14. Baik atau Tidak

155 54 24
                                    

"Jangan pandang aku dengan sebelah mata."

— Nathania Fransiska

Apa yang kalian rasakan jika teman── sahabat kalian menghianati kalian? Sedih? Marah? Atau kecewa? Semua itu sedang dirasakan oleh gadis cantik bertubuh ramping, Minerva

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang kalian rasakan jika teman── sahabat kalian menghianati kalian? Sedih? Marah? Atau kecewa? Semua itu sedang dirasakan oleh gadis cantik bertubuh ramping, Minerva.

Minerva menangis seharian ini, karena Vanilla dan Abinra. Tentu saja, kedua sahabatnya kini pergi, tidak bersama nya── bahkan Rebellion.

Sedari tadi siang Sagala terus mengikuti Minerva, bahkan dia ikut kerumahnya, dengan alasan, "Malas pulang kberumah."

Dengan tidak ikhlas Minerva pun mengiyakan saja permintaan pemuda itu, Sagala adalah calon adik iparnya── mungkin.

"Sagala, pulang sana!"

Teriakan Minerva dari dapur membuat Sagala terlonjak kaget, karena pemuda itu sedang sangat fokus dalam dunia nya── memainkan game online, tentu saja.

"Enggak, gua numpang wifi sebentar," tolak Sagala yang masih memperbaiki letak duduknya.

Minerva berdecih, alasan saja.

Sebenarnya Ia merasa bersyukur karena Sagala mau menemaninya, tapi Ia takut akan ada yang salah paham akan hal ini.

Kembali ke tempat Sagala, Minerva membawakan minuman untuknya dan tentu saja untuk tamunya itu, dan berbagai jenis cemilan.

"Wah makasih tuan rumah."

Tanpa basa-basi, Sagala langsung mengambil beberapa batang jajanan yang di bawakan Minerva. Terlalu malas untuk berdebat, gadis itu menyandarkan punggungnya di sofa tempat Sagala duduk.

"Gal, gimana sama adek lo?" Minerva menanyai Sagala dengan wajah yang datar, terlalu lelah untuk menangis lagi.

Sagala menoleh, menatap Minerva dengan tatapan bingung. "Gak tau, biarin aja."

Keduanya menghela nafas, mengambil segelas minuman yang sudah ia ambil tadi. Minerva meneguk pelan jus itu dan tanpa sadar Sagala menyenggol lengan gadis itu hingga membuatnya tersedak.

"Uhuk uhuk! Sagala!" Minerva terbatuk.

Air mata Minerva turun karena kerongkongannya terasa panas, ia beranjak untuk pergi kedalam kamarnya dilantai 2.

Sagala menatap heran Minerva dan meringis pelan, mengakui kesalahannya.

Tok Tok Tok.

Sagala berjalan kearah pintu rumah Minerva dan membukanya, mendapati Daegal sedang berdiri dengan tatapan heran.

***

Setelah Daegal pergi meninggalkan Minerva dan Sagala. Mereka berdua nampak bingung atas apa yang baru saja terjadi. Sakala akan kecewa dengan mereka? Bagaimana maksudnya?

REBELLION (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang