Sungyoon jelas tahu kalau dia adalah seseorang yang mendapat ketenangan diri apabila ia sendiri. Ia juga jujur tahu bahwa semua orang sering menatapnya dengan kagum yet, they never approach him. Ia juga tahu bahwa.....
BRAK.
"Upss...maaf, sengaja" Kalimat itu diikuti rintihan kecil Sungyoon dan juga gelak tawa dari orang orang disekitarnya (dan jelas si penabrak).
"Tidak apa-apa..." Gumamnya kecil.
Sang penabrak menghentikan tawanya langsung menatap tajam ke arah Sungyoon.
"Kau bilang apa tadi? Tidak apa-apa? Kau menantangku?!" Bentaknya.
"T-tidak Soobin-" Belum selesai Sungyoon menyatakan alasannya, si penabrak yang diketahui adalah Soobin mendorong Sungyoon ke loker terdekat sampai Sungyoon jelas merasakan pundaknya nyeri. You really need to shut up Sungyoon, punggungmu bertambah memar lagi, pikirnya.
Tidak puas dengan dorongan tersebut, Soobin menjambak rambut belakang Sungyoon agar Sungyoon dapat melihat wajahnya.
"Kau tahu, wajahmu tampan..." Sungyoon benar-benar mati-matian menahan jijik jujur saja. Tapi rasa jijiknya itu sangat kecil dibanding rasa takutnya yang benar-benar sudah berada di puncak.
"Sayang...you're a freak" Soobin melepaskan tangannya dengan sekali hentakan membuat kepala Sungyoon sekali lagi bertabrakan dengan loker di belakangnya.
Sungyoon masih menundukkan kepalanya meski ia tahu Soobin dan teman-temannya sudah pergi dari situ, Bisa ia rasakan tatapan menatap orang-orang di sekitarnya yang bahkan hanya melihat dan berbisik-bisik. Hitung-hitung mungkin menambah gosip soal Choi Sungyoon si freak ini. Ia lalu bangkit dan mulai membereskan tasnya yang sudah jatuh entah dimana dan mengambil sebagian buku yang berceceran keluar dari tasnya.
Masih sambil membereskan barang-barangnya tiba-tiba ia melihat 2 pasang kaki berdiri di hadapannya. Tahu siapa pemilik 2 pasang kaki tersebut membuatnya menghela napas dan berdiri sambil memeluk buku-bukunya. Terpampang di hadapannya muka adik sepupunya dan sahabat sepupunya. Yang satu menatap prihatin, yang satu lagi menyilangkan tangannya jelas tidak menyukai apa yang terjadi di hadapannya itu.
"Ke uks dulu yuk kak" Ah, Bong Jaehyun dan segala kelembutannya membuat Sungyoon ingin mengusak kepala sahabat sepupunya itu dengan sayang. Tapi ia tahu, ia tidak boleh ceroboh bersikap di hadapan banyak orang.
"Aku tidak apa-apa Jaehyun, lagian aku tidak mau bolos cuma karena seperti ini."
"Apanya yang tidak apa-apa, aku tahu memar di punggungmu belum sembuh. Apakah disini tidak ada orang yang berniat membantu kalau orang kesusahan?!"
"Ayolah Jibeom, jangan menarik perhatian..." Sungyoon mendelik lemah ke arah sepupunya itu. Ia tahu, Jibeom menyindir semua bentuk manusia yang lewat dan berniat menguping mereka tanpa mau membantunya sama sekali.
Jibeom cuma mendecih dan meninggalkan Sungyoon dan Jaehyun begitu saja.
"Jaga dia ya Jaehyun" Pandangan Jaehyun langsung beralih ke Sungyoon.
"Jaga dia ya Jaehyun, Dia sedikit...keras kepala" Ucap Sungyoon lagi.
"Huh, bukan sedikit tapi sangat. Kak Sungyoon benar-benar tidak mau ke uks?" Pertanyaan Jaehyun cuma dijawab gelengan halus Sungyoon. Jaehyun lalu tersenyum sembari melambaikan tangan meninggalkan Sungyoon.
Sungyoon sendiri lalu berbalik ke arah sebaliknya, berjalan ke kelasnya tanpa sadar beberapa pasang mata sudah memperhatikannya dari jauh.
------------------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Love || JangYoon
RomanceYang namanya cinta dan hubungan memang tidak bisa mulus berjalan. Kadang masalah dapat membuat kita sadar apa yang terpenting untuk hidup kita. bxb⚠️⚠️ JangYoon!! Golden Child Fanfiction You don't like it? Then go away!