Part 22 : This is not Anna's Fault

9.8K 1.3K 132
                                    

Banyak banget nih yang emosi sama Anna, sumpah gak nyangka😂 jadi pengen buatin prequelnya, biar kalian bisa tau kisah sebelum Jeffrey Naya ada😂

Tapi, tidak sekarang. Karena author ga kuat nulisnya 😂

Karena cerita ini emang relate banget sama masa lalu tiga serangkai Anna Jeffrey Devandra 😂 kalo kalian gak nyimak bgt, bakalan kaya gak nyambung gtu wkwk

Next chapter, 250 vote guys? Gimana? Aku yakin kalian bisaaa💚

Deva memutuskan untuk mendatangi apartemen Anna setelah pulang bekerja, perempuan itu memutuskan untuk tak datang ke kantor hari ini, Deva hanya ingin memastikan keadaan Anna, karena perempuan itu memiliki tubuh yang lemah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deva memutuskan untuk mendatangi apartemen Anna setelah pulang bekerja, perempuan itu memutuskan untuk tak datang ke kantor hari ini, Deva hanya ingin memastikan keadaan Anna, karena perempuan itu memiliki tubuh yang lemah.

Jeffrey sebenarnya ingin datang bersama Deva untuk melihat keadaan Anna yang tidak muncul sejak kemarin malam. Namun Jeffrey mengalah, pria itu memutuskan untuk tenang dan tak ingin mengganggu Anna.

"Pulang aja, Jeff." Deva menurunkan jendela mobilnya, melihat Jeffrey yang tengah berdiri di samping mobilnya.

"Ada aku yang bakal jagain Anna, it's okay bro.."

Jeffrey mengangguk, "you can leave me now, Dev."

Deva menutup jendela mobilnya, ia meninggalkan Jeffrey di lantai basement, Jeffrey menghela nafasnya. Memutuskan membawa Naya kemarin malam memang keputusan yang salah.

Setiap memikirkan masa lalu, memori lama akan kembali terputar, dirinya yang egois dan terlalu mementingkan harga dirinya membuatnya muak.

Namun, di waktu yang bersamaan ia juga sakit ketika Teresa memilih meninggalkannya ketimbang memilih untuk bersamanya.

Waktu membuatnya belajar, bahwa harga diri dan sifat egoisnya sendiri bisa menghancurkannya.

-000-

Deva memakirkan mobilnya di halaman apartemen Anna, sebelum keluar dari mobilnya, pria itu mengambil bungkusan putih berisi 2 kotak full donat kesukaan Anna.

Anna selalu suka membeli donat ini, bahkan sekarang donat menjadi makanan kesukaan Deva, karena perempuan itu tak pernah berhenti mengajaknya untuk pergi minum kopi sembari menikmati 1 atau 2 donat ini.

Deva berjalan melewati beberapa kamar apartemen, melewatinya satu persatu hingga menemukan kamar Anna.

Deva menekan beberapa angka, hingga akhirnya pintu berbunyi menandakan bahwa pintu sudah tak terkunci.

Deva membuka pintu, dari arah pintu ia bisa melihat ruang tamu, matanya langsung tertuju pada Anna. Gadis itu tengah..

Duduk di lantai sembari memakan sebuah donat coklat dengan mata yang menatap Deva lekat, Anna mungkin terkejut karena keberadaan Deva yang secara tiba-tiba sudah ada di dalam apartemennya.

Married A Duda || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang