KRIIING!!!
KRIIING!!!
KRIIING!!!
KRIIING!!!
Cklek
Dilihatnya sosok yang masih terlelap berbalut selimut tebal itu. Wajahnya begitu tenang dan damai seakan tidak terusik dengan bunyi alarm yang memekakkan telinga.
Dia melangkah maju, mendekati sosok si pemilik kamar, dan menatapnya dengan tatapan kesal.
"Buat apa lo masang alarm kalo lo sendiri gak akan bangun juga." lirihnya, lalu mulai menghitung sampai ke detik 15.
Seringai bahagia nampak ditengah gelap ketika targetnya tidak terbangun juga, bersamaan dengan tangan kirinya yang mematikan alarmnya, dan tangan kanannya yang mengeluarkan pisau dari balik jaketnya.
Tak menunggu waktu, lelaki itu segera mengikat kaki dan tangan si pemilik kamar hingga membuatnya terjaga.
"L-lo ngapain??" tanya nya dengan serak.
"Loh? Alarm aja lo gak bangun, kok diginiin langsung bangun?" jawab lelaki itu, dan langsung membekap wajah targetnya dengan bantal.
Dengan semangat ia menusuk perut itu berkali-kali hingga si pemilik kamar muntah darah dalam bekapan bantalnya. Erangan dan jeritannya sama sekali tidak terdengar, dan ia juga tidak bisa memberontak karena kedua tangan dan kakinya yang diikat.
Lelaki itu mengangkat pisaunya, mengerahkan seluruh tenaganya, dan menusuk kuat perut korbannya hingga tembus ke bagian belakang. Ia terkikik senang ketika korbannya tidak bernyawa lagi.
Belum selesai disitu, dengan teganya dia membelek perut yang penuh luka tusuk itu hingga organ dalamnya terlihat dan kembali menusuk-nusuk organ-organ itu sehingga darahnya berceceran kemana-mana.
Ia mencoba menahan tawanya yang ingin membludak, lalu menutup tubuh tanpa nyawa itu dengan selimut.
"Selamat tidur, Huening Kai."
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Alarm | TXT ft. SKZ『√』
Gizem / Gerilim[TXT ft. SKZ series thriller 2] ❝Ssst, matiin alarm lo dan jangan berisik.❞