HALLO Biru.

11 0 0
                                    

Bismillah yaa, aku coba tulis lagi dengan segala kurang

Maaf, sekarang aku benar-benar tak pandai menumpahkan apa yang sedang terjadi dalam bentuk tulisan,

aku teringat sebuah masa dimana kala itu segala harapan hanya sebatas ilustrasi yang fiksi, tentang aku yang berharap menemukan titik mengapresiasi atau mengevaluasi diri baik atau buruk apa pun yang telah terjadi atau menilai mereka yang mencoba merangkul hanyalah sesuatu yang tahayul, tadinya aku pikir bahwa hidup ini benar benar akan dijalani hanya dengan setengah tarikan hela nafas yang akan memberikan rasa sakit setiap detik dan memberi rasa sesak pada setiap detak. aku pernah berikrar dan mengucap amin untuk orang yang ada di depan cermin, kelak ketika aku bisa melewati batas lelah, mampu belajar menghargai pada sesisi bumi  akan ku habiskan waktu, akan ku perangi ego untuk mempertahankan segala bentuk jalan menjadi baik. aku ingin memenuhi segala isi kepala ini dengan mencari dan menciptakan bagaimana cara menjadi seseorang yang bisa memberi harapan untuk hidup. bukan melalui tulisan ! melainkan dengan beraksi untuk mereka yang telah bersaksi.

Ternya benar Yang Maha tak pernah terlambat memberikan kisi-kisi prihal menjadi kuat  menjalani serba-serbi segala bentuk hidup, menjadi tangguh dan teguh kala berhadapan dengan jatuh. aku telah sampai pada gapura dimana titik itu berada, kini aku telah beralih, aku telah pulih tanpa alih alih. perjalanan masih panjang, aku harus kuat tak boleh lengah dengan yang namanya lelah.

dan kepada salahsatu saksi ; Hallo, Vannesya bantu aku ya sayang. aku sadar betul hampir 2 tahun ini kamu bertahan dengan segala luluh yang tak lepas dari banyaknya keluh, kerap memaksa mengeluarkan jurus andalan sabarmu untuk menghadapi aku yang masih terlihat sebagai kotoran pada ujung kuku. aku yang selalu berbelit untuk mengucapkan sebuah kata maaf pada rupa-rupa kesalahan yang selalu aku berikan padamu. Tapi vannesya segala perjalanan untuk hidup bersama tak ada yang benar-benar berubah dan berukurang sedikitpun, namun aku selalu benci pada keadaan dimana kadang malah aku yang menghadapkanmu pada ketidak yakinan, menganggap kembali illustrasi hanyalah sebuah fiksi. maaf yaa sayang masih banyak yang kurang. tolong untuk selalu yakin bahwa aku bisa mewujudkan dan membawa kamu pada harapan harapan kita nanti. tentang Rumah dan hidungmu yang minimalis, kebun belakang untukmu menanam tumbuhan-tumbuhan yang bisa kita makan nanti.

Menyayangimu. selalu

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 02, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Semoga tak ada kabutWhere stories live. Discover now