01 - Awal

91 26 16
                                    


_____________

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan
Setiap perpisahan pasti ada kehilangan
-Natusha Putri Wijaya

_____________


*tingg

Suara alarm Ucha berbunyi nyaring persis di samping telinganya,bersamaan dengan suara cempreng nan melengking abang nya, bak burung beo yang meraung-raung meminta makan

Ucha bersusah payah mengumpulkan nyawa nya,ia beranjak mengambil handuk di hanger dekat pintu,Ucha langsung memasuki kamar mandi dan menyelesaikan ritual mandi

Pagi ini udara sangat dingin nampak di jendela kamar terdapat air embun yang membuat jendela terasa buram,banyak burung yang sedang bertengger di atas pohon yang berada di samping rumah nya

Menyambut pagi dengan senyuman,adalah rutinitas Ucha sebagai seorang pelajar,dalam keadaan apa pun bagi Ucha,tersenyum adalah sesuatu yang membahagiakan entah untuk dirinya sendiri atau orang lain

"woi kebo,cepatlah abang telat nih" *ucap Rian sambil mengetuk pintu kamar Ucha dengan sangat keras...lebih tepatnya menggedor

Riansyah Adi wijaya adalah kakak laki laki Ucha,berusia sekitar 21 tahun,berperawakan bak aktris terkenal,tinggi,putih beserta wajah tampan turunan dari papa nya,Rian sekarang bekerja di sebuah perusahaan milik papa mereka

"iya abangku" *goda Ucha sambil mengelus dagu Rian

Ucha yang masih berdiri di depan kamar sambil memegangi daun pintu,menatap Rian dengan penuh keceriaan,namun yang ditatap malah menatapnya jengah

Mereka berdua berjalan ke arah meja makan setelah Rian mengajaknya penuh paksaan, pasalnya Ucha adalah salah satu dari ribuan orang yang malas bersarapan

"kalo sarapan,suka mules pas lagi belajar" *pendapat yang sering Ucha lontarkan jika Rian terus memaksanya,namun sudah tidak dihiraukan lagi oleh Rian

Mereka hanya tinggal berempat,itu pun jika mama tiri dan papa nya sedang berada di rumah,jika mama dan papa nya sedang bekerja atau ada urusan keluar kota,tinggalah mereka berdua dan asisten rumah tangga yang total berjumlah 6 orang yang tinggal di pavilion belakang

Ucha dan Rian memang terlahir dari keluarga berada,papa nya memiliki sebuah perusahaan terkenal,oleh karna itu mereka memiliki kekayaan yang bisa dikatakan...berlimpah?

sarapan pagi ini sama seperti biasanya,tidak ada canda gurau seperti keluarga lain,hanya ada Ucha dan Rian di sini,di meja makan yang terbilang sangat luas

hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang saling beradu memecah keheningan diantara keduanya

"bang yan,papa sama mama tiri pulangnya kapan ya?" *Tanya Ucha sambil mengunyah roti dengan selai coklat kesukaanya

"gatau sok sibuk paling juga lagi ngeburu berlian" *kata Rian mengingatkan

Ucha terkekeh mendengar ucapan Rian

"kata bibi si mereka pulang 1 minggu lagi" *kata Riyan yang sibuk dengan satu gelas susu putih nya

Ucha hanya mengangguk dan kembali melanjutkan makanya

Selesai makan,Ucha langsung merapihkan seragamnya,mereka berdua berjalan menuju garasi,rumah mereka cukup luas,terletak di sebuah perumahan elite di tengah kota

"dek,tolong ambilin laptop abang di meja ruang tamu"

Ucha menurut,ia langsung menuju ke meja ruang tamu ia sempat mencari cari dimana letak laptop itu,dan akhirnya menemukan nya

NATUSTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang