"Pergilah Jaehwan, aku sedang tidak ingin bicara kepadamu"
"Ya Do Kyungsoo! Kau kenapa? Apa aku mempunyai salah kepadamu?"
Saat ini Jaehwan sedang berada di depan pintu kamar Kyungsoo. Berteriak memanggil nama Kyungsoo. Sejak istirahat tadi Kyungsoo mendiamkan Jaehwan, hingga pulang dari sekolah Kyungsoo terus saja mendiamkan Jaehwan.
"Jaehwan" panggil nyonya Do yang berada dibelakan Jehwan.
"Maafkan saya" ujar Jaehwan seraya mengusap tengkuknya.
"Bisa bibi bicara denganmu?" Tanya nyonya Do sambil berjalan menuruni anak tangga. Jaehwan mengikuti nyonya Do hingga mereka berdua sampai di ruang keluarga.
"Maafkan sikap Kyungsoo kepadamu. Kami sekeluarga akan berangkat ke Seoul dua hari lagi. Paman dipindah tugaskan di sana"
Jaehwan hanya terdiam tidak menanggapi penjelasan dari nyonya Do.
"Ini terlalu mendadak bagi kami, tapi tolong berilah pengertian kepada Kyungsoo agar dia bisa ikut pindah ke Seoul. Tolong kami Jaehwan, satu-satunya alasan yang paling membuat Kyungsoo meninggalkan Ilsan adalah kamu. Tolonglah bujuk Kyungsoo"
Jaehwan hanya menganggukkan kepalanya, tanda bahwa dia setuju untuk membujuk Kyungsoo. "Baiklah Bibi, saya akan membujuk Kyungsoo. Saya pulang dulu"
Jaehwan berjalan pulang meninggalkan rumah Kyungsoo tapi pikiran Jaehwan masih mengulang percakapan antara dia dan nyonya Do. Jarak Ilsan ke Seoul itu jauh, bagaimana Jaehwan tahan jika tidak melihat wajah Kyungsoo. Mereka sudah berteman memang tidak terlalu lama tapi berteman dengan Kyungsoo selama dua tahun ini dia terbiasa bersama Kyungsoo.
Jaehwan menghentikan langkah kakinya, sambil menatap langit Jaehwan bergumam "Apa aku harus membujuk Kyungsoo?" Tanyanya pada diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret
FanfictionBerdiri disampingnya bukan berarti aku berada didalam hatinya "Kyungsoo, aku akan mengungkapkan perasaanku kepada Krystal" Aku hanya menjadi tempat dimana dia bersandar dikala rapuh "Kyungsoo, ayah dan ibuku memutuskan untuk berpisah" 'Teman' aku me...