Jean Alena Edlyn

3 0 0
                                    

"Ehh liat tuh si Joni, makin aneh aja sekarang haha."

"Mukanya ungu gitu kaya manggis haha."

"Kenapa mukamu Jon? Bonyok gitu? Makanya kalo nganter yang bener, jangan dipake sendiri haha."

"Ahh engga kemaren aku abis jatuh aja hehe"

Joni hanya tersenyum mendengar ejekan dari teman-temannya (mungkin). Seperti biasa, diapun langsung duduk menyendiri di bangku urutan paling belakang.

Yah hari yang membosankan akan segera dimulai

***Suara bel masuk berbunyi***

"Silahkan masuk Nak"
"Ahh iya terima kasih Bu"

Nampak seorang siswi baru memasuki kelas 11 IPS 2. Dia tersenyum dengan gesturnya yang malu-malu. Sementara siswa siswi berbisik-bisik lirih. Terutama cowo-cowo yang langsung membicarakan kecantikannya.

"Anjirr, siapa nih cantik banget, gilaa"
"Astaga manis banget senyumnya tuh"
"Harum banget lhoo"

Bu Finda melihat ke seluruh kelas.

"Ehem, Semuanya hari ini kita kedatangan siswi baru, tolong jangan berbuat yang ANEH-ANEH!" Bu Finda sedikit menekankan suaranya kemudian tersenyum. Bukan tanpa alasan, 11 IPS 2 dikenal sebagai kelas yang cukup awut-awutan, banyak berandal di kelas ini.

"Baik Buuu" Semuanya menuruti perkataan Bu Finda

"Silahkan perkenalkan dirimu"

"Baik Bu, makasih"

"Halo teman-teman perkenalkan namaku Jean Alena Edlyn, kalian bisa panggil aku Jean, salam kenal. Semoga kita bisa berteman baik. Mungkin ada pertanyaan?" Jean tersenyum manis

"Wah liat-liat dia tersenyum kepadaku, gila manis banget."
"Engga woy, dia tersenyum padaku."
"Anu Jean tanggal lair kamu kapan?"
"Hobimu apa?"
"Ko bisa si cantik banget"
.......

Semuanya terlihat sangat antusias bertanya berbagai hal kepada Jean kecuali satu orang, Joni. Dia hanya diam memperhatikan sambil sesekali ikut tersenyum dan tertawa.

"Sudah-sudah, mungkin cukup ya pertanyaannya, nanti pas istirahat kalian bebas bertanya apapun pada Jean, iya kan Jean?"

"Betul Bu. Teman-teman nanti bisa bebas tanya apapun padaku, ya?" Jean tersenyum

"WAHHH.."
"Ahh dia sopan banget, gilaa"
"Manisnyaa"
"Bahkan suaranya lembut banget"
"Istriku-istriku"
"Akhirnya aku bisa mati bahagia"
"Ahh surga duniaa"
"Harumnyaaa"

Tiba-tiba saja...

"EHEM.." Terdengar suara dehem kembali. Namun, kali ini bukan dari Bu Finda melainkan dari orang-orang berjas rapi (bukan coffin dance) yang entah sejak kapan sudah berdiri di depan kelas.

"Hiii sialan, ada pengawalnya"
"Asem ngeri cuyy"
"Aww pengawalnya ganteng banget"

"Ehh maafin mereka temen-temen, ga ada maksud buat nakutin koo, mereka cuma nganter aku aja ke sini"

"Anuu Pak Dima, makasih udah nganterin Jean ke sekolah, sekarang bisa pulang"

"Baik Nona, jika ada apa apa hubungi kami saja, akan kami libas orang-orang yang mengganggu Nona Jean"

"Aha iya Pak Dima, makasih" Merekapun pergi meninggalkan Jean

"Silahkan tempati tempat duduk yang kosong Jean, pelajaran akan Ibu mulai lagi"

Jean berjalan mencari-cari bangku yang dapat ia duduki.

"Woyy minggir lu Sar, biarin Jean duduk sini..." Teriak Kevin

"Ihh apa-apaan si, orang kamu juga yang pengin duduk sama aku, kamu aja yang pergi"

"Hehhh..."

"Sini aja Jean, di sini kosong nih" Rendi berusaha menyingkirkan Rani dari tempat duduknya

"I ihh apa-apaan si kamu Ren"

Semua siswa siswi berebut membiarkan Jean untuk duduk di sebelahnya. Namun, Jean hanya tersenyum dan menolaknya dengan lembut.

"Ahh engga makasih temen-temen, kayanya aku duduk di sebelah sana aja" Sambil menunjuk bangku kosong di sebelah Joni.

Suasana tiba-tiba sepi.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AkatsukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang