• 21

3.1K 435 72
                                    

Soobin duduk di beranda luar hotel, matanya menatap kosong pemandangan tokyo skytree yang terbentang nyata di hadapannya

Terlihat dari lantai 10 di posisinya sekarang, masih banyak lalu lalang orang orang beraktivitas meski dalam cuaca dingin sekalipun

Terlepas dari semua itu, insomnia kembali menyerang soobin

Sedari tadi badannya seolah berkata pada dirinya untuk beristirahat

Namun matanya selalu tidak bisa di ajak kerja sama, apa dia harus di bius dulu agar bisa tidur nyenyak pikirnya

Merasa jenuh di luar, soobin memutuskan kembali ke kamarnya

Setidaknya untuk merebahkan otot ototnya yang mulai terasa pegal

Begitu masuk, soobin sempat sedikit kaget karena mendapati seorang wanita tertidur di kasur kamar hotelnya, namun tidak sampai semenit dia ingat bahwa perempuan itu adalah istrinya

Entahlah, terkadang soobin masih merasa belum menikah, dan dirinya dan minjoo hanya sebatas pernikahan pura pura tidak jauh beda dengan pernikahan kontrak

Soobin merebahkan badannya di sofa yang tak jauh dari minjoo, entah berhasil atau tidak soobin akan menutup matanya sampai tertidur hingga pagi

"Hiks"

Soobin yang baru saja menutup matanya, kembali membuka matanya karena mendengar isakan tangis perempuan

Soobin melirik ke sumber suara

Ternyata suara itu berasal dari minjoo yang mungkin sedang bermimpi buruk

Isakan yang tadinya biasa saja sekarang terdengar memenuhi ruangan mereka

Melihat minjoo semakin sulit bernafas karena tangisannya? soobin langsung bangkit menuju minjoo

"Minjoo!" Soobin memanggil manggil minjoo berulang kali sambil berusaha mengguncang bahu minjoo

Jangan tanya seberapa panik dirinya

Tak lama minjoo membuka matanya

Soobin menghela nafas lega

Dan isakan yang memilukan tadi, sekarang sudah berganti menjadi nafas yang terengah engah seperti orang yang habis berlari kencang

Minjoo menatap soobin pilu, matanya tak henti mengeluarkan air mata

"Gue takut" ucap minjoo kembali terisak

Soobin bertanya tanya kenapa dadanya ikut sesak melihat perempuan ini menangis di hadapannya

Seperti ada pisau tajam yang menggores hatinya

Tanpa sadar, soobin ikut merebahkan dirinya di samping minjoo kemudian tangannya membawa wanita itu ke pelukannya

Minjoo semakin terisak di dada soobin, sementara soobin mengelus pelan punggung minjoo untuk menenangkannya

-
-
-

Soobin tersentak bangun karena dering dari handphonenya

Ternyata dia tertidur semalam, posisinya dan minjoo masih sama seperti tadi malam

Soobin bergerak sepelan mungkin agar tidak membangunkan minjoo yang tertidur di pelukannya

Orang tidak sopan mana yang menelponnya di pagi buta, jika itu karyawannya soobin berencana memecatnya ditempat

Soobin mengangkat teleponnya dengan malas dan mata masih mengantuk

"Halo" ucap soobin

"Maaf menganggu, kami dari pihak kepolisian pagi ini menemukan kecelakaan mobil yang dikendarai oleh korban kim yerim di kawasan ginza. Korban menderita luka cukup serius dan sekarang sedang dilarikan ke rumah sakit seiroka" ucap penelpon yang menggunakan bahasa inggris

Untungnya  soobin fasih berbahasa inggris, dan di situasi ini dia bersyukur dia berada di jepang

Peduli setan dengan bahasa inggris, sekarang dunia soobin mendadak kabur akibat air mata yang memenuhi pandangannya

Inikah yang dinamakan petir di siang hari, namun sialnya dia  merasakannya di pagi buta

Dengan perasaan campur aduk soobin mengganti pakaiannya dan berlari kencang mencari taxi

Ia tidak peduli dengan tatapan tatapan bingung yang  melihatnya berlari seperti orang kesetanan

-
-
-

Akhirnya soobin sampai di rumah sakit tempat yeri dilarikan, keringatnya tak berhenti bercucuran

Setelah menanyakan kepada resepsionis, disinilah soobin berdiri

Di depan ruangan operasi

Mendengar penjelasan keadaan yeri, jantung yeri bocor sehingga harus di operasi

Tadi ketika dia sampai, ada beberapa polisi berdiri di depan ruangan ini

Salah satu dari mereka menyerahkan tas dan handphone yeri, tak lupa mereka juga menjelaskan bagaimana kronologi dan akhirnya dirinyalah yang di telpon

"Ketika kami mencari nomor kerabatnya, kami menemukan kontak "MINE ❤️" jadi kami memutuskan menelpon anda" jelas salah satu dari mereka

Sekarang hanya tersisa dirinya di depan ruangan operasi, orang tua yeri masih di perjalanan dari indonesia menuju kesini

Soobin mengusap kasar wajahnya, dulu dia pernah berjanji kepada dirinya sendiri akan menghabisi siapapun yang melukai yeri

Namun kenyataannya sekarang dirinyalah yang sebenarnya patut disalahkan atas semua ini

Kalau bukan karena dirinya yeri pasti tidak akan pindah ke jepang, dan kecelakaan ini tidak akan terjadi

Prasangka itu mengitari pikiran soobin saat ini

Kalau terjadi sesuatu kepada yeri soobin tidak akan memaafkan dirinya seumur hidupnya

Beberapa jam kemudian

Beberapa perawat membuka pintu ruangan operasi dan perawat yang lain mendorong hospital bed yang ditempati yeri

Spontan soobin berdiri untuk menanyakan ribuan pertanyaan tentang keadaan yeri, dokter yang mengiringi perawat menghampiri soobin

"Bagaimana dok, keadaan kekasih saya" tanya soobin dengan bahasa inggris

"Operasinya berjalan lancar setelah ini pasien akan segera siuman dan paling berikutnya tinggal pemulihan" terang dokter tersebut

Soobin sangat lega mendengar penjelasan dokter barusan

-
Hayoloh guysss!

Ternyata soobin masih gamon banget dari yeri, padahal tadinya udah seneng akhirnya mulai ada tanda tanda benih cinta antara soobin sama minjoo

Gimana menurut kalian updetan kali ini??

Kalo ada saran sampein aja yah 😊

Tsundere | Choi SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang