9 : RINTANGAN

7K 1.3K 1K
                                    

Lagi ngerasain di situasi yang sama?Sini mendekat, tepuk-tepuk pundaknya lalu kita saling menguatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi ngerasain di situasi yang sama?
Sini mendekat, tepuk-tepuk pundaknya lalu kita saling menguatkan.

Jujur aja, nih. Beberapa hari ini aku g up karena lagi ada di posisi itu. Hehe. Down? Iya, sempet down. Wajar-wajar aja, kok, kalo kalian down. Tapi nggak boleh lama-lama karena nanti perjuanganmu jadi sia-sia.

Sebaliknya, setelah kamu sembuh dari rasa sesak itu, tekadmu harus semakin kuat. Kamu udah ngelewatin banyak masalah, rintangan, dan situasi-situasi yang sulit. Jadi sayang banget kalo kamu nyerah gitu aja.

Nih, dikasih semangat sama cogan-cogan Rising Dream!
Berpelukan! Jangan makin nangis, woy! Wkwk

Nih, dikasih semangat sama cogan-cogan Rising Dream!Berpelukan! Jangan makin nangis, woy! Wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Heksa memberengut dan berhenti sejenak di depan butik ketiga yang ia datangi bersama Ginny. Padahal gaun-gaun yang dijual sejenis dengan dua butik sebelumnya. Tapi Ginny masih tetap ingin menjelajahi seluruh butik yang ada di dalam mall. Alih-alih segera memilih gaun yang diinginkan, Ginny sepertinya sengaja berlama-lama agar waktunya bersama Heksa semakin panjang.

"Sa? Bagus, nggak?" tanya Ginny sembari mengangkat gaun putih berenda dari salah satu rak.

Heksa mengerutkan dahinya. Sebelah alisnya naik. "Lo itu pasnya pake warna merah," jawab lelaki itu ketus. Dua tangannya terangkat ke atas kepala, membentuk tanduk. "Mirip hasil perkawinan silang antara Banteng sama Medusa."

Hidung Ginny kembang kempis. Matanya mendelik.

"Noh, udah kayak banteng mau nyeruduk!" Heksa monyong-monyong. Telunjuknya teracung ke wajah Ginny yang memerah. "Yang cocok pake gaun putih, ya, cuman...." Heksa menjeda ucapannya lalu melanjutkan di dalam hati, "ya, cuman Pijar, doang."

Seolah tak peduli dengan ucapan Heksa, gadis itu melenggang ke sudut lain. Masih dengan gayanya yang sok cantik, Ginny memeriksa satu per satu gaun yang menggantung di rak di dekat kasir.

"Si Zombie sama Andre ke mana, sih? Lama banget nggak balik-balik. Katanya cuma ke toko alat tulis doang," gerutu Heksa. Ia melirik Ginny yang masih asyik memilah-milah gaun di rak lain.

HAPPY BIRTH-DIE 2 (dan kisah di balik mata ajaib Andre)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang