"Gis!kuy kantin!"ajak gadis yang tak lain adalah sahabat Gisel,Sofia.
"Iya ni laper gue,anak-anak cacing gue dah demo ni," timpal gadis yang tak lain sahabat Gisel juga,Gracia.
Perhatian Gisel teralih kepada dua sahabat yang sudah bersama dengannya dari masa kanak-kanak.
"Novel mulu lo,ntar mata lo jadi juling kek gini ni," Sofia mempraktekan mata juling dengan sedikit di heboh-hebohkan, sontak hal tersebut membuat Gisel tertawa.
"Iya-iya bawel, bentar,"Gisel segera memasukan novelnya ke dalam tas dan segera berdiri menuju kantin bersama teman-temannya.
Sesampainya di kantin mereka segera menuju meja di pojokan karena hanya itu tempat duduk yang tersisa.
"Gis lo mau pesen apa?," tanya Gracia
"Kalian aja deh, aku udah makan kok tadi di rumah," ujar gadis itu dengan senyum yang selalu dia tunjukan, ia memang sudah makan tapi seperti manusia pada umumnya dia sudah lapar sekarang. Apalah daya dia tidak memiliki uang buat jajan.
Mama dan papa Gisel sudah tiada akibat kecelakaan yang menimpa saat Gisel masih menduduki kelas 1 smp.
Gisel adalah gadis yang mandiri. Ia sudah terlatih bekerja menafkahi dirinya sendiri. Ia harus pintar-pintar mengatur keuangannya kalau tidak uang sekolah dan uang makanan sehari-harinya tidak akan cukup.
Gracia hanya tersenyum penuh arti mendegar pernyataan Gisel, Gracia tau betul keadaan gadis itu.
"Lo Fi?."
"Gue mi ayam 1 sama es tehnya dua."
"Oke."
"Eh Gis gimana kalo hari ini kita jalan,pulang sekolah langsung cus aja,bisa kan?ayo dong Gis,lo juga kerjanya jam 7 kan itu tandanya bisa dong,"Sofia bertanya ralat memaksa.
"Em gimana ya,"Gisel berlagak seolah-olah memikir.
"Au ah." kesal Sofia yang melihat tingkah Gisel.
"Iya deh iy—"ucapan gadis itu terpotong saat Sofia datang dengan pesanan mereka tapi makanan itu pas dengan jumlah mereka bertiga dia tampak heran.
"Lagi ngomongin apa sih seru banget," tanya Gracia.
"Tau ni Gisel males gue," Sofia mengerucutkan bibirnya sebal." Gue rencananya mau ajak lo pada,ntar pulang sekolah kita jalan-jalan,eh si onyot keknya mau nolak padahalkan kita udah gak pernah lagi have fun bareng di luar jam sekolah.
Gracia hanya tersenyum melihat tingkah mereka berdua.
"Udah makan dulu gih keburu dingin,"potong Gracia sambil menyodorkan makanan mereka.
"Eh kok ke Aku,Aku kan gak pesen,"Gisel mengernyit bingung.
Bagaimana tidak Gracia membawa 3 mi ayam dan 3 es teh.
"Udah bawel makan aja kalo gak makan kita ngambek nih,"ancam Sofia
"I-iya makasih ya,"Gisel tak enak hati tapi ia tetap tersenyum dengan tulusnya dan segera memakannya karena sudah mendapati tatapan mematikan Sofia dan Gracia, seolah-olah menyuruhnya makan kalau tidak dia akan di gorok hidup-hidup.
Disela-sela makan mereka Gracia bertanya, "Eh btw gimana jadi gak ntar?"
"Ayo dong Gis," timpal Sofia.
"Emang mau kemana sih?" tanya Gisel.
"Gimana kalo kita nonton aja,"antusias Sofia.
Gisel hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Buat jajan aja gak ada apalagi mau nonton,"batin Gisel.
Gisel hanya tersenyum dan menolak dengan secara halus dia tidak enak merepotkan mereka.
"Em kayaknya gak bisa deh aku kebetulan mau siarah ke makam papa sama mama," Gisel tidak sepenuhnya berbohong hari ini memang ia ingin bertemu papa dan mamanya. Kangen.
"Gimana kalo minggu depan aja deh janji,"sambung Gisel dengan dua tangannya membentuk bentuk peace. Yah minggu depan memang hari gajiannya tidak seberapa tapi ia akan menyisahkannya untuk nonton, lagian dia juga rindu hafe fun bareng dengan kedua sahabatnya ini.
"Ya udah deh iya,janji ya awas aja boong gue ngambek beneran," timpal Sofia
"Ya udah deal yah,"sambung Gracia
"Iyaiya."
Ketiga gadis itu segera menghabiskan makanan mereka sebelum bel sekolah berbunyi.
Bagi yang bertanya-tanya Gisel bekerja apa disaat dia masih duduk di bangku kelas 2 sma, dan belum mendapatkan ijazah sekedar informasi Gisel memiliki paman yang membuka usaha cafe tempat pemuda pemudi nongkrong. Gisel dititipkan kepada pamannya,tapi gadis itu tidak mau merepotkan pamannya maka dari itu Gisel di perbolehkan bekerja di cafe milik pamannya tersebut.
•••2 menit yang lalu bel Sma Rex Jakarta telah berbunyi.
Gadis dengan rambut panjang kecokelatan itu sedang berjalan mencari angkot beberapa angkot melintas tapi sudah di penuhi penumpang, setelah beberapa menit akhirnya gadis itu menemukan angkot yang kosong dan segera naik.
•••
Sesampainya di rumah dia segera melaksanakan pekerjaan rumahnya. Rumahnya memang sederhana tapi layak untuk di tinggali, rumah ini juga tersimpan banyak kenangan bersama kedua orangtuanya.
Setelah berberes gadis itu segera mandi dan bersiap-siap untuk pergi bersiarah ke tempat peristirahatan terakhir mama dan papanya.
Saat akan menuju makam papa dan mamanya tepat di sebelah kiri makam ibunya gadis itu melihat seorang pria paruh baya,seorang pemuda dan anak kecil seingatnya di samping situ tidak ada makam,sepertinya baru. tanpa berpikir lagi Gisel segera menuju tempat papa dan mamanya,Gisel sangat rindu.
"Mama?Mama liat kan Gisel udah gede sekarang tinggal setahun lagi Gisel udah mau lulus SMA ma," Gisel tersenyum lirh menahan tangisannya. Gisel mengelus lembut nisan mamanya.
"Jujur berat banget buat Gisel,disaat orang lain menikmati masa-masa muda mereka, dengan tersenyum bahagia bersama papa dan mamanya, berbeda dengan Gisel ma,berat banget harus nafkahi diri sendiri di usia seperti ini untung aja ada paman,"pertahanan Gisel runtuh dia menangis sejadi-jadinya.
Kemudian Gisel beralih ke makam sebelah kanan ibunya yang tak lain papanya. Gisel melakukan hal yang sama gadis itu mengelus nisan papanya dengan lembut.
"Papa?Papa juga lagi sama mama kan?Iya kalian pasti lagi sama-sama,Gisel tau kok kalian selalu ada di sisi Gisel,"Gisel mencoba tersenyum di sela-sela tangisannya.
"Papa tenang aja,mama juga tenang aja, Gisel baik-baik aja kok,Kalian baik-baik disana ya,bahagia selalu yang tenang ya pa,ma!"ujar Gisel sambil bergantian menatap nisan papa dan mamanya.
Setelah puas mengeluarkan unek-uneknya Gisel segera memanjatkan doa kepada yang di atas.
"Ma,Pa Gisel balik dulu ya udah mendung ni, Gisel juga belum makan dan mau istrahat 4 jam lagi Gisel udah mau kerja,doain Gisel ya,nanti besok-besok Gisel kemari lagi,"ujar gadis itu tersenyum dan berlalu pulag.
___
Hallo gengs!❤️
Jika ada saran atau kritikannya silahkan berhamburan di kolom komentar!
Jika kalian tertarik dengan cerita ini monggo jangan lupa di vote!hihi xoxo.Love TasyaTampa'i❤️
YOU ARE READING
GISELLA
Teen FictionDitinggalkan oleh orang-orang tersayang memang menyakitkan. Tapi bagaimana jika orang tua yang meninggalkan kita untuk selama-lamanya? Disaat umur kita yang seharusnya masi di dampingi kedua orang tua tapi harus berjuang untuk hidup mandiri? Pasti...