31. {CS-Stupidity}^fakta Arga

27 7 0
                                    

#apartemen
#Dimobil

Fyi: kok gw ngerasa, alur cerita ini kaya dipaksakan ya 😭
alur nya juga kaya buru-buru nggak sih?
Karena emang beberapa chapter lagi udah mau end 😭

🔭Happyreading 🔭
.
.

"Fazra?!" panggil Wendy. Seseorang itu Fazra, ketua kelas nya.

"Loh Wendy? ngapain disini,"

"Wendy tinggal disini." ini sebuah kejutan untuk Fazra, jadi?

"Lah itu Arga kan?" Fazra melihat kedalam mobil, ada Arga yang tengah tidur. "Iya itu kak Arga, bantu angkat deh Faz!"

"Emang dia kenapa perlu diangkat?"

"Kecapean abis syuting." Fazra mengangguk mengerti, lalu dia segera menarik paksa Arga. Tunggu Fazra menarik nya dan itu membuat Arga terbangun.

"Ish kenapa dibangunin,"Fazra menepuk pundak nya, "berat gue nggak kuat."

Arga merengangkan tubuh nya, "kok gue udah disini?" bingung nya. Wendy terkekeh, "kak Arga kelelahan jadi dibawa pulang. Masuk gih udah malem." Suruh nya. Dia tidak bisa mengantar Arga karena harus langsung pergi kerumah nya. Tapi tunggu, dia melupakan baju seragam nya, jadi dia harus mengambil di apart nya.

"Ayo masuk!" Wendy langsung menarik Arga untuk masuk, karena udara diluar sangat dingin.

"Gue ditinggalin?" ucap Fazra sambil menjunjuk dirinya sendiri. "Arga tunggu! Gue mau ketemu sama lo." Fazra menyusul mereka, lalu berjalan disamping Arga.

"Kalian kenal?"

"Sepupu-an kita,"

Sepupu? "WHAT? ...."

"Lo baru tau?" Wendy mengangguk, "boong kali,"

"kok lo nggak percaya?"

"Iya-iya Wendy percaya kepada Fazra." Mendengar itu Fazra tekekeh gema, "bagus."

Mereka telah tiba didepan kamar Arga tapi dirinya tiadak akan ikut masuk, cukup Arga dan Fazra saja. "Lo nggak masuk?" Wendy menatap Arga lalu menggeleng, "Wendy kan mau nginep di rumah Bunda jadi Wendy mau kesana."

"Istirahat yang cukup, jangan lupa minum vitamin juga!" ujar nya kepada Arga. "Biar gue anter,"

"Nggak, nggak lo dirumah aja. Biar gue yang nganter. Okey." Sela Fazra membuat kedua orang bingung.

"Nggak perlu, naik taksi aja."

"Ini udah malem, nggak baik. Lo cewe. Jadi gue yang nganter okey. Sekalian ada yang mau gue omongin." Ucapan Fazra ada benar nya. lagi pula Wendy tidak berani juga sih. "Okey, Wendy mau ambil seragam sama tas sekolah,"

Sepuluh menit Wendy sudah kembali ke kamar Arga, dia mengetuk pintu dan tak lama juga pintu itu terbuka, Fazra sudah ada didepan nya, "kak Arga mana?" Tanya Wendy, Fazra langsung menutup pintu lalu menarik Wendy untuk menjauh.

"Dia udah tidur," jawab Fazra.

#didalam mobil

"Lo kenal Arga dari kapan?" pertanyaan Fazra membuat Wendy memicingkan mata. Untuk apa Fazra menanyakan itu. "Dua bulan, kenapa emang?"

Fazra terkekeh, "baru bentar, tapi kok kaya udah lama."

"Wendy juga nggak tau. Tapi iya, Wendy ngerasa udah bener-bener kenal sama dia. Padahal Wendy nggak tau apa-apa."

"Lo suka Arga?" Wendy diam lalu akhirnya menggeleng. "Nggak, Wendy udah punya seseorang."

"Iya gue percaya,"

"emm, lo mau tau tentang Arga enggak?" mendengar tawaran itu, Wendy diam, "Itu kan privasi orang."

"Iya sih, tapi nggak papa. Garis besar nya aja kok. Biar kalo lo mau ngomong sama dia nggak terlalu dicuekin."

"Kok Fazra tau, Wendy suka dicuekin?"

"Udah ketebak sih, tapi kaya nya lo suka ya dicuekin sama tuh anak."

"Fazra cenayang ya?"

"Bener kan?" mendengar itu Wendy tersenyum, "udah biasa dicuekin ini." Wendy tidak suka sebener nya, tapi ntah kenapa dia nyaman dengan sikap cuek Arga. Arga memiliki daya tarik tersendiri. Dia berbeda.

"Dia nggak pernah ngenal yang nama nya kasih sayang."

"Dia itu sosok orang yang mandiri nya kelewatan, semua hal bisa dia lakuin. Karena dari kecil dia emang nggak kenal siapa-siapa. Dia udah sendiri dari kecil," mendengar itu perasaan nya tak nyaman. Di masa kanak-kanak nya dia juga selalu sendiri. Dia merasakan apa yang dirasakan oleh Arga, tapi seperti nya apa yang dirasakan oleh dirinya tak sepadan dengan yang dirasakan oleh Arga.

"Dia itu pekerja keras, gue rasa emang dia butuh uang buat kelangsungan hidup nya. Papih gue udah nawarin dia uang, tapi dia tolak. Karena dia tau susah nya cari uang itu gimana, dan dia lebih milih jadi office boy diusia nya yang baru kelas 5 sd."

"Dan sejauh ini gue rasa dia udah ngelewatin masa pahit nya dan jadi se-sukses sekarang,"

"Menurut pandangan lo, Arga orang bener apa enggak?"

Kedua alis Wendy menaut bingung, "maksud nya?"

"Dia itu anak nya bener Wend, nggak pernah kelibat sama dunia malam."

"Seberat apapun masalah nya, dia nggak bakal minum dan pergi ke tempat malam. dia punya cara sendiri buat ngelampiasan semua masalah nya." Wendy benar-benar kagum dengan Arga, sosok pria yang ternyata jauh dai ekpetasi nya. dia pikir Arga itu dari kalangan berada sejak kecil. Tapi ternyata, pengorbanan dia untuk sampai sejauh ini sangat perlu di apresiasi.

"Terus sekarang, kalo lo mau ngobrol sama Arga, coba Tanya-tanya tentang hal yang dia suka. Dia nggak sedingin dan se cuek yang lo kira kok," sekarang dia tau sedikit tentang Arga.

"Udah sampe. Masuk udah malem!"

"ohh Okey, makasih Fazra buat semua kebaikan yang udah Fazra lakuin." Fazra tersenyum lalu mengacungkan jempol nya.

Dia keluar lalu masuk kedalam rumah dengan langkah gontai nya,disana ada Rendra sendiri tengah menonton Tv, "Malam pih,"

Tgglup: 180720

"17"
Djie 💚

B A D - P A R T N E R || wendy's || END || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang