Adhisty Zara

618 46 30
                                    

Layaknya dilan yang selalu membuat Mileanya tersipu hanya dengan sebuah gombalan

Seperti juga layaknya Abun yang selalu membuat hati Dania degdegan tanpa di rencana

Iya kali ini kembali dan kembali lagi.Padahal Sudah tak bisa terhitung berapa kali dan terbiasanya dania di buat jantungnya harus berpacu lebih kencang setiap perlakuan Abun yang tiba tiba dan membuatnya kehilangan kendali

Abun terus memegang helaian helaian rambut dania yang ia kumpulkan dan kemudian akan ia ikat agar Sang pacarnya tidak merasa gerah saat ini

Sedangkan dania sendiri tidak tahu.Ia terlalu sibuk dengan terkejutan kelakuan Abun yang tiba tiba saat dirinya tengah lelah dan kepanasan setelah bermain Volly dengan teman temanya

"Nih minum."ucap Abun setelah ia selesai mengikat rambut dannia

Dania menerimanya,dengan tersenyum ia membalas.

"Malam minggu ini mau kemana?"tanya Abun

Dania menggelengkan kepalanya memberi jawaban.Karena ia tengah meminum minuman yang di beri Abun tadi

"Ikut yuk?"

"Kemana?"

"Ke rumah Aku lah."

"Ngapain?Males ah.Ntat ketemu Ka Dzia."

"Gak gigit kok."

"Gak gigit tapi nylekit"ucap Dania sambil menekan kan tanganya pada dada tepat dimana letak hatinya

Abun terkekeh melihatnya.Di ulurkan tanganya dan kemudian ia usap dengan halus rambut dania

"Ish kebiasaan."ucap Dania setelah menangkis tangan Abun ketika ia tengah mengelus rambutnya

"Rambut pacar sendiri juga."kesal Abun

♡♡♡♡♡♡♡♡

"Pacar bentar lagi aku sweet seventeen loh."ucap Zara

Angga yang tengah meminum ice tea miliknya langsubg tersedak

"Emang kamu lahir tanggal berapa?"tanya Angga bingung

"Kamu gak tau?."kaget Zara dengan pertanyaan yang di lontarkan Angga

Angga menggelangkan kepalanya pelan dengan sedikit merasa bersalah

"Maaf."ucapnya

"Kamu gak sayang aku yah?Mau sama aku karena terpaksa?Kok jahat sih."ucap sedih Zara air matanya pun terlihat sudah membendung

Angga gelagapan mendengar ucapan yang di lontarkan Zara.

"Maaf."ucap Angga

"Jadi kamu bener terpaksa suka sama aku?"

Zara mulai meneteskan air matanya

"Maaf."ucap angga menundukan kepalanya

"Maaf udah cuma maaf?Kamu gak punya perasaan banget sih.Jadi selama ini gue di sayang sama lu cuma karena terpaksa,semua kelakuan lu semua perhatian lu itu cuma TERPAKSA."ucap Zara dengan suara keras dan alhasil suasana kantin seketika hening para pengunjung kantin pun langsung mengalihkan pandanganya ke arah dimana Zara dan Angga berada

"Lo terpaksa sama gue karena apa?Kasian atau apa?"

Angga memilih terus  menunduk

"Jawab."bentak Zara

"Gue gak suka sama lu,gue suka sama lu karena terpaksa biar gue bisa deket sama Dania dan lu harus tau kalo gue sebenernya suka dania."jelas Angga ia mentap penuh Zara

cerita kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang