Hai! perkenalkan, namaku Park Hwan Gi tapi setelah masuk agama Islam namaku manjadi Muhammad Alif, Kalian boleh panggil aku alif sesekali Hwan Gi juga boleh, hehe..
Aku berdarah Korea dan Indonesia. Apa perlu aku sebutkan tanggal lahirku kepada kalian ? Yasudah aku katakan saja ya. Tanah kelahiranku di Korea Selatan, tepatnya di kota Seoul. Aku lahir pada tanggal 26 April 1997.
Ayahku penduduk asli Korea Dan ibuku penduduk asli Indonesia.
Hmm, apalagi yang harus ku katakan pada kalian?
Bagaimana kita bercerita soal paras? haha.. aku bercanda
Tapi aku benar-benar ingin menceritakan parasku terhadap kalian! Baiklah aku sudah tidak tahan lagi ingin menceritakannya
Orang-orang korea sering bilang bahwa aku lebih mirip dengan ibuku. Mata yang sedikit agak besar, hidung yang mancung, bibir yang sangat menawan dan menggoda. Kalian dapat membayangkan parasku seperti apa hehe
Bagaimana soal kulit? Ah,warna kulitku mengikuti warna kulit ayah. Kulit berwarna putih layaknya orang-orang korea umumnya.
Kulitku tidak mengikuti kulit ibu yang berwarna kuning langsat, malah sebaliknya. Kakakku mewarisi kulit ibuku.
Baiklah, mungkin sebagian dari kalian penasaran alasan kenapa aku masuk Islam. Aku akan menjelaskan secara singkat pada kalian.
Oh ya! satu lagi. Yang masuk islam tidak aku saja. melainkan satu keluargaku. Baiklah itu hanya info saja, supaya kalian tidak kebingungan nanti. Oke, aku kembali untuk menjelaskan kenapa aku masuk Islam.
Yang pertama, pada saat aku berumur 18 tahun, aku iseng-iseng pergi ke mesjid yang berada di Itaewon. Tepat pada saat itu aku memang sedang liburan di rumah nenekku.
Nah, kebetulan rumah nenekku tidak jauh dari mesjid. Aku mencoba mengunjungi mesjid tersebut. Pada saat itu, orang-orang muslim disana sedang melakukan ibadah shalat dzuhur.
Aku memasuki masjid tersebut. Sampai di pintu masuk, aku mendengarkan apa saja yang dibacakan oleh umat muslim ini. Aku berfikir yang dibacakan oleh mereka itu seperti mantra-mantra.
Aku tidak terlalu jelas mendengarkan apa yang dibaca oleh orang paling depan yang memimpin barisan belakang. Aku lekas pergi takut ada yang memergokiku, karena emang aku masuk secara diam-diam.
Yang kedua, Rasa penasaranku semakin meningkat ketika ada anak baru dari Indonesia yang masuk ke kelasku dan dia beragama Islam.
Tidak tahu kenapa, aku merasa aneh dengan busana yang di pakainya. Bisa dibilang kerudung perempuan itu hampir menutupi sebagian tubuhnya. Bahkan telapan tangannya saja ia tutupi.
Ia tidak mempunyai teman, karena sebagian siswa di sekolahku mengaggap bahwa dia itu orang gila atau orang aneh.
Bahkan temanku Kim Hyun Jii yang biasanya selalu menggoda anak baru terutama perempuan, enggan mendekatinya.
Ketika istirahat aku sesekali mengajaknya untuk ke kantin tetapi ia menolak. Mulai dari sinilah rasa penasaranku terhadap Islam semakin menjadi-jadi.
Bahkan aku sempat berfikir "Ada apa denganku?"
Yang ketiga, Ketika aku tidak sengaja meninggalkan buku catatanku di kelas, saat itu emang matahari sudah tidak ingin menampakkan dirinya lagi alias sudah malam sekitar jam 19.00 PM.
Ketika aku ingin menginjakkan kaki ku di kelas, langkahku terhenti. Aku mendengar seperti ada seseorang yang membaca sesuatu dengan nada yang tak biasa.
Karena penasaran, aku mengintip siapa yang berada di kelasku. Aku terkejut, ternyata itu adalah murid pindahan.
Aku menunggu di depan pintu sampai ia selesai membacakan apa yang dibacanya. Aku sesekali ingin menangis. Betapa merdu suaranya, dan sesekali merinding tidak tahu kenapa.
Aku berfikir, seorang gadis yang hanya berbicara ketika ada perlunya saja ternyata memiliki suara sebagus ini.
sesekali aku merenung, aku emang tidak tahu apa arti apa yang dibacakannya. Tetapi aku merasa arti yang di bacakannya itu menyuruhku untuk memasuki agama yang dianut perempuan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUALAF
Romance"Kenapa aku sangat penasaran dengan Islam?" ya, dulu begitulah pikiranku sebelum menjadi seorang Mualaf. Ternyata menjadi seorang muslim tidak semudah yang aku bayangkan. Banyak rintangan yang harus aku hadapi ketika aku ingin masuk ke agama Islam...