Soobin duduk di beranda luar hotel, matanya menatap kosong pemandangan tokyo skytree yang terbentang nyata di hadapannya
Terlihat dari lantai 10 di posisinya sekarang, masih banyak lalu lalang orang orang beraktivitas meski dalam cuaca dingin sekalipun
Terlepas dari semua itu, insomnia kembali menyerang soobin
Sedari tadi badannya seolah berkata pada dirinya untuk beristirahat
Namun matanya selalu tidak bisa di ajak kerja sama, apa dia harus di bius dulu agar bisa tidur nyenyak pikirnya
Merasa jenuh di luar, soobin memutuskan kembali ke kamarnya
Setidaknya untuk merebahkan otot ototnya yang mulai terasa pegal
Begitu masuk, soobin sempat sedikit kaget karena mendapati seorang wanita tertidur di kasur kamar hotelnya, namun tidak sampai semenit dia ingat bahwa perempuan itu adalah istrinya
Entahlah, terkadang soobin masih merasa belum menikah, dan dirinya dan minjoo hanya sebatas pernikahan pura pura tidak jauh beda dengan pernikahan kontrak
Soobin merebahkan badannya di sofa yang tak jauh dari minjoo, entah berhasil atau tidak soobin akan menutup matanya sampai tertidur hingga pagi
"Hiks"
Soobin yang baru saja menutup matanya, kembali membuka matanya karena mendengar isakan tangis perempuan
Soobin melirik ke sumber suara
Ternyata suara itu berasal dari minjoo yang mungkin sedang bermimpi buruk
Isakan yang tadinya biasa saja sekarang terdengar memenuhi ruangan mereka
Melihat minjoo semakin sulit bernafas karena tangisannya? soobin langsung bangkit menuju minjoo
"Minjoo!" Soobin memanggil manggil minjoo berulang kali sambil berusaha mengguncang bahu minjoo
Jangan tanya seberapa panik dirinya
Tak lama minjoo membuka matanya
Soobin menghela nafas lega
Dan isakan yang memilukan tadi, sekarang sudah berganti menjadi nafas yang terengah engah seperti orang yang habis berlari kencang
Minjoo menatap soobin pilu, matanya tak henti mengeluarkan air mata
"Gue takut" ucap minjoo kembali terisak
Soobin bertanya tanya kenapa dadanya ikut sesak melihat perempuan ini menangis di hadapannya
Seperti ada pisau tajam yang menggores hatinya
Tanpa sadar, soobin ikut merebahkan dirinya di samping minjoo kemudian tangannya membawa wanita itu ke pelukannya
Minjoo semakin terisak di dada soobin, sementara soobin mengelus pelan punggung minjoo untuk menenangkannya
-
-
-Soobin tersentak bangun karena dering dari handphonenya
Ternyata dia tertidur semalam, posisinya dan minjoo masih sama seperti tadi malam
Soobin bergerak sepelan mungkin agar tidak membangunkan minjoo yang tertidur di pelukannya
Orang tidak sopan mana yang menelponnya di pagi buta, jika itu karyawannya soobin berencana memecatnya ditempat
Soobin mengangkat teleponnya dengan malas dan mata masih mengantuk
"Halo" ucap soobin
"Maaf menganggu, kami dari pihak kepolisian pagi ini menemukan kecelakaan mobil yang dikendarai oleh korban kim yerim di kawasan ginza. Korban menderita luka cukup serius dan sekarang sedang dilarikan ke rumah sakit seiroka" ucap penelpon yang menggunakan bahasa inggris
Untungnya soobin fasih berbahasa inggris, dan di situasi ini dia bersyukur dia berada di jepang
Peduli setan dengan bahasa inggris, sekarang dunia soobin mendadak kabur akibat air mata yang memenuhi pandangannya
Inikah yang dinamakan petir di siang hari, namun sialnya dia merasakannya di pagi buta
Dengan perasaan campur aduk soobin mengganti pakaiannya dan berlari kencang mencari taxi
Ia tidak peduli dengan tatapan tatapan bingung yang melihatnya berlari seperti orang kesetanan
-
-
-Akhirnya soobin sampai di rumah sakit tempat yeri dilarikan, keringatnya tak berhenti bercucuran
Setelah menanyakan kepada resepsionis, disinilah soobin berdiri
Di depan ruangan operasi
Mendengar penjelasan keadaan yeri, jantung yeri bocor sehingga harus di operasi
Tadi ketika dia sampai, ada beberapa polisi berdiri di depan ruangan ini
Salah satu dari mereka menyerahkan tas dan handphone yeri, tak lupa mereka juga menjelaskan bagaimana kronologi dan akhirnya dirinyalah yang di telpon
"Ketika kami mencari nomor kerabatnya, kami menemukan kontak "MINE ❤️" jadi kami memutuskan menelpon anda" jelas salah satu dari mereka
Sekarang hanya tersisa dirinya di depan ruangan operasi, orang tua yeri masih di perjalanan dari indonesia menuju kesini
Soobin mengusap kasar wajahnya, dulu dia pernah berjanji kepada dirinya sendiri akan menghabisi siapapun yang melukai yeri
Namun kenyataannya sekarang dirinyalah yang sebenarnya patut disalahkan atas semua ini
Kalau bukan karena dirinya yeri pasti tidak akan pindah ke jepang, dan kecelakaan ini tidak akan terjadi
Prasangka itu mengitari pikiran soobin saat ini
Kalau terjadi sesuatu kepada yeri soobin tidak akan memaafkan dirinya seumur hidupnya
Beberapa jam kemudian
Beberapa perawat membuka pintu ruangan operasi dan perawat yang lain mendorong hospital bed yang ditempati yeri
Spontan soobin berdiri untuk menanyakan ribuan pertanyaan tentang keadaan yeri, dokter yang mengiringi perawat menghampiri soobin
"Bagaimana dok, keadaan kekasih saya" tanya soobin dengan bahasa inggris
"Operasinya berjalan lancar setelah ini pasien akan segera siuman dan paling berikutnya tinggal pemulihan" terang dokter tersebut
Soobin sangat lega mendengar penjelasan dokter barusan
-
Hayoloh guysss!Ternyata soobin masih gamon banget dari yeri, padahal tadinya udah seneng akhirnya mulai ada tanda tanda benih cinta antara soobin sama minjoo
Gimana menurut kalian updetan kali ini??
Kalo ada saran sampein aja yah 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere | Choi Soobin
Fanfiction"Kayanya mending gue mati, daripada nikah sama cowok biadab kaya lu" - Minju "Gue ngga tertarik sama lu" - Soobin -cover by @fluermoon