~5~

17 3 1
                                    

"bagai mana menyusun waktu yang telah berantakan ini?"
.
.
.
.

Kembali seperti semula, dengan kegiatan yang sering kulakukan, pergi ke sekolah, bermain musik, belajar dan dan bekerja sambilan di mini market. Ya begitu lah aku, sebenarnya kedua orang tuaku berpenghasilan lebih tapi kalau aku meminta sesuatu pasti sangat susah maka dari itu aku bekerja sambilan.

Pagi ini aku berangkat kesekolah setalah sekian lama liburan semester.

"Hiara...." Andhi berjalan menghampiriku dan.

Plakk..

Pukulan hangat mendarat di kepala ku.

"Kamu...kenapa gak ngabarin kalau udah pulang,hemmm." Aku yakin bahwa dia sangat ingin memukul ku lagi.

"Oiii,kalian berdua." Dari arah gerbang sekolah aku melihat tiga orang teman ku berjalan kearah kami berdua.

"Wah, apa kabar kamu Ra?" Tanya Lina pada ku.

"Alhamdulillah, aku sehat. Oh iya nanti mampir ke rumah ku ya? Soalnya ada yang mau aku kasih."

"Oke, itu memang seharusnya." Shia menampilkan muka menyebalkan nya.

"Yaudah, jom ke kelas 15 menit lagi kelas mau mulai." Dianji berjalan meninggal kan kami berempat.

Jadwal pelajaran sudah di kirim dua hari sebelum masuk sekolah, dan kini kami sedang mengantri membeli buku paket di perpustakaan.

"Sebenarnya aku ingin memberi tau sesuatu yang sangat mengejutkan." Ujar Lian yang duduk paling ujung kursi tunggu di depan perpus.

"Apa? Hal seperti apa? Untuk siapa?" Shia menatap wajah Lian yang berada jauh darinya.

"Sebenarnya ini kabar untuk mu, Hiara."

"Aku? Kenapa?" Lian tak menjawab pertanyaan ku melainkan masuk kedalam perpustakaan sambil membawa list buku.

"Sudahlah, nanti saja kita bahas di rumah mu." Ujar Dianji yang tau dengan keingin tahunan ku.

Setelah kami sudah mendapatkan semua buku yang akan di pakai untuk semester ini. Kini kami sedang berjalan di belakang kelas senior, hufffff betapa memalukan nya kami ini hanya lewat di depan kelas senior saja tidak berani, hahaha.

Perpustakaan memang harus melewati kelas 11 dan 12 dan itu membuat kami berlima merasa takut untuk ke perpustakaan,apa lagi banyak kakak kelas dengan mata nya melihat kami,jujur aku biasa aja namun untuk merubah beberapa perilaku.

Tinggal sedikit lagi kami Melawati kelas sebelas, suara seseorang memanggil ku.

"Hiara.."

Aku berbalik melihat kebelakang dan ternyata senior band ku.

"Aku kesana dulu ya, kalian duluan saja." Ujar ku kepada keempat teman ku. Sebenarnya aku ingin mengajak Lian untuk menemani ku, tapi ya sudahlah.

Aku berjalan perlahan dan sampai juga di kerumunan kakak kelas ku.

"Ada apa ya kak?" Tanya ku langsung.

Hope & TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang