Pada jam sembilan malam terdengar suara bayi menangis di sepanjang lorong rumah sakit,
suara itu membuat dua orang yang berada di ruang tunggu tersesenyum bahagia.Saat dokter keluar dari ruangan yang bertuliskan ruang oprasi, seorang pria berusia tiga puluh tahu-nan berdiri dan bertanya kepada bokter "Bagaimana keadaanya dok?" Pria itu bertanya dengan cemas.
Dokter itu terlihat terkejut namun dia segera merubah ekspresinya menjadi tersenyum "Istri dan anak laki-laki anda baik-baik saja, selamat atas kelahiranya anak anda".
Perkataan dokter itu sontak membuant pria itu terkejut " Dok apa maksud anda laki-laki bukankan anak saya adalah perempuan?" Pertanyaan pria itu membuat dokter mengeryitkan alisnya heran.
"Apa maksud anda permpuan, anak anda adalah laki-laki, kalau anda tidak percaya anda boleh melihatnya sendiri" ucap dokter itu mempersikannya masuk.
Pria itu nampak terkejut namun dia segera memasuki ruangan itu disusul seorang anak laki-laki berusia 5 tahun.
Saat dia melihat istrinya berbaring di ranjang pasien, pria itu segera menghampirinya dan menanyakan keadaanya.
"Bagaimana keadaanmu apa kau baik-baik saja?" Tanya pria itu dengan raut cemas.Wanita itu nampak kaget saat suaminya tiba-tiba masuk dan menanyakan keadaanya, namun dia segera tersenyum dan menjawab "Aku baik-baik saja" ucapan wanita itu menbuat suaminya menghela navas lega.
Saat pria itu ingin menanyakan sesuatu seorang suster tiba-tiba datang membawa buntalan yang diyakini adalah bayi.
Suster itu menyerahkan bayi itu kepada wanita itu.Wanita itu awalya sangat senang namun saat suster itu meberitahu jenis kelaminya membuat separuh wajah wanita itu nampak memeras karna marah.
"Selamat putra anda sehat dan tampan" ucap suster itu,
"A..apa, apa maksudmu putra? Jelas-jelas anakku adalah perempuan kenapa kau bilang dia laki-laki, ANAKKU ADALAH PEREMPUAN" teriak wanita itu membuat suster dan suaminya terkejut.
Saat wanita itu ingin membuka kain yang melilit tubuh bayi itu secara paksa suster nampak terkejut dan berteriak "Astaga, anda tidak boleh membukanya secara kasar itu bisa melukainya."
Ucapan suster itu sontak membuat pria yang ber-status sebagai suami dari wanita itu terkejut dan merebuat bayi itu secara paksa.
"APA YANG KAU LAKUKAN" teriak pria itu kepada istinya.
"AKU INGIN MELIHATNYA, DIA ADALAH PUTRIKU, ANAK PEREMPUANKU. TIDAK MUNGKIN DIA ADALAH LAKI-LAKI." teriak wanita itu sambari menangis.
Pria itu nampak kesal dan membentaknya "MEMANG KENAPA KALAU DIA ADALAH LELAKI, BAGAIMANAPUN DIA ADALAH ANAK KITA".
"AKU TIDAK INGIN LAKI-LAKI YANG AKU INGINKAN ADALAH PEREMPUAN, AKU HANYA INGIN ANAK PEREMPUAN HIKSS HIKSS"
Ucap wanita itu mulai menangis, pria itu kemudian memeluknya dan menenangkanya.Mereka berdua tidak menyadari seorang anak laki-laki berusia lima tahun melihat semua kejadian itu dari awal hingga akhir dengan raut wajah datar 'memang apa bedanya anak perempuan dan laki-laki?' Pikir bocah itu.
Satu minggu telah berlalu mereka diperbolehkan pulang karna kondisi ibu dan anak yang sudah membaik, tapi selama satu minggu perlakuan wanita itu merawat putranya seperti merawat seorang bayi perempuan.
Suaminya tidak bisa berbuat apa-apa jika dia melarangnya, dia takut istrinya akan berbuat hal yang gila sama seperti seminggu yang lalu, ingin membunuh bayi itu dengan cara mencekikna.Hari-hari berlalu tidak terhitung sudah berlalu lima tahun dan bayi itu kini berusia lima tahun, mereka membesarkan bayi itu layaknya seorang wanita.
Meskipun para pelayan tau anak itu adalah seorang laki-laki, mereka seakan buta dan tuli bersikap layaknya tidak tau apa-apa dan mempelakukanya layaknya anak perempuan.
Dan mereka melakukan itu karna satu orang yaitu nyonya mereka, tapi mereka tidak tau bahwa ada satu orang lagi yang mengnganggap dia seorang wanita bukan adik laki-lakinya.Viktorika, 5 tahun
KAMU SEDANG MEMBACA
CROSSDRESSER
RomanceCrossdresser menceritakan tentang seorang pemuda yang terpaksa berpenampilan layaknya seorang wanita karna paksaan dari ibunya. hidup layaknya wanita merupakan neraka kehidupan baginya, seorang yang tidak berjiwa layaknya boneka, bahkan harus memak...