Part 6

10.7K 475 7
                                    

"Maaf, saya baru datang." ujar cowok itu.

"Eh Rayhan, sini duduk dulu." ujar mami Wita mempersilahkan anaknya duduk.

"Hah Rayhan? Mungkin cuman nama sama suaranya doang yang mirip." batin Rayna.

"Kok gue kayak kenal ya." batin Rayhan.

Rayhan duduk di sofa.

"Rayna jangan nunduk terus, ini cowok yang mau Mama jodohin sama kamu." ujar Papa Rayna.

"Hah Rayna? Mungkin cuman mirip." batin Rayhan.

Rayna menatap wajah cowok itu

"Lo." ujar mereka berdua kompak.

"Eh kalian sudah saling kenal yah?" tanya mami Wita.

"Kalau kalian saling kenal lebih baik perjodohan ini kita segerakan." kata mama Rayna antusias.

"Bagaimana kalau Minggu depan." usul Papi Rayhan.

"Iya Minggu depan aja." ujar Papa Rayna menyetujui ucapan calon besannya.

"Kenapa mendadak sih, Ma?" protes Rayna.

"Bagaimana kalian setuju kan?" tanya Papi Rayhan.

"Kamu bagaimana Rayhan apa kamu setuju?" tanya Mami Rayhan.

"Iya, Rayhan setuju, Mi." kata Rayhan.

"Kok lo setu..." kata Rayna yang belum selesai karena keburu di potong oleh mamanya.

"Bagaimana Rayna kamu setuju kan? Mama mohon kamu setuju yah." kata Mama Rayna.

"Iya, Ma, Rayna setuju." ujar Rayna.

"Ya udah, Minggu depan resepsi pernikahannya." kata Mami Rayhan.

"Semua sudah kami urus." kata Papi Rayhan.

"Maaf, apa saya boleh ajak Rayna keluar sebentar?" ujar Rayhan sopan.

"Yah boleh lah." kata Papa Rayna.

Dengan seenaknya Rayhan menggandeng tangan Rayna sampai di taman belakang rumah rayna.

"Kenapa sih lo tarik-tarik tangan gue, sakit tau gak sih." ujar Rayna kesal.

"Duduk!" titah Rayhan dingin.

"Kenapa lo pengen Nerima perjodohan ini?" tanya Rayhan.

"Gue sebenarnya pengen nolak tapi gue kasihan sama ortu gue, jadi ya udah gue terima aja," kata Rayna.

"Gak ada salahnya juga gue nerima perjodohan ini, soalnya yang di jodohin sama gue ganteng." ujar Rayna refleks.

"Lo bilang apa tadi gue ganteng? Makasih." kata Rayhan.

"Pede amat, gue gak bilang gitu tadi." Rayna menutup kedua pipinya karena menyemburkan rona merah

"Lo salting yah? Sampai pipi lo merah gitu." ujar Rayhan mengejek.

"Apaan sih, terus lo kenapa nerima perjodohan ini?" tanya rayna.

"Karna gue gak mau mereka jadi sedih, kalau gue gak nerima perjodohan ini." kata Rayhan.

"Oh gitu." kata Rayna.

"Lo pemilik sekolah Cakrawala yah?  Kok gak pernah ngomong." kata Rayhan.

"Iya, tapi gak penting juga orang lain tau." jawab Rayna

Di ruang tamu di rumah Rayna.

"Kalian nginap aja dulu di sini ini udah tengah malam besok aja baru balik." kata mama Rayna.

High School Marriage [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang