"haaa, jerit Dila karena ada kupu-kupu di pundaknya, ia sangat takut dengan kupu-kupu, entah berasal dari mana tapi sejak kecil ia sangat takut dengan kupu-kupu, ia gelisah dan bergidik ngeri kupu-kupu itu masih tetap pada pundaknya, ia berusaha menyingkirkan kupu-kupu itu dengan tangan gemetar, tapi ia menunda niatnya karena ia sangat takut dengan kupu-kupu,

Dila melirik Tasya berharap mantan sahabat nya mau menolong dan menenangkan dirinya.

"Sya, panggil Dila, masih dalam keadaan gelisah.

Tasya hanya melirik sinis.

"sya tolongin gwe sya, gwe takut kupu-kupu nya masih di pundak, pinta Dila

"Ibunya aja kupu kupu malam, masa anaknya takut sama kupu-kupu, dih najis banget deh sama dramanya, ujar Tasya dengan tatapan benci.

"Pansos kali, jijik gwe, ujar Joko

"Woy anak haram, diam Lo gwe lagi belajar, kalo mau pansos jangan di sini, sambung Nayla.

Caci maki temannya tak di hiraukan oleh Dila, sekarang Dila hanya ingin kupu-kupu itu pergi dari pundaknya, ia benar-benar takut, tubuhnya gemetar lalu keringat dingin membasahi pelipisnya, air mata bercampur keringat dingin membuat wajah Dila merah padam.

"Tolongin gwe, lirihnya, lalu Dila beranjak keluar, saat tubuh Dila bergerak cepat kupu-kupu itu terbang meninggalkan Dila, Dila sangat bersyukur, ia menuju kamar mandi mencoba menetralisir keadaan, ia memilih tempat itu agar lebih tenang.

Dila meringis, menahan kegelisahan hati dan jiwanya, dan menangis sejadi jadinya.

"gwe takut, gwe takut, lirihnya sambil mencium lutut nya yang di tekuk, saat sedang menangis, David melihat Dila, dan memanggilnya.

"Dila, panggil David.

"Kak David, jawab Dila, lalu ia langsung memeluk David ketakutan, lalu menangis,

"Kamu kenapa Dil? bingung David

"Gwe takut kak, gwe takut, ujar Dila dengan suara gemetar.

"Lo cerita dulu, jangan nangis dulu, saran David.

Dila melepas pelukannya lalu mengusap air matanya, tapi Isak tangis masih menyertainya.

"ngapain kalian disini? ujar seseorang yang ada di belakang mereka.

"Pak Dian, ujar Dila lirih

"Ini kan jam pelajaran, kenapa kalian masih di sini? masuk!! bentak pak Dian

"tadi saya cuma,. elak David.

"Masuk!! bentak pak Dian, lalu mereka menuju kelas masing masing.

🥀🥀

"Bayu, Lo kenapa? tanya Dila yang melihat Bayu bertingkah resah di dalam perpustakaan.

"Gak, jawab Bayu

"gwe liat mata Lo, sepertinya lon sedang ada masalah, tebak Dila.

"gwe mau di keluarkan dari sekolah, jawab Bayu lalu menunduk.

"masalahnya apa? gwe coba bantu.

"emang Lo siapa? kenapa Lo mau bantu gwe,?

"kita kan teman

"Lo bisa bantu apa?

"coba Lo minta maaf sama Waka kesiswaan, dan Lo berjanji gak akan ngulang kesalahan yang sama, saat Lo minta maaf, Lo harus serius dan benar-benar tidak akan mengulangi kesalahan yang sama, saran Dila

The problemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang